28 Februari, 2013

Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang

Di Galilea, Yesus berkeliling di seluruh negeri
dan mengajar di rumah-rumah ibadat.
Ia memberitakan Kabar Baik bahwa Allah akan memerintah.
Dan Ia juga menyembuhkan orang-orang yang sakit dan cacat.

Kabar tentang Yesus itu tersebar di seluruh negeri Siria,
sehingga banyak orang datang kepada-Nya.
Mereka membawa orang-orang yang menderita
segala macam penyakit dan kesusahan.
Orang-orang yang kemasukan roh jahat, yang sakit ayan,
dan yang lumpuh, semuanya disembuhkan oleh Yesus.
Banyak sekali orang yang mengikuti Yesus pada waktu itu.
Ada yang datang dari Galilea, ada yang dari Sepuluh Kota,
dari Yerusalem, dari Yudea,
dan ada pula yang dari negeri di seberang Yordan.

Yesus memanggil murid-murid yang pertama

Ketika Yesus sedang berjalan di pantai Danau Galilea,
Ia melihat dua nelayan, yaitu Simon (yang dinamai juga Petrus)
dengan adiknya, Andreas.
Mereka sedang menangkap ikan di danau itu dengan jala.

Yesus berkata kepada mereka,
"Mari ikutlah Aku. Aku akan mengajar kalian menjala orang."
Langsung mereka meninggalkan jala mereka lalu mengikuti Yesus.
Yesus berjalan terus, lalu melihat pula
dua orang bersaudara yang lain, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus.
Mereka bersama-sama dengan ayah mereka
sedang memperbaiki jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka juga,
dan mereka langsung meninggalkan perahu dan ayah mereka, lalu mengikuti Yesus.

Yesus tampil di Galilea

Ketika mendengar bahwa Yohanes dimasukkan ke dalam penjara,
Yesus menyingkir ke Galilea.
Ia meninggalkan Nazaret, lalu tinggal di Kapernaum
di pinggir Danau Galilea di daerah Zebulon dan Naftali.

Karena Yesus melakukan hal itu,
terjadilah apa yang dikatakan oleh Nabi Yesaya:
"Tanah Zebulon dan tanah Naftali, di jalan ke danau,
seberang Sungai Yordan, Galilea tanah orang bukan Yahudi!
Bangsa yang hidup di dalam kegelapan
telah melihat terang yang cemerlang!
Bagi yang diam dalam negeri kegelapan maut
telah terbit cahaya terang!"
Sejak waktu itu Yesus mulai mewartakan,
"Bertobatlah dari dosa-dosamu,
karena Allah akan segera memerintah sebagai Raja!"

Pencobaan di padang gurun

Kemudian Yesus dibimbing oleh Roh Allah ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis.
Empat puluh hari empat puluh malam Yesus tidak makan.
Lalu Ia merasa lapar.
Iblis datang dan berkata, "Engkau Anak Allah, bukan?
Nah, suruhlah batu-batu ini menjadi roti."
Yesus menjawab, "Di dalam Alkitab tertulis:
Manusia tidak dapat hidup dari roti saja,
tetapi juga dari setiap perkataan yang diucapkan oleh Allah."

Sesudah itu Iblis membawa Yesus ke Yerusalem, kota suci,
dan menaruh Dia di atas puncak Rumah Tuhan.
Lalu Iblis berkata kepada-Nya, "Engkau Anak Allah, bukan?
Kalau begitu, terjunlah ke bawah; sebab di dalam Alkitab ada tertulis begini,
'Allah akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya melindungi Engkau,
mereka akan menyambut Engkau dengan tangan mereka,
supaya kaki-Mu pun tidak tersentuh pada batu.'"
Yesus menjawab, "Tetapi di dalam Alkitab tertulis juga,
'Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu.'"

Kemudian Iblis membawa Yesus lagi ke gunung yang tinggi sekali
dan menunjukkan kepada-Nya semua kerajaan di dunia
dengan segala kekayaannya.
Lalu Iblis berkata kepada Yesus, "Semua ini akan saya berikan kepada-Mu,
kalau Engkau sujud menyembah saya."
Yesus menjawab, "Pergi kau, hai Penggoda!
Dalam Alkitab tertulis: Sembahlah Tuhan, Allahmu, dan layanilah Dia saja!"
Akhirnya Iblis meninggalkan Yesus,
dan malaikat-malaikat pun datang melayani Dia.

Yesus dibaptis Yohanes

Pada waktu itu Yesus pergi dari Galilea ke Sungai Yordan.
Di sana Ia datang pada Yohanes dan minta dibaptis.
Tetapi Yohanes mencoba menolak permintaan-Nya itu.
Yohanes berkata, "Sayalah yang seharusnya dibaptis oleh Bapak.
Sekarang malah Bapak yang datang kepada saya."

Tetapi Yesus menjawab, "Biar saja untuk saat ini.
Sebab dengan demikian kita melakukan semua yang dikehendaki Allah."
Jadi Yohanes membaptis Yesus.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air di sungai itu.
Tiba-tiba langit terbuka dan Yesus melihat Roh Allah turun
seperti burung merpati ke atas-Nya.
Kemudian terdengar suara Allah mengatakan,
"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Ia menyenangkan hati-Ku."

Yohanes Pembaptis

Pada waktu itu datanglah Yohanes Pembaptis
di padang pasir di Yudea dan mulai berkhotbah.
"Bertobatlah dari dosa-dosamu," katanya,
"karena Allah akan segera memerintah sebagai Raja!"

Yohanes inilah orang yang dimaksudkan oleh Nabi Yesaya
dalam kata-katanya ini, "Ada orang berseru-seru di padang pasir,
'Siapkanlah jalan untuk Tuhan; ratakanlah jalan bagi Dia.'"
Yohanes memakai pakaian dari bulu unta.
Ikat pinggangnya dari kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.

Banyak orang dari Yerusalem, dari seluruh negeri Yudea
dan dari daerah-daerah di sekitar Sungai Yordan datang kepada Yohanes.
Mereka mengaku dosa-dosa mereka,
dan Yohanes membaptis mereka di Sungai Yordan.
Banyak juga orang Farisi dan Saduki datang kepada Yohanes untuk dibaptis.
Tetapi waktu ia melihat mereka datang, ia berkata kepada mereka,
"Kamu orang jahat! Siapa yang mengatakan bahwa kamu dapat luput
dari hukuman Allah yang akan datang?

Tunjukkanlah dengan perbuatanmu bahwa kamu sudah bertobat dari dosa-dosamu.
Jangan sangka kamu dapat lolos dari hukuman dengan berkata
bahwa Abraham adalah nenek moyangmu. Ingat, dari batu-batu ini pun,
Allah sanggup membuat keturunan untuk Abraham!

Kapak sudah siap untuk menebang pohon sampai ke akar-akarnya.
Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik
akan ditebang dan dibuang ke dalam api.
Saya membaptis kamu dengan air untuk menyatakan
bahwa kamu sudah bertobat dari dosa-dosamu;
tetapi yang akan datang sesudah saya,
akan membaptis kamu dengan Roh Allah dan api.
Ia lebih besar daripada saya.
Untuk membawa sepatu-Nya pun saya tidak layak.
Di tangan-Nya ada nyiru untuk menampi semua gandum-Nya sampai bersih.
Gandum akan dikumpulkan-Nya di dalam lumbung,
tetapi semua sekam akan dibakar-Nya di dalam api yang tidak bisa padam."

27 Februari, 2013

Kembali dari Mesir

Sesudah Herodes meninggal, ketika Yusuf masih di Mesir
seorang malaikat Tuhan menampakkan diri lagi kepada Yusuf di dalam mimpi.
Malaikat itu berkata, "Orang-orang yang mau membunuh Anak itu sudah meninggal.
Karena itu bangunlah, ambil Anak itu dengan ibu-Nya dan kembalilah ke Israel."

Yusuf pun bangun, lalu membawa Anak itu dengan Maria kembali ke Israel.
Tetapi kemudian Yusuf mendengar bahwa Arkelaus,
putra Herodes sudah menggantikan ayahnya menjadi raja negeri Yudea.
Jadi Yusuf takut pergi ke sana.
Sesudah ia mendapat petunjuk Tuhan lebih lanjut dalam mimpi,
ia pergi ke daerah Galilea.
Di situ ia tinggal di kota yang bernama Nazaret.
Dengan demikian terjadilah apa yang dikatakan oleh nabi-nabi mengenai Anak itu:
"Ia akan disebut Orang Nazaret."

Pembunuhan anak-anak di Betlehem

Ketika Herodes tahu bahwa ahli-ahli bintang dari Timur itu menipunya,
ia marah sekali. Lalu ia memerintahkan untuk membunuh
semua anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah
di Betlehem dan sekitarnya.
Itu cocok dengan keterangan yang didapatnya
dari ahli-ahli bintang itu
tentang saatnya bintang itu kelihatan.

Demikianlah terjadi apa yang pernah dikatakan oleh Nabi Yeremia, yaitu,
"Di Rama terdengar suara ratapan, keluhan serta tangisan.
Rahel meratapi anak-anaknya; ia tak mau dihibur sebab mereka sudah tiada."

Penyingkiran ke Mesir

Setelah ahli-ahli bintang itu berangkat,
malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Yusuf di dalam mimpi.
Malaikat itu berkata, "Herodes bermaksud mencari Anak itu
untuk membunuh Dia. Karena itu bangunlah,
bawalah Anak itu dengan ibu-Nya mengungsi ke Mesir.
Tinggallah di sana sampai Aku berbicara lagi kepadamu."

Yusuf bangun, dan malam itu juga
ia membawa Anak itu dengan ibu-Nya mengungsi ke Mesir.
Mereka tinggal di sana sampai Herodes meninggal.
Demikian terjadilah apa yang dikatakan Tuhan melalui nabi-Nya, begini,
"Aku memanggil Anak-Ku dari Mesir."

Orang-orang Majus dari Timur

Yesus dilahirkan di kota Betlehem
di negeri Yudea pada masa pemerintahan Raja Herodes.
Pada waktu itu beberapa ahli ilmu bintang
dari Timur datang ke Yerusalem.
Mereka bertanya di mana-mana, "Di manakah Anak itu,
yang lahir untuk menjadi raja orang Yahudi?
Kami melihat bintang-Nya terbit di sebelah timur,
dan kami datang untuk menyembah Dia."

Ketika Raja Herodes mendengar hal itu, ia terkejut sekali,
begitu juga semua orang di Yerusalem.
Maka ia menyuruh semua imam kepala
dan guru-guru agama bangsa Yahudi datang berkumpul.
Lalu ia bertanya kepada mereka,
"Di manakah akan lahir Raja yang dijanjikan Allah?"

Mereka menjawab, "Di kota Betlehem di negeri Yudea.
Sebab beginilah ditulis oleh seorang nabi,
'Engkau Betlehem, di negeri Yehuda,
engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil
di antara kota-kota utama di Yehuda.
Karena dari engkau akan datang seorang pemimpin
yang akan memimpin umat-Ku Israel.'"

Sesudah mendapat keterangan itu,
Herodes memanggil ahli-ahli bintang dari Timur itu secara diam-diam.
Lalu ia bertanya kepada mereka kapan tepatnya
bintang itu mulai kelihatan.
Sesudah itu ia menyuruh mereka ke Betlehem dengan pesan ini,
"Pergilah, carilah Anak itu dengan teliti.
Dan kalau kalian menemukan Dia, beritahukanlah kepadaku,
supaya aku juga pergi menyembah Dia."

Lalu pergilah mereka. Mereka melihat lagi
bintang yang mereka lihat dahulu di sebelah timur.
Alangkah gembiranya mereka melihat bintang itu!
Bintang itu mendahului mereka,
lalu berhenti tepat di atas tempat Anak itu.

Mereka masuk ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu dengan Maria, ibu-Nya.
Mereka sujud dan menyembah Anak itu,
lalu membuka tempat harta mereka,
dan mempersembahkan kepada-Nya emas, kemenyan, dan mur.
Allah memperingatkan mereka di dalam mimpi
supaya jangan kembali kepada Herodes.
Jadi mereka pulang melalui jalan yang lain.

26 Februari, 2013

Kelahiran Yesus Kristus

Beginilah kisah tentang kelahiran Yesus Kristus.
Ibu-Nya yaitu Maria, bertunangan dengan Yusuf.
Tetapi sebelum mereka menikah, ternyata Maria sudah mengandung.
Yusuf tidak tahu bahwa Maria mengandung karena kuasa Roh Allah.

Yusuf, tunangannya itu, adalah seorang yang selalu mentaati hukum agama.
Jadi ia mau memutuskan pertunangannya, tetapi dengan diam-diam,
supaya Maria tidak mendapat malu di muka umum.
Sementara Yusuf menimbang-nimbang hal itu, ia bermimpi.
Dalam mimpinya itu, ia melihat seorang malaikat Tuhan yang berkata kepadanya,
"Yusuf, keturunan Daud, jangan takut menikah dengan Maria;
sebab anak yang di dalam kandungannya itu terjadi oleh kuasa Roh Allah.

Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki.
Anak itu harus engkau beri nama Yesus,
karena Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Semuanya itu terjadi demikian supaya terlaksana
apa yang dikatakan Tuhan melalui nabi-Nya, yaitu,
"Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Anak itu akan dinamakan Imanuel."
(Imanuel adalah kata Ibrani yang berarti, "Allah ada bersama kita".)

Sesudah Yusuf bangun, ia melakukan apa yang dikatakan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Ia menikah dengan Maria.
Tetapi selama Maria belum melahirkan anaknya itu,
Yusuf tidak bercampur dengan Maria.
Dan sesudah anak itu lahir, Yusuf menamakan-Nya Yesus.

Silsilah Yesus Kristus

Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus, keturunan Daud, keturunan Abraham.
Dari Abraham sampai Daud, nama-nama nenek moyang Yesus sebagai berikut:
Abraham, Ishak, Yakub, Yehuda dan saudara-saudaranya,
Peres dan Zerah (ibu mereka bernama Tamar),
Hezron, Ram, Aminadab, Nahason, Salmon, Boas (ibunya adalah Rahab),
Obed (ibunya ialah Rut), Isai,
dan Raja Daud. Dari Daud sampai pada masa bangsa Israel dibuang ke Babel
tercatat nama-nama berikut ini:
Salomo (ibunya adalah bekas istri Uria),
Rehabeam, Abia, Asa, Yosafat, Yoram, Uzia, Yotam, Ahas,
Hizkia, Manasye, Amon, Yosia, Yekhonya dan saudara-saudaranya.

Dari masa bangsa Israel dibuang ke Babel
sampai kelahiran Yesus tercatat nama-nama berikut ini:
Yekhonya, Sealtiel, Zerubabel, Abihud, Elyakim, Azur,
Zadok, Akhim, Eliud, Eleazar, Matan, Yakub, Yusuf suami Maria.
Dan dari Maria itulah lahir Yesus yang disebut Kristus.

Jadi dari Abraham sampai Daud, semuanya ada empat belas generasi.
Dari Daud sampai masa bangsa Israel dibuang ke Babel
ada empat belas generasi juga.
Dari masa bangsa Israel dibuang ke Babel
sampai kelahiran Kristus ada pula empat belas generasi.

25 Februari, 2013

Yesus beberapa kali menampakkan diri dan mengutus murid-murid-Nya Yesus terangkat ke sorga

*Setelah Yesus bangkit dari mati,
pagi-pagi pada hari Minggu, Ia mula-mula
memperlihatkan diri kepada Maria Magdalena.
(Dari Maria itu pernah Yesus mengeluarkan tujuh roh jahat.)

*Wanita-wanita itu pergi kepada Petrus dan teman-temannya,
lalu menceritakan dengan singkat semua
yang sudah diberitahukan kepada mereka oleh orang muda itu.*

*Maka Maria Magdalena pergi memberitahukan kejadian itu
kepada teman-teman Yesus, yang sedang berkabung dan menangis.
*Setelah itu, Yesus sendiri melalui pengikut-pengikut-Nya
mengabarkan dari timur ke barat berita yang suci dan abadi
mengenai keselamatan yang kekal.*

Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup,
dan bahwa Maria telah melihat Dia mereka tidak percaya.
Setelah itu Yesus memperlihatkan diri
kepada dua orang pengikut-Nya dengan cara yang lain.
Itu terjadi ketika kedua orang itu sedang berjalan ke sebuah kampung.

Jadi mereka kembali dan memberitahukan hal itu kepada yang lain-lainnya.
Tetapi mereka tidak percaya.
Akhirnya, Yesus memperlihatkan diri kepada kesebelas pengikut-Nya,
ketika mereka sedang makan.
Ia menegur mereka sebab mereka kurang iman dan terlalu keras kepala
sehingga tidak percaya kepada orang-orang yang sudah melihat sendiri
bahwa Yesus hidup.

Lalu Yesus berkata kepada mereka,
"Pergilah ke seluruh dunia dan siarkanlah Kabar Baik dari Allah itu
kepada seluruh umat manusia.
Orang yang tidak percaya akan dihukum.
Tetapi orang yang percaya dan dibaptis, akan selamat.

Sebagai bukti bahwa mereka percaya,
orang-orang itu akan mengusir roh jahat atas nama-Ku;
mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak mereka kenal.
Kalau mereka memegang ular atau minum racun,
mereka tidak akan mendapat celaka.
Kalau mereka meletakkan tangan ke atas orang-orang yang sakit,
orang-orang itu akan sembuh."

Setelah Tuhan Yesus berbicara dengan mereka,
Ia diangkat ke surga. Di sana Ia memerintah bersama dengan Allah.
Maka pengikut-pengikut-Nya pergi dan menyebarkan berita dari Allah ke mana-mana.
Dan Tuhan pun turut bekerja bersama-sama dengan mereka
dan membuktikan melalui keajaiban-keajaiban bahwa pemberitaan mereka benar.

Kebangkitan Yesus

Ketika hari Sabat sudah lewat, Maria Magdalena,
Maria ibu Yakobus, dan Salome pergi membeli ramuan-ramuan
untuk meminyaki jenazah Yesus.
Pagi-pagi sekali waktu matahari terbit,
pada hari pertama minggu itu, mereka pergi ke kuburan.

Di tengah jalan mereka berkata satu sama lain,
"Siapakah yang dapat menolong kita
menggeserkan batu penutup pada lubang kubur?"
Sebab batu itu besar sekali.
Tetapi setibanya di situ mereka melihat batu itu sudah terguling.

Lalu mereka masuk ke dalam kuburan itu.
Di dalamnya di sebelah kanan, mereka melihat seorang muda
yang memakai jubah putih sedang duduk, dan mereka terkejut.
Orang muda itu berkata, "Jangan takut!
Saya tahu kalian mencari Yesus orang Nazaret yang sudah disalibkan.
Ia tidak ada di sini. Ia sudah bangkit!
Lihat saja, ini tempat mereka membaringkan Dia.

Sekarang pergilah, sampaikan kabar ini kepada pengikut-pengikut-Nya,
termasuk Petrus. Katakan, 'Ia pergi mendahului kalian ke Galilea.
Di sana kalian akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepadamu.'"
Maka mereka keluar dari kuburan itu
lalu lari karena terkejut dan takut.
Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun, karena takut.

Yesus dikuburkan

Hari sudah mulai malam ketika Yusuf dari Arimatea datang.
Ia anggota Mahkamah Agama yang dihormati.
Ia juga sedang menantikan masanya Allah mulai memerintah sebagai Raja.
Hari itu hari Persiapan (yaitu hari sebelum hari Sabat).
Sebab itu dengan berani Yusuf menghadap Pilatus dan minta jenazah Yesus.

Pilatus heran mendengar bahwa Yesus sudah meninggal.
Jadi ia menyuruh orang memanggil kepala pasukan
dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah lama meninggal.
Setelah mendengar laporan perwira itu,
Pilatus mengizinkan Yusuf mengambil jenazah Yesus.

Lalu Yusuf membeli kain kapan dari linen halus
dan sesudah menurunkan jenazah Yesus,
ia membungkusnya dengan kain itu.
Kemudian ia meletakkan jenazah itu di dalam sebuah kuburan
yang dibuat di dalam bukit batu.
Sesudah itu ia menggulingkan sebuah batu besar
menutupi pintu kubur itu.
Sementara itu Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses
memperhatikan di mana Yesus diletakkan.

Yesus mati

Pada tengah hari, selama tiga jam
seluruh negeri itu menjadi gelap.
Dan pada pukul tiga sore,
Yesus berteriak dengan suara yang keras,
"Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"
yang berarti, "Ya Allah-Ku, ya Allah-Ku,
mengapakah Engkau meninggalkan Aku?"

Beberapa orang di situ mendengar jeritan itu,
dan berkata, "Dengarkan, Ia memanggil Elia!"
Seorang dari mereka cepat-cepat pergi mengambil bunga karang,
lalu mencelupkannya ke dalam anggur asam.
Kemudian bunga karang itu dicucukkannya pada ujung sebatang kayu,
lalu diulurkannya ke bibir Yesus, sambil berkata,
"Tunggu, mari kita lihat apakah Elia datang
menurunkan Dia dari salib itu."

Lalu Yesus berteriak, dan meninggal.
Gorden yang tergantung di dalam Rumah Tuhan
sobek menjadi dua dari atas sampai ke bawah.
Perwira yang berdiri di depan salib itu,
melihat bagaimana Yesus meninggal.
Perwira itu berkata, "Memang benar orang ini Anak Allah!"

Di situ ada juga beberapa wanita
yang sedang melihat semuanya itu dari jauh.
Di antaranya ada Salome, Maria Magdalena,
dan Maria ibu Yakobus yang muda dan Yoses.
Merekalah wanita-wanita yang mengikuti
dan menolong Yesus ketika Ia berada di Galilea.
Dan ada banyak lagi wanita-wanita lain di situ
yang sudah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.

Yesus disalibkan

Kemudian Ia dibawa ke luar untuk disalibkan.
Di tengah jalan mereka memaksa seorang memikul salib Yesus.
Orang itu kebetulan baru dari desa hendak masuk ke kota.
(Namanya Simon, --berasal dari Kirene--ayah dari Aleksander dan Rufus.)

Yesus dibawa ke suatu tempat yang bernama Golgota,
artinya "Tempat Tengkorak".
Di situ mereka mau memberi kepada-Nya anggur yang bercampur mur,
tetapi Yesus tidak mau minum anggur itu.

Kemudian mereka menyalibkan Dia,
dan membagi-bagikan pakaian-Nya dengan undian
untuk menentukan bagian masing-masing.
Penyaliban-Nya itu terjadi pada pukul sembilan pagi.
Di atas salib-Nya dipasang tulisan mengenai tuduhan terhadap-Nya,
yaitu: "Raja Orang Yahudi".
Bersama-sama dengan Yesus mereka menyalibkan juga dua orang penyamun;
seorang di sebelah kanan dan seorang lagi di sebelah kiri-Nya.
(Dengan demikian terjadilah yang tertulis dalam Alkitab;
yaitu: "Ia dianggap termasuk orang-orang jahat.")

Orang-orang yang lewat di situ menggeleng-gelengkan kepala dan menghina Yesus.
Mereka berkata, "Hai, Kau yang mau merobohkan Rumah Allah
dan membangunnya dalam tiga hari.
Coba turun dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
Begitu juga imam-imam kepala dan guru-guru agama mengejek Yesus.
Mereka berkata satu sama lain,
"Ia menyelamatkan orang lain,
tetapi diri-Nya sendiri Ia tidak dapat selamatkan!

Kalau Dia raja Israel, Raja Penyelamat,
baiklah Ia sekarang turun dari salib itu,
supaya kami melihat dan percaya kepada-Nya!"
Orang-orang yang disalibkan bersama Yesus itu pun menghina Yesus.

Yesus diolok-olokkan

Yesus dibawa oleh prajurit-prajurit
ke balai pengadilan di istana gubernur.
Kemudian seluruh pasukan dipanggil berkumpul.
Lalu mereka mengenakan jubah ungu pada Yesus,
dan membuat mahkota dari ranting-ranting berduri,
kemudian memasangnya pada kepala Yesus.

Setelah itu mereka memberi salam kepada-Nya.
"Daulat Raja orang Yahudi!" kata mereka.
Mereka memukul kepala Yesus dengan tongkat,
lalu mereka meludahi Dia dan bersembah sujud di hadapan-Nya.
Sesudah mempermainkan Yesus,
mereka membuka jubah ungu itu
lalu mengenakan kembali pakaian-Nya sendiri.

Yesus di hadapan Pilatus

Pagi-pagi sekali, seluruh Mahkamah Agama
termasuk imam-imam kepala, pemimpin-pemimpin Yahudi
dan guru-guru agama berunding cepat-cepat.
Mereka membelenggu Yesus, kemudian membawa Dia
dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.

Pilatus bertanya kepada Yesus,
"Betulkah Engkau raja orang Yahudi?"
"Begitulah katamu," jawab Yesus.
Imam-imam kepala mengemukakan banyak tuduhan terhadap Yesus.
Lalu Pilatus bertanya lagi kepada Yesus,
"Tidak maukah Engkau menjawab?
Coba lihat berapa banyak tuduhan yang mereka ajukan terhadap-Mu!"

Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus heran.
Pada setiap Perayaan Paskah,
biasanya Pilatus melepaskan seorang tahanan menurut pilihan orang banyak.
Di dalam penjara, di antara pemberontak-pemberontak
yang melakukan pembunuhan pada waktu kerusuhan,
ada seorang bernama Barabas.
Orang banyak berkumpul dan minta kepada Pilatus
supaya ia melepaskan seorang tahanan seperti biasa.

Pilatus bertanya kepada mereka,
"Maukah kalian, saya melepaskan raja orang Yahudi itu untuk kalian?"
Sebab Pilatus menyadari bahwa imam-imam kepala
menyerahkan Yesus kepadanya karena iri hati.
Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak
supaya meminta Pilatus melepaskan Barabas untuk mereka.

Maka Pilatus berkata lagi kepada orang banyak itu,
"Kalau begitu, saya harus buat apa
dengan orang yang kalian sebut raja orang Yahudi itu?"
Mereka berteriak, "Salibkan Dia!"
"Tetapi apa kejahatan-Nya?" tanya Pilatus.
Lalu mereka berteriak lebih kuat lagi, "Salibkan Dia!"
Pilatus ingin menyenangkan orang banyak itu,
maka ia melepaskan Barabas untuk mereka.
Kemudian ia menyuruh orang mencambuk Yesus,
lalu menyerahkan-Nya untuk disalibkan.

Petrus menyangkal Yesus

Sementara Petrus masih berada di halaman,
salah seorang pelayan wanita dari imam agung datang ke sana.
Ketika melihat Petrus menghangatkan badan di dekat api,
ia memperhatikan baik-baik muka Petrus dan berkata,
"Bukankah engkau juga bersama-sama Yesus orang Nazaret itu?"
Tetapi Petrus menyangkal.
"Saya tidak tahu dan tidak mengerti apa maksudmu,"
katanya kepada pelayan itu.
Lalu Petrus pergi ke pintu gerbang rumah imam agung itu.
(Pada saat itu, ayam berkokok.)

Pelayan wanita itu melihat Petrus lagi,
dan berkata pula kepada orang-orang di situ,
"Dia memang salah seorang dari mereka!"
Tetapi Petrus menyangkal lagi.
Tidak lama kemudian, orang-orang di situ berkata lagi kepada Petrus,
"Tidak dapat disangkal lagi engkau memang salah seorang dari mereka,
sebab engkau dari Galilea!"

Lalu Petrus mulai menyumpah-nyumpah dan berkata,
"Saya tidak mengenal orang yang kalian maksudkan itu!"
Saat itu juga ayam berkokok untuk kedua kalinya.
Dan Petrus teringat bahwa Yesus telah berkata kepadanya,
"Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau tiga kali mengingkari Aku."
Maka Petrus pun menangis tersedu-sedu.

Yesus di hadapan Mahkamah Agama

Yesus dibawa ke rumah imam agung.
Di sana semua imam kepala, pemimpin Yahudi,
dan guru agama sedang berkumpul.
Petrus mengikuti Yesus dari jauh
sampai masuk ke dalam halaman rumah imam agung.
Di sana ia duduk menghangatkan badan dekat api
bersama-sama dengan pengawal-pengawal.

Imam-imam kepala dan segenap Mahkamah Agama
berusaha mendapatkan bukti-bukti yang menyalahkan Yesus
supaya dapat menjatuhkan hukuman mati ke atas-Nya.
Tetapi mereka tidak mendapat satu bukti pun.
Banyak saksi yang dipanggil untuk memberi kesaksian palsu terhadap Yesus,
tetapi kesaksian mereka bertentangan satu sama lain.

Lalu beberapa saksi berdiri dan memberi kesaksian palsu ini tentang Yesus,
"Kami mendengar orang ini berkata,
'Aku akan merobohkan Rumah Allah ini yang dibuat oleh manusia,
dan setelah tiga hari, Aku akan membangun yang lain
yang bukan buatan manusia.'"
Tetapi kesaksian orang-orang itu pun
bertentangan satu sama lain.

Maka imam agung berdiri di hadapan mereka semua
dan bertanya kepada Yesus,
"Apakah Engkau tidak menjawab tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada-Mu?"
Tetapi Yesus diam saja.
Ia tidak menjawab sama sekali.
Lalu imam agung itu bertanya sekali lagi kepada-Nya,
"Apakah Engkau Raja Penyelamat, Anak Allah Mahakudus?"

"Akulah Dia," jawab Yesus,
"dan kamu semua akan melihat Anak Manusia
duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa
dan datang dalam awan dari langit!"

Maka imam agung menyobek-nyobek pakaiannya dan berkata,
"Tidak perlu lagi saksi!
Kalian telah mendengar sendiri kata-kata-Nya
yang menghujat Allah. Sekarang apa keputusanmu?"
Mereka semuanya memutuskan bahwa Yesus bersalah,
dan patut dihukum mati.
Lalu beberapa orang mulai meludahi Yesus,
dan mereka menutup mata-Nya dan memukul Dia, lalu berkata,
"Coba tebak, siapa yang memukul-Mu?"
Pengawal-pengawal juga turut menampar Yesus.

Yesus ditangkap

Sementara Yesus masih berbicara, datanglah Yudas,
seorang dari kedua belas pengikut-Nya itu.
Bersama-sama dengan dia datang juga banyak orang
yang membawa pedang dan pentungan.
Mereka diutus oleh imam-imam kepala,
guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi.

Si pengkhianat sudah menentukan suatu tanda bagi mereka.
"Orang yang saya cium," katanya kepada mereka,
"Dialah orangnya. Tangkap Dia dan bawa Dia dengan penjagaan yang ketat."
Pada waktu Yudas datang, ia langsung pergi kepada Yesus dan berkata,
"Bapak Guru!" kemudian ia mencium Yesus.

Lalu orang-orang yang datang bersama-sama dengan Yudas itu
menangkap Yesus dan membelenggu Dia.
Tetapi salah seorang yang berada di situ mencabut pedangnya
dan memarang hamba imam agung sampai putus telinganya.

Lalu Yesus berkata kepada mereka,
"Apakah Aku ini penjahat,
sampai kalian datang dengan pedang
dan pentungan untuk menangkap Aku?

Setiap hari Aku mengajar di Rumah Tuhan di depan kalian,
dan kalian tidak menangkap Aku.
Tetapi memang sudah seharusnya begitu,
supaya terjadilah apa yang tertulis dalam Alkitab."
Semua pengikut-Nya lari meninggalkan Yesus.
Seorang muda, yang hanya memakai sehelai kain untuk menutupi badannya,
mengikuti Yesus. Orang-orang mau menangkapnya,
tetapi ia melepaskan kainnya itu, lalu lari dengan telanjang.

Di taman Getsemani

Mereka sampai di suatu tempat yang bernama Getsemani,
dan Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya,
"Duduklah di sini sementara Aku pergi berdoa."
Lalu Yesus mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes
pergi bersama-sama dengan Dia. Ia mulai merasa sedih dan gelisah.

"Hati-Ku sedih sekali," kata Yesus kepada mereka,
"rasanya seperti mau mati saja. Tinggallah di sini dan berjagalah!"
Yesus pergi lebih jauh sedikit lalu tersungkur ke tanah dan berdoa.
Dalam doa-Nya Ia minta kalau boleh
Ia tidak usah mengalami saat penderitaan itu.

"Bapa, ya Bapa," kata-Nya,
"tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Bapa.
Angkatlah penderitaan ini daripada-Ku.
Hanya janganlah mengikuti kemauan-Ku melainkan kemauan Bapa."

Sesudah itu Yesus kembali dan mendapati pengikut-pengikut-Nya sedang tidur.
Ia berkata kepada Petrus, "Simon, tidurkah engkau?
Hanya satu jam saja, engkau tidak dapat berjaga-jaga?"

Lalu Yesus berkata kepada mereka,
"Berjaga-jagalah, dan berdoalah supaya kalian tidak mengalami cobaan.
Memang rohmu mau melakukan yang benar,
tetapi kalian tidak sanggup karena tabiat manusia itu lemah."

Sekali lagi Yesus pergi berdoa dengan mengucapkan kata-kata yang sama.
Sesudah itu Ia kembali lagi kepada pengikut-pengikut-Nya
dan mendapati mereka masih juga tidur,
karena mereka terlalu mengantuk.
Maka mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan kepada Yesus.

Ketika Yesus kembali kepada mereka untuk ketiga kalinya, Ia berkata,
"Masihkah kalian tidur dan istirahat? Cukuplah!
Sudah sampai waktunya Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
Bangunlah, mari kita pergi.
Lihat! Orang yang mengkhianati Aku sudah datang!"

Petrus akan menyangkal Yesus

Kemudian mereka menyanyikan sebuah nyanyian pujian.
Dan sesudah itu mereka pergi ke Bukit Zaitun.
Kemudian Yesus berkata kepada mereka,
"Kamu semua akan lari meninggalkan Aku.
Sebab dalam Alkitab tertulis,
'Allah akan membunuh gembalanya,
dan kawanan dombanya akan tercerai-berai.'

Tetapi setelah Aku dibangkitkan kembali,
Aku akan pergi mendahului kalian ke Galilea."
"Tidak," jawab Petrus, "biar mereka semua meninggalkan Bapak,
saya sekali-kali tidak."
"Ingat," kata Yesus, "malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali,
engkau tiga kali mengingkari Aku."

Petrus menjawab dengan tegas,
"Biar saya harus mati bersama-sama dengan Bapak,
sekali-kali saya tidak akan berkata bahwa saya tidak mengenal Bapak!"
Dan pengikut-pengikut yang lain berkata begitu juga.

Penetapan Perjamuan Malam

Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti
dan mengucap doa syukur kepada Allah.
Kemudian Ia membelah-belah roti itu dengan tangan-Nya,
lalu memberikannya kepada pengikut-pengikut-Nya sambil berkata,
"Ambil dan makanlah, ini tubuh-Ku."

Sesudah itu Ia mengambil sebuah piala anggur.
Ia mengucap doa syukur kepada Allah,
lalu memberikan piala itu kepada pengikut-pengikut-Nya
Kemudian mereka semua minum anggur itu.
Sesudah itu Yesus berkata,
"Inilah darah-Ku yang mensahkan perjanjian Allah,
darah yang dicurahkan untuk banyak orang.
Percayalah: Aku tidak akan minum anggur ini lagi,
sampai pada waktu Aku minum anggur yang baru
bersama kalian di Dunia Baru Bapa-Ku."

Yesus makan Paskah dengan murid-murid-Nya

Pada hari pertama dalam Perayaan Roti Tidak Beragi
pada waktu orang menyembelih domba Paskah
pengikut-pengikut Yesus bertanya kepada-Nya,
"Di manakah Bapak ingin kami menyiapkan makanan Paskah untuk Bapak?"

Maka Yesus menyuruh dua orang dari mereka,
"Pergilah ke kota, di sana seorang laki-laki
yang sedang membawa sebuah kendi berisi air,
akan bertemu dengan kalian. Ikutilah dia
ke rumah yang ia masuki dan katakanlah kepada pemilik rumah itu,
'Bapak Guru bertanya, di mana tempat Dia dan pengikut-pengikut-Nya
akan makan makanan Paskah.'

Orang itu akan menunjukkan kepadamu
sebuah ruangan atas yang besar.
Ruangan itu sudah teratur, lengkap dengan perabotannya.
Siapkanlah semuanya di sana untuk kita."

Lalu kedua orang pengikut Yesus itu pergi ke kota.
Di sana mereka mendapati semuanya tepat seperti yang dikatakan oleh Yesus.
Lalu mereka pun menyediakan makanan Paskah.
Malamnya, Yesus datang dengan kedua belas pengikut-Nya.
Dan sementara mereka duduk makan, Yesus berkata,
"Dengarkan: seorang dari antara kalian,
yang sekarang ini makan bersama-Ku akan mengkhianati Aku."

Mendengar itu, pengikut-pengikut Yesus menjadi sangat sedih.
Lalu seorang demi seorang mulai bertanya kepada Yesus,
"Tentu bukan saya yang Bapak maksudkan?"

Yesus menjawab, "Dia salah seorang dari kalian yang dua belas ini,
yang makan sepiring dengan Aku.
Memang Anak Manusia akan mati seperti yang tertulis dalam Alkitab.
Tetapi alangkah celakanya orang yang mengkhianati Anak Manusia itu!
Lebih baik untuk orang itu kalau ia tidak pernah dilahirkan sama sekali!"

Membaca dan belajar Alkitab bersama

Bagi teman yang mau
membaca dan belajar Alkitab bersama
boleh kita lakukan bersama-sama (• ˆ⌣ˆ •)

(untuk area Bandung) 
Terima Kasih

Yudas mengkhianati Yesus

Lalu Yudas Iskariot, seorang dari kedua belas pengikut Yesus,
pergi kepada imam-imam kepala
dengan maksud mengkhianati Yesus kepada mereka.
Mereka senang sekali mendengar tawaran itu,
dan berjanji akan memberi uang kepada Yudas.
Maka Yudas pun mulai mencari kesempatan untuk mengkhianati Yesus.

Yesus diurapi

Ketika Yesus berada di Betania,
di rumah Simon yang dahulu menderita penyakit kulit yang berbahaya,
seorang wanita datang kepada-Nya.
Ia membawa sebuah botol pualam berisi minyak wangi yang mahal,
dibuat dari akar wangi.
Waktu Yesus sedang duduk makan,
wanita itu memecahkan botol itu
dan menuang minyak wangi itu ke atas kepala Yesus.

Beberapa orang yang berada di situ menjadi marah
dan berkata satu sama lain,
"Apa gunanya minyak wangi itu diboroskan?
Minyak itu dapat dijual dengan harga lebih dari tiga ratus uang perak,
dan uangnya diberikan kepada orang miskin!"
Maka mereka marah kepada wanita itu.

Tetapi Yesus berkata, "Biarkan dia! Mengapa kalian menyusahkan dia?
Ia melakukan sesuatu yang baik dan terpuji terhadap-Ku.
Orang miskin selalu ada di antara kalian.
Setiap waktu kalau kalian mau, kalian dapat menolong mereka.
Tetapi Aku tidak selamanya bersama-sama kalian.

Wanita ini telah melakukan apa yang dapat ia lakukan.
Ia sudah menyiapkan Aku dengan minyak wangi
untuk penguburan-Ku sebelum waktunya.
Percayalah! Di seluruh dunia, di mana saja Kabar Baik dari Allah disiarkan,
perbuatan wanita ini akan diceritakan juga sebagai kenangan kepadanya."

Rencana untuk membunuh Yesus

Dua hari lagi Hari Paskah dan Perayaan Roti Tidak Beragi.
Imam-imam kepala dan guru-guru agama
sedang mencari jalan untuk menangkap Yesus dengan diam-diam,
dan untuk membunuh Dia.
"Tetapi jangan kita lakukan itu pada waktu perayaan," kata mereka,
"sebab nanti timbul huru-hara."

24 Februari, 2013

Nasihat supaya berjaga-jaga

Jadi kalian harus berjaga-jaga dan waspada,
sebab kalian tidak tahu kapan waktunya.
Keadaannya ibarat seorang yang meninggalkan rumahnya
lalu pergi ke tempat yang jauh.
Ia menyuruh pelayan-pelayannya mengurus rumahnya,
dan memberi tugas kepada mereka masing-masing.
Kepada penjaga pintu, ia berpesan supaya berjaga baik-baik.

Sebab itu kalian harus berjaga-jaga,
sebab kalian tidak tahu kapan tuan rumah itu akan kembali
mungkin pada sore hari, mungkin pada tengah malam,
mungkin pada waktu subuh, atau mungkin pada waktu matahari terbit.
Kalau ia datang tiba-tiba,
janganlah sampai ia menemukan kalian sedang tidur.
Apa yang Kukatakan ini kepadamu,
Kukatakan juga kepada semua orang: berjaga-jagalah!"

Kedatangan Anak Manusia perumpamaan tentang pohon ara

"Setelah masa kesusahan itu,
matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak lagi bercahaya.
Bintang-bintang akan jatuh dari langit,
dan para penguasa angkasa raya akan menjadi kacau-balau.
Pada waktu itu Anak Manusia akan terlihat datang
di dalam awan dengan kuasa besar dan keagungan.

Ia akan mengutus malaikat-malaikat untuk mengumpulkan umat pilihan-Nya
dari keempat penjuru bumi, dari ujung-ujung bumi ke ujung-ujung langit."
"Ambillah pelajaran dari pohon ara.
Kalau ranting-rantingnya hijau dan lembut, dan mulai bertunas,
kalian tahu bahwa musim panas sudah dekat.

Begitu juga kalau kalian melihat hal-hal itu terjadi,
kalian tahu bahwa waktunya sudah dekat sekali.
Ketahuilah! Semua peristiwa ini akan terjadi
sebelum orang-orang yang hidup sekarang ini mati semuanya.
Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya."

"Meskipun begitu, tidak seorang pun tahu
kapan harinya atau kapan jamnya.
Malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak,
hanya Bapa saja yang tahu.

Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu

"Kalian akan melihat 'Kejahatan yang Menghancurkan'
berdiri di tempat yang terlarang baginya.
(Catatan kepada pembaca: Perhatikanlah apa artinya!)
Pada waktu itu orang yang berada di Yudea harus lari ke pegunungan.
Orang yang berada di atas atap rumah
jangan turun dan masuk ke dalam rumah untuk mengambil sesuatu.
Orang yang berada di ladang jangan kembali untuk mengambil jubahnya.

Alangkah ngerinya hari-hari itu
bagi wanita yang mengandung dan ibu yang masih menyusui bayi!
Berdoalah supaya hal-hal itu jangan terjadi pada musim hujan.
Pada hari-hari yang mengerikan itu
akan ada suatu kesusahan yang belum pernah terjadi,
semenjak Allah menjadikan dunia sampai sekarang,
dan tidak pula akan terjadi lagi.

Sekiranya Allah tidak memperpendek masa itu,
maka tidak ada seorang pun yang selamat.
Tetapi karena umat-Nya, Allah memperpendek masa itu.
Pada waktu itu kalau seseorang berkata kepada kalian,
'Lihat, Raja Penyelamat itu ada di sini!'
atau 'Lihat, Ia ada di situ!' --janganlah percaya kepada orang itu.

Sebab penyelamat-penyelamat palsu dan nabi-nabi palsu akan datang.
Mereka akan mengerjakan perbuatan-perbuatan luar biasa
dan keajaiban-keajaiban untuk menipu kalau mungkin, umat Allah juga.
Jadi, waspadalah!
Semuanya itu sudah Aku beritahukan kepadamu sebelum hal itu terjadi."

Permulaan penderitaan

Kemudian Yesus pergi ke Bukit Zaitun,
dan duduk di tempat yang berhadapan dengan Rumah Tuhan.
Lalu Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Andreas datang kepada-Nya
untuk berbicara dengan Dia secara pribadi.
"Coba Bapak beritahukan kepada kami," kata mereka kepada-Nya,
"kapan semuanya itu akan terjadi?
Dan tanda-tanda apakah yang menunjukkan bahwa sudah waktunya?"

"Waspadalah," jawab Yesus, "jangan sampai kalian tertipu.
Banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata,
'Akulah Dia!' lalu menipu banyak orang.
Kalau kalian mendengar bunyi-bunyi pertempuran
dan berita-berita peperangan, jangan takut.
Hal-hal itu harus terjadi, tetapi itu tidak berarti bahwa sudah waktunya kiamat.

Bangsa yang satu akan berperang melawan bangsa yang lain.
Negara yang satu akan menyerang negara yang lain.
Di mana-mana akan terjadi gempa bumi dan bahaya kelaparan.
Semuanya itu baru permulaan saja,
seperti sakit yang dialami seorang wanita yang mau melahirkan.

Kalian harus berhati-hati, sebab kalian akan ditangkap
dan diseret ke mahkamah-mahkamah.
Kalian akan dipukul di rumah-rumah ibadat.
Kalian akan dibawa menghadap penguasa-penguasa
dan raja-raja karena kalian pengikut-Ku.
Dan itulah kesempatan bagimu untuk memberi kesaksian tentang Aku kepada mereka.

Kabar Baik dari Allah itu mesti disebarkan dahulu kepada segala bangsa.
Dan bila kalian ditangkap dan dibawa ke pengadilan,
janganlah khawatir tentang apa yang harus kalian katakan.
Kalau sudah sampai waktunya untuk berbicara,
katakanlah saja apa yang diberitahukan kepadamu pada waktunya.
Karena kata-kata yang kalian ucapkan itu bukan kata-katamu sendiri,
melainkan datang dari Roh Allah.

Orang akan mengkhianati saudaranya sendiri untuk dibunuh.
Itu pun yang akan terjadi antara bapak dengan anaknya.
Anak-anak akan melawan ibu-bapaknya,
dan menyerahkan mereka untuk dibunuh.
Kalian akan dibenci oleh semua orang karena kalian pengikut-Ku.
Tetapi orang yang bertahan sampai akhir, akan diselamatkan."

Bait Allah akan diruntuhkan

Ketika Yesus meninggalkan Rumah Tuhan,
seorang dari pengikut-pengikut-Nya berkata,
"Bapak Guru, coba lihat bangunan-bangunan itu.
Perhatikan batu-batunya. Bukan main bagusnya!"

Yesus menjawab, "Engkau melihat bangunan-bangunan yang besar itu, bukan?
Tidak satu batu pun dari bangunan-bangunan itu
akan tinggal tersusun pada tempatnya. Semuanya akan dirobohkan."

23 Februari, 2013

Persembahan seorang janda miskin

Waktu duduk bertentangan dengan kotak persembahan di Rumah Tuhan,
Yesus memperhatikan orang-orang memasukkan uang mereka
ke dalam kotak itu. Banyak orang kaya memasukkan banyak uang;
lalu seorang janda yang miskin datang juga.
Ia memasukkan dua uang tembaga,
yaitu uang receh yang terkecil nilainya.

Maka Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya
lalu berkata kepada mereka,
"Perhatikanlah ini: Janda yang miskin itu
memasukkan ke dalam kotak itu
lebih banyak daripada yang dimasukkan
oleh semua orang-orang lainnya.

Sebab mereka semua memberi dari kelebihan hartanya.
Tetapi janda itu sekalipun sangat miskin
memberikan semua yang ada padanya
justru yang ia perlukan untuk hidup."

Yesus menasihatkan supaya hati-hati terhadap ahli-ahli Taurat

Ia berkata kepada mereka,
"Hati-hatilah terhadap guru-guru agama.
Mereka suka berjalan-jalan dengan jubah yang panjang
dan suka dihormati di pasar-pasar.
Mereka suka tempat-tempat yang terhormat
di dalam rumah ibadat dan di pesta-pesta.
Mereka menipu janda-janda dan merampas rumahnya.
Dan untuk menutupi kejahatan mereka itu,
mereka berdoa panjang-panjang.
Hukuman mereka nanti berat!"

Hubungan antara Yesus dan Daud

Sementara mengajar di Rumah Tuhan,
Yesus bertanya,
"Bagaimanakah guru-guru agama
dapat mengatakan bahwa Raja Penyelamat itu keturunan Daud?
Padahal Daud sendiri
karena diilhami oleh Roh Allah
berkata, 'Tuhan berkata kepada Tuhanku:
duduklah di sebelah kanan-Ku
sampai Aku membuat musuh-musuh-Mu takluk kepada-Mu.'

Jadi kalau Daud menyebut Raja Penyelamat itu 'Tuhan',
bagaimana mungkin Dia keturunan Daud?"
Orang banyak yang berada di Rumah Tuhan itu
senang mendengar Yesus mengajar.

22 Februari, 2013

Hukum yang terutama

Lalu datanglah seorang guru agama
mendengarkan percakapan antara Yesus
dengan orang-orang dari golongan Saduki itu.
Guru agama itu melihat bahwa Yesus
sudah menjawab orang-orang itu dengan baik.
Maka ia bertanya kepada Yesus,
"Perintah manakah yang paling penting dari semua perintah?"

Yesus menjawab, "Perintah yang pertama, ialah:
'Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu,
dengan segenap jiwamu, dengan seluruh akalmu
dan dengan segala kekuatanmu.'

Perintah kedua ialah: 'Cintailah sesamamu,
seperti engkau mencintai dirimu sendiri.'
Tidak ada lagi perintah lain yang lebih penting dari kedua perintah itu."

Lalu guru agama itu berkata kepada Yesus,
"Tepat sekali, Bapak Guru! Memang benar apa yang Bapak katakan:
Tuhanlah Allah yang esa, dan tidak ada lagi Allah yang lain.
Dan manusia harus mencintai Allah dengan sepenuh hatinya,
dan dengan seluruh akalnya serta dengan segala kekuatannya.
Dan ia juga harus mencintai sesamanya seperti dirinya sendiri.
Itu lebih baik daripada mempersembahkan kurban bakaran
dan kurban-kurban lainnya kepada Allah."

Yesus melihat bahwa guru agama itu
sudah menjawab dengan baik sekali.
Dan Yesus berkata kepadanya,
"Engkau sudah hampir menjadi anggota umat Allah."
Sesudah itu tidak seorang pun
yang berani lagi mengajukan pertanyaan kepada Yesus.

Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan

Beberapa orang dari golongan Saduki datang kepada Yesus.
(Mereka adalah golongan yang berpendapat
bahwa orang mati tidak akan bangkit kembali.)
"Bapak Guru," kata mereka kepada Yesus,
"Musa menulis hukum ini untuk kita:
'Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak,
maka saudaranya harus kawin dengan jandanya
supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.'

Pernah ada tujuh orang bersaudara.
Yang sulung kawin, lalu mati tanpa mempunyai anak.
Kemudian yang kedua kawin dengan jandanya,
tetapi ia pun mati tanpa mempunyai anak.
Hal yang sama terjadi juga dengan saudara yang ketiga,
dan seterusnya sampai kepada yang ketujuh.
Akhirnya wanita itu sendiri meninggal juga.

Pada hari orang mati bangkit kembali,
istri siapakah wanita itu?
Sebab ketujuh-tujuhnya sudah kawin dengan dia!"
Yesus menjawab, "Kalian keliru sekali.
Sebab kalian tidak mengerti Alkitab maupun kuasa Allah.

Sebab apabila orang-orang mati bangkit kembali,
mereka tidak akan kawin lagi,
melainkan mereka akan hidup seperti malaikat di surga.
Dan tentang orang mati dibangkitkan kembali,
belum pernahkah kalian membaca di dalam kitab Musa
mengenai belukar yang bernyala itu?
Di dalam ayat-ayat itu tertulis bahwa Allah berkata kepada Musa,
'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.'
Allah itu bukan Allah orang mati.
Ia Allah orang hidup. Kalian keliru sekali!"

Tentang membayar pajak kepada Kaisar

Beberapa orang Farisi dan beberapa anggota golongan Herodes
disuruh menjebak Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan.
Mereka datang kepada Yesus dan berkata,
"Bapak Guru, kami tahu Bapak jujur
dan tidak menghiraukan pendapat siapa pun.
Bapak mengajar dengan terus terang mengenai kehendak Allah untuk manusia,
sebab Bapak tidak pandang orang.
Nah, cobalah Bapak katakan kepada kami,
'Menurut peraturan agama kita,
bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?
Haruskah kita membayar pajak itu, atau tidak?'"

Yesus mengetahui kemunafikan mereka.
Ia menjawab, "Apa sebab kalian mau menjebak Aku?
Coba perlihatkan kepada-Ku sekeping uang perak."
Maka mereka memberikan kepada-Nya sekeping uang perak.
Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan nama siapakah ini?"
"Kaisar," jawab mereka.
"Nah, kalau begitu," kata Yesus,
"berilah kepada Kaisar apa yang milik Kaisar,
dan kepada Allah apa yang milik Allah."
Mereka heran mendengar Dia.

Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur

Kemudian Yesus mulai berbicara
dengan perumpamaan kepada imam-imam kepala,
guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu.
Yesus berkata, "Adalah seorang yang menanami sebidang kebun anggur,
lalu memasang pagar di sekelilingnya.
Sesudah itu ia menggali lubang untuk alat pemeras anggur,
lalu ia mendirikan sebuah menara jaga.
Sesudah itu ia menyewakan kebun anggur itu
kepada beberapa penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

Ketika sudah waktunya musim memetik buah anggur,
orang itu mengirim seorang pelayannya kepada penggarap-penggarap kebun itu,
untuk menerima bagiannya.
Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap pelayan itu.
Kemudian mereka memukulnya,
lalu menyuruh dia pulang dengan tangan kosong.

Lalu pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain.
Tetapi penggarap-penggarap itu memukul kepala pelayan itu,
lalu mengusirnya sambil mencaci maki.
Pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain.
Tetapi mereka membunuh pelayan itu.
Dan begitulah seterusnya mereka memperlakukan
banyak pelayan yang lain pula:
ada yang dipukuli dan ada juga yang dibunuh.

Siapakah lagi yang dapat dikirim sekarang oleh pemilik kebun itu?
Hanya tinggal seorang, yaitu anaknya sendiri yang dikasihinya.
Jadi akhirnya ia mengirim anaknya itu kepada penggarap-penggarap itu.
'Pasti anak saya akan dihormati,' pikirnya.
Tetapi penggarap-penggarap itu berkata satu sama lain,
'Ini dia ahli warisnya. Mari kita bunuh dia,
supaya kita mendapat warisannya!'

Maka anak itu ditangkap, lalu dibunuh.
Mayatnya mereka buang ke luar kebun itu."
Lalu Yesus bertanya, "Apakah yang akan dilakukan oleh pemilik kebun itu?
Pasti ia akan datang dan membunuh penggarap-penggarap itu,
lalu menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap yang lain.

Kalian tentunya sudah membaca ayat ini dalam Alkitab,
'Batu yang tidak terpakai oleh tukang-tukang bangunan
sudah menjadi batu yang terutama.
Inilah perbuatan Tuhan; alangkah indahnya!'"
Maka para pemuka bangsa Yahudi yang mendengar perumpamaan itu,
berusaha menangkap Yesus,
sebab mereka tahu perumpamaan itu ditujukan Yesus kepada mereka.
Tetapi mereka takut akan orang banyak.
Jadi, mereka pergi meninggalkan Yesus.

21 Februari, 2013

Pertanyaan mengenai kuasa Yesus

Mereka kembali lagi ke Yerusalem.
Dan pada waktu Yesus berjalan berkeliling di dalam Rumah Tuhan,
imam-imam kepala, guru-guru agama
dan pemimpin-pemimpin Yahudi datang kepada-Nya.

Mereka bertanya, "Atas dasar apa Engkau melakukan semuanya ini?
Siapa yang memberi hak itu kepada-Mu?"
Yesus menjawab, "Aku juga mau bertanya kepada kalian.
Jawablah dan Aku akan mengatakan kepadamu
dengan hak siapa Aku melakukan hal-hal ini.

Yohanes membaptis dengan hak siapa, Allah atau manusia?"
Lalu imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi
mulai berunding di antara mereka.
Mereka berkata, "Kalau kita katakan, 'Dengan hak Allah,'
Ia akan berkata, 'Mengapa kalian tidak percaya kepada Yohanes?'

Tetapi sulit juga untuk berkata, 'Dengan hak manusia.'"
Sebab mereka takut akan orang banyak,
karena semua orang menganggap Yohanes seorang nabi.
Jadi, mereka menjawab, "Kami tidak tahu."
Lalu Yesus berkata kepada mereka,
"Kalau begitu, Aku pun tidak mau mengatakan kepadamu
dengan hak siapa Aku melakukan semuanya ini."

Pohon ara yang sudah kering Nasihat Yesus tentang doa

Pagi-pagi keesokan harinya, waktu mereka melewati pohon ara itu,
mereka melihat pohon itu sudah mati sampai ke akar-akarnya.
Lalu Petrus teringat akan peristiwa sehari sebelumnya.
Maka Petrus berkata kepada Yesus,
"Bapak Guru, coba lihat! Pohon ara yang Bapak kutuk itu sudah mati!"

Yesus menjawab, "Percayalah kepada Allah.
Sungguh kalian dapat berkata kepada bukit ini,
'Terangkatlah dan terbuanglah ke dalam laut!'
maka hal itu akan dilakukan bagi kalian;
asal kalian tidak ragu-ragu, dan kalian percaya
bahwa yang kalian katakan itu akan benar-benar terjadi.

Sebab itu ingatlah ini: Apabila kalian berdoa dan minta sesuatu,
percayalah bahwa Allah sudah memberikan kepadamu apa yang kalian minta,
maka kalian akan menerimanya.
Dan kalau kalian berdoa, tetapi hatimu tidak senang terhadap seseorang,
ampunilah orang itu dahulu,
supaya Bapamu di surga juga mengampuni dosa-dosamu.
(Kalau kalian tidak mengampuni orang lain,
Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni dosa-dosamu.)"

Yesus menyucikan Bait Allah

Kemudian mereka sampai di Yerusalem,
dan Yesus pergi lagi ke Rumah Tuhan.
Di situ Ia mulai mengusir semua orang yang berjual beli di tempat itu.
Ia menjungkirbalikkan meja-meja para penukar uang,
dan bangku-bangku penjual burung merpati.
Dan tidak seorang pun yang diizinkan-Nya
membawa apa saja melalui halaman Rumah Tuhan itu.

Kemudian Yesus mengajar orang-orang di situ.
Ia berkata, "Di dalam Alkitab tertulis begini:
Allah berkata, 'Rumah-Ku akan disebut rumah tempat berdoa untuk segala bangsa.'
Tetapi kalian menjadikannya sarang penyamun!"

Imam-imam kepala dan guru-guru agama mendengar ucapan itu.
Maka mereka mulai mencari jalan untuk membunuh Yesus.
Mereka takut kepada-Nya, karena semua orang kagum mendengar ajaran-Nya.
Menjelang malam, Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan kota itu.

Yesus mengutuk pohon ara

Keesokan harinya, ketika mereka
sedang berjalan keluar dari Betania, Yesus lapar.
Dari jauh Ia melihat sebatang pohon ara yang daunnya lebat.
Jadi Ia pergi ke pohon itu untuk melihat apakah ada buahnya.
Tetapi ketika Ia sampai di pohon itu,
Ia tidak menemukan apa-apa, kecuali daun-daun saja,
sebab pada waktu itu belum musim buah ara.
Lalu Yesus berkata kepada pohon ara itu,
"Mulai sekarang tidak ada seorang pun
yang akan makan buah daripadamu lagi!"
Pengikut-pengikut Yesus mendengar ucapan itu.

Yesus dielu-elukan di Yerusalem

Waktu mendekati Yerusalem, mereka sampai ke kota Betfage dan Betania,
di lereng Bukit Zaitun. Di situ dua orang pengikut-Nya
diutus terlebih dahulu oleh Yesus.
"Pergilah ke kampung yang di depan itu," kata Yesus kepada mereka.
"Begitu kalian masuk kampung itu,
kalian akan melihat seekor anak keledai sedang terikat,
yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskanlah keledai itu dan bawa kemari.

Dan kalau ada orang bertanya kepadamu
apa sebab kalian melepaskan keledai itu, katakanlah,
'Tuhan memerlukannya, dan Ia segera akan mengembalikannya.'"

Kedua pengikut Yesus itu pun pergi,
dan mendapati seekor anak keledai
sedang terikat pada pintu rumah di pinggir jalan.
Maka mereka melepaskan keledai itu.

Orang-orang yang berdiri di situ bertanya kepada mereka,
"Hai, sedang apa kalian? Mengapa melepaskan anak keledai itu?"
Mereka menjawab sebagaimana yang sudah dikatakan oleh Yesus kepada mereka.
Maka orang-orang itu membiarkan mereka membawa keledai itu.
Waktu sampai pada Yesus, punggung keledai itu
mereka alasi dengan jubah mereka, lalu Yesus naik ke atasnya.

Banyak orang membentangkan jubah mereka di jalan,
ada pula yang menyebarkan di tengah jalan
ranting-ranting pohon yang mereka ambil dari ladang.
Orang-orang yang berjalan di depan
dan orang-orang yang mengikuti dari belakang,
semuanya berseru-seru, "Pujilah Allah!
Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan!
Hiduplah pemerintahan-Nya yang akan datang
pemerintahan Daud nenek moyang kita! Pujilah Allah Yang Mahatinggi!"

Akhirnya Yesus sampai di Yerusalem, lalu masuk ke Rumah Tuhan.
Di situ Ia memperhatikan sekeliling-Nya.
Tetapi karena sudah hampir gelap,
Ia kemudian berangkat ke Betania
bersama-sama dengan kedua belas pengikut-Nya.

19 Februari, 2013

Yesus menyembuhkan Bartimeus

Mereka tiba di Yerikho.
Dan waktu Yesus dengan pengikut-pengikut-Nya
serta orang banyak meninggalkan kota itu,
seorang buta sedang duduk minta-minta di pinggir jalan.
Namanya Bartimeus, anak dari Timeus.

Ketika ia mendengar bahwa yang sedang lewat itu adalah Yesus orang Nazaret,
ia berteriak, "Yesus, Anak Daud! Kasihanilah saya!"
Ia dimarahi oleh banyak orang dan disuruh diam.
Tetapi ia lebih keras lagi berteriak, "Anak Daud, kasihanilah saya!"

Maka Yesus berhenti lalu berkata, "Panggillah dia."
Jadi mereka memanggil orang buta itu.
Mereka berkata kepadanya, "Tenanglah! Kau dipanggil Yesus, bangun!"

Orang buta itu pun melemparkan jubahnya,
lalu cepat-cepat berdiri dan pergi kepada Yesus.
"Apa yang kauingin Aku perbuat untukmu?" tanya Yesus kepadanya.
Orang buta itu menjawab, "Pak Guru, saya ingin melihat."
"Pergilah," kata Yesus, "karena engkau percaya kepada-Ku, engkau sembuh."
Pada saat itu juga orang itu dapat melihat. Lalu ia mengikuti Yesus di jalan.

Permintaan Yakobus dan Yohanes Bukan memerintah melainkan melayani

Lalu Yakobus dan Yohanes, yaitu anak-anak Zebedeus,
datang kepada Yesus.
"Bapak Guru," kata mereka,
"ada suatu hal yang kami ingin Bapak lakukan untuk kami."

"Apa yang kalian ingin Aku perbuat bagimu?" tanya Yesus.
Mereka menjawab, "Kami ingin duduk di kanan kiri Bapak,
apabila Bapak bertakhta dengan mulia."

"Kalian tidak tahu apa yang kalian minta," kata Yesus kepada mereka,
"Sanggupkah kalian minum dari piala penderitaan
yang akan Aku minum dan masuk ke dalam kancah penderitaan
yang akan Aku masuki?"

"Sanggup," jawab mereka. Maka Yesus berkata lagi kepada mereka,
"Memang kalian akan minum dari piala penderitaan yang akan Aku minum,
dan masuk ke dalam kancah penderitaan yang akan Aku masuki.

Tetapi mengenai siapa yang akan duduk di kanan atau kiri-Ku,
itu bukan Aku yang berhak menentukan.
Allah yang menentukan siapa-siapa yang akan duduk di tempat-tempat itu."

Ketika sepuluh pengikut Yesus yang lainnya itu mendengar hal itu,
mereka marah kepada Yakobus dan Yohanes.
Jadi Yesus memanggil mereka semuanya, lalu berkata,
"Kalian tahu bahwa pemimpin-pemimpin bangsa yang tidak mengenal Allah
menindas rakyatnya. Dan pembesar-pembesar mereka menekan mereka.
Tetapi kalian tidak boleh begitu!
Sebaliknya, orang yang mau menjadi besar di antara kalian,
ia harus menjadi pelayanmu.
Dan orang yang mau menjadi yang pertama di antara kalian,
harus menjadi hamba bagi semua.
Sebab Anak Manusia pun tidak datang untuk dilayani.
Ia datang untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya
untuk membebaskan banyak orang."

Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus

Yesus dan pengikut-pengikut-Nya
sedang dalam perjalanan ke Yerusalem.
Yesus berjalan di depan,
dan pengikut-pengikut-Nya cemas semuanya.
Dan orang-orang yang mengikuti mereka dari belakang pun merasa takut.
Kemudian Yesus memanggil lagi pengikut-pengikut-Nya tersendiri
dan memberitahukan kepada mereka
apa yang akan terjadi nanti atas diri-Nya.

"Dengarlah," kata-Nya, "kita sekarang sedang menuju Yerusalem.
Di sana Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala
dan guru-guru agama. Ia akan dihukum mati,
kemudian diserahkan kepada orang-orang bukan Yahudi.
Mereka akan mengolok-olok Dia, meludahi Dia, menyiksa Dia,
dan menyalibkan Dia. Tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit."

17 Februari, 2013

Upah mengikut Yesus

Lalu Petrus berkata,
"Lihatlah, kami sudah meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Bapak."
Kata Yesus, "Percayalah: orang yang sudah meninggalkan rumah tangganya,
atau saudaranya yang laki-laki atau perempuan,
atau ibunya, atau bapaknya, atau anak-anaknya,
ataupun sawah ladangnya karena Aku dan karena Kabar Baik dari Allah,
orang itu akan menerima lebih banyak pada masa sekarang ini.
Ia akan mendapat seratus kali lebih banyak rumah,
saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak, sawah ladang,
dan siksaan juga. Dan nanti di zaman yang akan datang,
orang itu akan menerima hidup sejati dan kekal.
Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir
dan banyak yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama."

Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah

Waktu Yesus meneruskan lagi perjalanan-Nya,
seorang datang berlari-lari kepada Yesus.
Orang itu sujud di hadapan Yesus dan bertanya,
"Guru yang baik, saya harus berbuat apa
supaya dapat menerima hidup sejati dan kekal?"

"Mengapa engkau mengatakan Aku baik?" tanya Yesus.
"Tidak ada yang baik, selain Allah sendiri.
Engkau sudah tahu perintah-perintah Allah,
'Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri,
jangan bersaksi dusta, jangan menipu, hormatilah ayah dan ibumu.'"

"Bapak Guru," kata orang itu,
"semua perintah itu sudah saya turuti sejak muda."
Yesus memandang orang itu dengan sayang lalu berkata,
"Tinggal satu hal lagi yang engkau perlukan.
Pergilah jual semua milikmu;
berikanlah uangnya kepada orang miskin,
dan engkau akan mendapat harta di surga.
Sesudah itu datanglah mengikuti Aku."

Mendengar Yesus berkata begitu, orang itu kecewa,
lalu meninggalkan tempat itu dengan susah hati karena ia kaya sekali.
Maka Yesus memandang pengikut-pengikut-Nya lalu berkata kepada mereka,
"Sukar sekali untuk orang kaya menjadi anggota umat Allah!"

Pengikut-pengikut-Nya heran mendengar perkataan Yesus itu.
Tetapi Yesus berkata pula,
"Anak-anak-Ku, memang sukar untuk menjadi anggota umat Allah!
Lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum
daripada seorang kaya masuk Dunia Baru Allah."

Kata-kata Yesus itu membuat pengikut-pengikut-Nya heran,
sehingga mereka bertanya satu sama lain,
"Kalau begitu, siapa yang bisa selamat?"
Yesus memandang mereka dan menjawab,
"Bagi manusia itu mustahil, tetapi tidak mustahil bagi Allah;
semua mungkin bagi Allah."

Yesus memberkati anak-anak

Ada orang-orang membawa anak-anak kepada Yesus
supaya Ia menjamah dan memberkati mereka.
Tetapi pengikut-pengikut Yesus memarahi orang-orang itu.

Melihat hal itu, Yesus marah lalu Ia berkata kepada pengikut-pengikut-Nya
"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku!
Jangan melarang mereka, sebab orang-orang seperti inilah
yang menjadi anggota umat Allah.

Ingatlah ini! Siapa tidak menghadap Allah seperti seorang anak,
tidak akan menjadi anggota umat Allah."
Sesudah mengatakan demikian, Yesus memeluk anak-anak itu,
kemudian Ia meletakkan tangan-Nya ke atas mereka masing-masing
dan memberkati mereka.

Perceraian

Kemudian Yesus meninggalkan tempat itu,
dan pergi ke daerah Yudea dan daerah di seberang Sungai Yordan.
Orang banyak datang lagi berkerumun sekeliling Yesus.
Dan seperti biasa Yesus mengajar mereka.
Beberapa orang Farisi datang juga untuk menjebak Yesus.
Mereka bertanya, "Menurut hukum agama kita,
apakah boleh orang menceraikan istrinya?"

Yesus menjawab, "Musa memberi perintah apa kepada kalian?"
"Musa mengizinkan orang menceraikan istrinya,
asal menulis surat cerai dahulu," jawab mereka.
"Musa menulis perintah itu
sebab kalian terlalu sukar diajar," kata Yesus kepada mereka.

"Tetapi pada permulaannya, pada waktu Allah menciptakan manusia,
dikatakan bahwa 'Allah menjadikan mereka laki-laki dan wanita.
Itu sebabnya laki-laki akan meninggalkan ibu bapaknya
dan bersatu dengan istrinya,
maka keduanya menjadi satu.'
Jadi, mereka bukan lagi dua orang, melainkan satu.

Itu sebabnya, apa yang sudah disatukan oleh Allah,
tidak boleh diceraikan oleh manusia!"
Setelah mereka masuk rumah,
pengikut-pengikut-Nya bertanya kepada Yesus tentang hal itu.

Yesus berkata kepada mereka,
"Siapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan wanita lain,
orang itu berzinah terhadap istrinya yang pertama itu.
Begitu juga wanita yang menceraikan suaminya
lalu kawin dengan lelaki yang lain, ia pun berzinah."

16 Februari, 2013

Siapa yang menyesatkan orang - Tentang garam

"Siapa menyebabkan salah satu dari orang-orang yang kecil ini
tidak percaya lagi kepada-Ku,
lebih baik kalau batu penggilingan diikatkan pada lehernya,
dan ia dibuang ke dalam laut.

Kalau tanganmu membuat engkau berdosa, potonglah tangan itu!
Lebih baik engkau hidup dengan Allah tanpa sebelah tangan
daripada engkau dengan kedua belah tanganmu masuk ke neraka,
yaitu api yang abadi.
(Di sana api tidak bisa padam, dan ulat tidak bisa mati.)

Dan kalau kakimu membuat engkau berdosa, potonglah kaki itu.
Lebih baik engkau hidup dengan Allah tanpa sebelah kakimu,
daripada engkau dengan kedua belah kakimu dibuang ke dalam neraka.
(Di sana api tidak bisa padam dan ulat tidak bisa mati.)

Kalau matamu menyebabkan engkau berdosa, cungkillah mata itu!
Lebih baik engkau masuk Dunia Baru Allah tanpa satu mata,
daripada engkau dengan kedua belah matamu dibuang ke dalam neraka.
Di sana api tidak bisa padam dan ulat tidak bisa mati.

Setiap orang akan dimurnikan dengan api,
seperti kurban disucikan dengan garam.
Garam itu baik, tetapi kalau menjadi tawar,
mungkinkah diasinkan kembali?
Jadi, hendaklah kalian menjadi seperti garam
hiduplah bersama-sama dengan rukun."

Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan

Lalu Yohanes berkata kepada Yesus,
"Pak Guru, kami melihat seseorang mengusir setan atas nama Bapak.
Dan kami melarang dia sebab ia bukan dari kita."

Tetapi Yesus berkata, "Jangan melarang dia,
sebab tidak seorang pun yang membuat keajaiban atas nama-Ku,
dapat langsung menjelek-jelekkan Aku.
Sebab orang yang tidak melawan kita, berarti berpihak kepada kita.
Ingatlah! Orang yang memberi minum kepadamu
oleh karena kalian pengikut Raja Penyelamat,
ia pasti akan menerima upahnya."

15 Februari, 2013

Siapa yang terbesar di antara para murid

Mereka sampai di Kapernaum.
Setelah di rumah, Yesus bertanya kepada pengikut-pengikut-Nya,
"Kalian mempersoalkan apa di tengah jalan tadi?"

Mereka tidak menjawab, sebab di tengah jalan
mereka bertengkar mengenai siapa yang terbesar.
Yesus duduk, lalu memanggil kedua belas pengikut-Nya itu.
Ia berkata kepada mereka,
"Orang yang mau menjadi yang nomor satu,
ia harus menjadi yang terakhir dan harus menjadi pelayan semua orang."

Kemudian Yesus mengambil seorang anak kecil,
dan membuat anak itu berdiri di depan mereka semua.
Yesus memeluk anak itu dan berkata kepada pengikut-pengikut-Nya,
"Orang yang menerima seorang anak seperti ini karena Aku,
berarti menerima Aku.
Dan orang yang menerima Aku, ia bukan menerima Aku saja,
tetapi menerima juga Dia yang mengutus Aku."

Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus

Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan tempat itu
dan meneruskan perjalanan melalui Galilea.
Yesus tidak mau orang tahu di mana Ia berada,

sebab Ia sedang mengajar pengikut-pengikut-Nya.
"Anak Manusia akan diserahkan kepada kuasa manusia," begitu kata Yesus,
"dan Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit!"
Pengikut-pengikut-Nya tidak mengerti yang diajarkan oleh Yesus,
tetapi mereka takut bertanya kepada-Nya.

14 Februari, 2013

Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu

Ketika Yesus dan ketiga pengikut-Nya sudah berada kembali
bersama pengikut-pengikut yang lainnya,
mereka melihat banyak orang di situ.
Beberapa guru agama sedang berdebat dengan pengikut-pengikut Yesus itu.
Begitu orang-orang itu melihat Yesus, mereka tercengang,
lalu berlari-lari menyambut Dia.

"Apa yang kalian persoalkan dengan guru-guru agama itu?"
tanya Yesus kepada pengikut-pengikut-Nya.
Seorang dari antara orang banyak itu menjawab,
"Bapak Guru, saya membawa anak saya kepada Bapak.
Dia bisu karena kemasukan roh jahat.
Kalau roh itu menyerang dia, badannya dibanting-banting ke tanah,
mulutnya berbusa, giginya mengertak dan seluruh tubuhnya menjadi kaku.
Saya minta pengikut-pengikut Bapak mengusir roh jahat itu,
tetapi mereka tidak dapat melakukannya."

Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Bukan main kalian ini! Kalian sungguh-sungguh orang yang tidak percaya.
Sampai kapan Aku harus tinggal bersama-sama kalian
dan bersabar terhadap kalian? Bawa anak itu ke mari!"

Mereka pun membawa anak itu kepada Yesus.
Begitu roh jahat itu melihat Yesus,
ia membuat badan anak itu kejang-kejang
sehingga anak itu jatuh terguling-guling ke tanah. Mulutnya berbusa.

Lalu Yesus bertanya kepada bapaknya,
"Sudah berapa lama ia begini?"
"Sejak ia masih kecil!" jawab bapaknya.
"Sudah sering roh jahat itu berusaha membunuh dia
dengan menjatuhkannya ke dalam api atau ke dalam air.
Tetapi kalau Bapak dapat menolong,
sudilah Bapak mengasihani kami dan menolong kami!"

"Apa katamu? Kalau Bapak dapat?" jawab Yesus.
"Segalanya dapat, asal orang percaya!"
Langsung ayah itu berteriak,
"Tuhan, saya percaya, tetapi iman saya kurang.
Tolonglah saya supaya lebih percaya lagi!"
Waktu Yesus melihat bahwa orang banyak mulai datang berkerumun,
Ia memerintahkan roh jahat itu dengan berkata,
"Roh tuli dan bisu, Aku perintahkan kau keluar dari anak ini
dan jangan sekali-kali masuk lagi ke dalamnya!"

Roh jahat itu berteriak, lalu membuat badan anak itu kejang-kejang,
kemudian keluar dari anak itu.
Anak itu kelihatan seperti mayat sehingga semua orang berkata,
"Ia sudah mati!"
Tetapi Yesus memegang tangannya dan menolong dia bangun.
Anak itu pun bangun.
Setelah Yesus di rumah, pengikut-pengikut-Nya datang secara tersendiri kepada-Nya
dan bertanya, "Apa sebab kami tidak dapat mengusir roh jahat itu?"
Yesus menjawab,
"Roh jahat semacam itu tidak dapat diusir dengan cara apa pun,
selain dengan doa."

13 Februari, 2013

Yesus dimuliakan di atas gunung

Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus dengan Yakobus dan saudaranya Yohanes,
menyendiri ke sebuah gunung yang tinggi.
Di depan mata mereka Yesus berubah rupa.
Pakaian-Nya menjadi putih berkilauan.
Tidak ada seorang penatu pun di dunia ini yang dapat mencuci seputih itu.
Kemudian ketiga orang pengikut-Nya itu
melihat Yesus bercakap-cakap dengan Elia dan Musa.

Maka Petrus berkata kepada Yesus,
"Pak Guru, enak sekali kita di sini.
Baiklah kami mendirikan tiga kemah:
satu untuk Bapak, satu untuk Musa, dan satu lagi untuk Elia."

Sebenarnya Petrus tidak tahu apa yang ia harus katakan,
sebab ia dengan kedua temannya sedang ketakutan sekali.
Kemudian awan meliputi mereka
dan dari awan itu terdengar suara yang berkata,
"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Dengarkan Dia!"

Cepat-cepat mereka melihat sekeliling mereka,
dan tidak lagi melihat siapa pun di situ bersama mereka,
kecuali Yesus saja.
Waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus memperingatkan mereka,
"Jangan memberitahukan kepada siapa pun
apa yang kalian lihat tadi sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari kematian."

Mereka mentaati pesan itu,
tetapi di antara mereka sendiri mereka mulai mempercakapkan
apa maksud Yesus dengan "hidup kembali dari kematian".

Maka mereka bertanya kepada-Nya,
"Mengapa guru-guru agama berkata bahwa Elia mesti datang terlebih dahulu?"
Yesus menjawab, "Elia memang datang terlebih dahulu
untuk membereskan segala sesuatu.
Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia?
Apa sebab di dalam Alkitab tertulis
bahwa Ia akan banyak menderita dan dihina orang?

Tetapi Aku berkata kepadamu:
Elia sudah datang, dan orang-orang memperlakukan dia semau mereka.
Itu cocok dengan yang sudah tertulis dalam Alkitab tentang dirinya."

Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yeus dan syarat-syarat mengikut Dia

Setelah itu, Yesus mulai mengajar pengikut-pengikut-Nya
bahwa Anak Manusia mesti menderita banyak,
dan akan ditentang oleh pemimpin-pemimpin,
imam-imam kepala, dan guru-guru agama.
Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan kembali.

Dengan jelas sekali Yesus memberitahukan hal itu
kepada pengikut-pengikut-
Maka Petrus menarik Yesus ke samping, dan menegur Dia.
Tetapi Yesus menoleh dan memandang pengikut-pengikut-Nya,
lalu menegur Petrus, "Pergi dari sini, Penggoda!
Pikiranmu itu pikiran manusia; bukan pikiran Allah!"

Kemudian Yesus memanggil orang banyak
yang ada di situ bersama-sama dengan pengikut-pengikut-Nya.
Lalu Ia berkata kepada mereka,
"Orang yang mau mengikuti Aku,
harus melupakan kepentingannya sendiri,
kemudian memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku.

Sebab orang yang mau mempertahankan hidupnya, akan kehilangan hidupnya.
Tetapi orang yang mengurbankan hidupnya untuk-Ku
dan untuk Kabar Baik dari Allah, akan menyelamatkannya.
Apa untungnya bagi seseorang, kalau seluruh dunia ini menjadi miliknya,
tetapi ia kehilangan hidupnya?
Dapatkah hidup itu ditukar dengan sesuatu?

Kalau seseorang malu mengakui Aku dan pengajaran-Ku
pada zaman durhaka dan jahat ini,
Anak Manusia juga akan malu mengakui orang itu,
pada waktu Ia datang nanti dengan kuasa Bapa-Nya,
disertai malaikat-malaikat yang suci."

"Ketahuilah!" kata Yesus.
"Dari antara kalian di sini ada yang tidak akan mati,
sebelum melihat Allah memerintah dengan kuasa!"

Pengakuan Petrus

Yesus dan pengikut-pengikut-Nya pergi ke desa-desa
di sekitar Kaisarea Filipi.
Di tengah jalan Yesus bertanya kepada mereka,
"Menurut kata orang, siapakah Aku ini?"

Mereka menjawab, "Ada yang berkata: Yohanes Pembaptis;
ada juga yang berkata Elia, dan yang lain lagi berkata:
salah seorang nabi."

"Tetapi menurut kalian sendiri, Aku ini siapa?" tanya Yesus.
Petrus menjawab, "Bapak adalah Raja Penyelamat!"
Lalu Yesus memperingatkan mereka,
supaya tidak memberitahukan kepada siapa pun tentang diri-Nya.

Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida

Mereka sampai di Betsaida.
Di situ orang membawa seorang buta kepada Yesus,
dan minta supaya Ia menjamah orang buta itu untuk menyembuhkannya.

Maka Yesus memegang tangan orang buta itu
dan menuntun dia ke luar kota itu.
Kemudian Yesus meludahi mata orang itu.
Ia meletakkan tangan-Nya pada mata orang itu, lalu bertanya kepadanya,
"Dapatkah engkau melihat sesuatu sekarang?"
Orang itu melihat ke depan, lalu berkata,
"Ya. Saya melihat orang berjalan-jalan;
tetapi mereka kelihatan seperti pohon."

Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu.
Kali ini orang itu berusaha melihat dengan sedapat-dapatnya.
Matanya sembuh, dan ia melihat semuanya dengan jelas sekali.
Lalu Yesus berkata kepadanya, "Pulanglah, dan jangan kembali ke kota itu."

I Love You

Driving down the bay at night
Waiting for the evening tide
Sailing with you by my side
Sailing till the sun was bright
Flashes of my lifetime
Everytime I'm in this place you're just a bliss away

A scent of you
Comes like a wave
Takes me back to lazy days
Endless talks about a plan
Syncronizing silences
Still don't get the drift
How love could make us scared
Why did we hesitate

I love you

Freedom's when
You have to leave
But you decide to stay anyway
Think I'll try to get some sleep
I know we'll find our way one day
Visions of my lifetime
Everytime I think of you you're just a kiss away

12 Februari, 2013

Tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes

Pengikut-pengikut Yesus lupa membawa cukup roti.
Mereka hanya mempunyai sebuah roti di perahu.
"Hati-hatilah terhadap ragi orang-orang Farisi dan ragi Herodes,"
kata Yesus kepada mereka.

Maka pengikut-pengikut Yesus itu mulai mempercakapkan hal itu.
Mereka berkata, "Ia berkata begitu, sebab kita tidak punya roti."
Yesus tahu apa yang mereka persoalkan.
Sebab itu Ia bertanya kepada mereka,
"Mengapa kalian persoalkan tentang tidak punya roti?
Apakah kalian tidak tahu dan belum mengerti juga?
Begitu tumpulkah pikiranmu?

Kalian punya mata--mengapa tidak melihat?
Kalian punya telinga--mengapa tidak mendengar?
Tidakkah kalian ingat
akan lima roti itu yang Aku belah-belah untuk lima ribu orang?
Berapa bakul penuh kelebihan makanan yang kalian kumpulkan?"
"Dua belas," jawab mereka.
"Dan waktu Aku membelah-belah tujuh roti untuk empat ribu orang," tanya Yesus lagi,
"berapa bakul kelebihan makanan yang kalian kumpulkan?"
"Tujuh," jawab mereka.
"Nah, belumkah kalian mengerti juga?" kata Yesus lagi.

Orang Farisi meminta tanda

Beberapa orang Farisi datang kepada Yesus,
dan mulai berdebat dengan Dia untuk menjebak-Nya.
Mereka minta Yesus membuat keajaiban
sebagai tanda bahwa Ia datang dari Allah.

Yesus mengeluh lalu menjawab,
"Apa sebab orang-orang zaman ini minta Aku membuat keajaiban?
Tidak! Aku tidak akan memberikan tanda semacam itu kepada mereka!"
Lalu Yesus meninggalkan mereka, dan masuk ke dalam perahu;
kemudian berangkat ke seberang danau itu.

10 Februari, 2013

Yesus memberi makan empat ribu orang

Tidak berapa lama kemudian,
ada lagi sekelompok orang banyak datang berkumpul.
Karena mereka tidak punya makanan,
Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya dan berkata,
"Aku kasihan kepada orang banyak ini.
Sudah tiga hari lamanya mereka bersama-sama-Ku,
dan sekarang mereka tidak punya makanan.

Kalau Aku menyuruh mereka pulang dengan perut kosong,
mereka akan pingsan di tengah jalan.
Apalagi di antara mereka ada yang datang dari jauh."
Pengikut-pengikut Yesus menjawab,
"Di tempat yang terpencil ini,
di manakah orang bisa mendapat cukup makanan untuk semua orang ini?"

"Ada berapa banyak roti pada kalian?" tanya Yesus.
"Tujuh," jawab mereka.
Maka Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di atas tanah,
lalu Ia mengambil ketujuh roti itu dan mengucap syukur kepada Allah.
Kemudian Ia membelah-belah roti itu
dengan tangan-Nya dan memberikannya kepada pengikut-pengikut-Nya
untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang.
Maka pengikut-pengikut-Nya melakukannya.
Mereka mempunyai beberapa ekor ikan kecil juga.
Yesus mengucap syukur kepada Allah atas ikan-ikan itu,
lalu menyuruh pengikut-pengikut-Nya membagi-bagikan ikan-ikan itu juga.

Mereka makan sampai kenyang
ada kira-kira empat ribu orang yang makan.
Kemudian pengikut-pengikut Yesus mengumpulkan kelebihan makanan
tujuh bakul penuh.
Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu pulang,
dan Ia dengan pengikut-pengikut-Nya
langsung naik perahu dan pergi ke daerah Dalmanuta.

09 Februari, 2013

Yesus menyembuhkan seorang tuli

Kemudian Yesus meninggalkan daerah Tirus,
dan meneruskan perjalanan-Nya melalui Sidon ke Danau Galilea.
Ia mengambil jalan lewat daerah Sepuluh Kota.

Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang bisu tuli.
Mereka minta Yesus meletakkan tangan-Nya ke atas orang itu.
Yesus membawa orang itu menyendiri dari orang banyak,
lalu meletakkan jari-Nya ke dalam kedua telinga orang itu.
Lantas Yesus meludah, dan menjamah lidah orang itu.

Sesudah itu Yesus menengadah ke langit,
lalu bernapas keras dan berkata kepada orang itu,
"Efata," yang berarti, "Terbukalah!"

Telinga orang itu terbuka dan lidahnya menjadi lemas kembali,
dan ia mulai berbicara dengan mudah.
Lalu Yesus melarang mereka sekalian untuk menceritakan hal itu kepada siapa pun.
Tetapi semakin Yesus melarang, semakin pula mereka menyebarkannya.
Dan semua orang yang mendengar itu heran sekali.
Mereka berkata, "Semuanya dibuat-Nya dengan baik!
Bahkan Ia membuat orang tuli mendengar dan orang bisu berbicara!"

Perempuan Siro-Fenisia yang percaya

Kemudian Yesus meninggalkan tempat itu,
dan pergi ke daerah dekat kota Tirus.
Ia masuk ke dalam sebuah rumah
dan tidak mau bahwa orang tahu Ia berada di situ.
Tetapi Ia tidak dapat menyembunyikan diri.

Seorang ibu, yang anak perempuannya kemasukan roh jahat,
mendengar tentang Yesus.
Ia datang kepada Yesus dan sujud di depan-Nya,
sambil mohon supaya Yesus mengusir roh jahat dari anak itu.
Wanita itu bukan orang Yahudi,
lahir di daerah Fenisia di Siria.

Yesus berkata kepadanya,
"Anak-anak harus diberi makan terlebih dahulu.
Tidak baik mengambil makanan anak-anak untuk
dilemparkan kepada anjing."
"Tuan," jawab wanita itu,
"anjing-anjing di bawah meja pun
makan sisa-sisa yang dijatuhkan anak-anak!"
Lalu Yesus berkata kepadanya,
"Karena jawabanmu itu, pulanglah;
roh jahat sudah keluar dari anakmu!"
Ibu itu pulang. Di rumah, ia mendapati anaknya sedang berbaring di tempat tidur,
dan roh jahat benar-benar sudah keluar dari anak itu.

Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi

Sekelompok orang Farisi dan beberapa guru agama dari Yerusalem,
datang kepada Yesus.
Mereka melihat beberapa pengikut Yesus makan dengan tangan
yang tidak bersih secara agama,
yaitu tanpa terlebih dahulu mencuci tangan menurut peraturan agama.

Orang-orang Farisi, begitu juga semua orang Yahudi,
setia sekali mengikuti adat istiadat nenek moyang mereka.
Mereka tidak akan makan, sebelum mencuci tangan menurut cara-cara tertentu.
Apa yang dibeli di pasar tidak akan dimakan, sebelum dicuci terlebih dahulu.
Dan banyak peraturan lain dari nenek moyang mereka
yang mereka pegang teguh; seperti misalnya peraturan mencuci gelas,
mangkuk, dan perkakas-perkakas tembaga.

Sebab itu orang-orang Farisi dan guru-guru agama itu bertanya kepada Yesus,
"Mengapa pengikut-pengikut-Mu itu makan dengan tangan yang tidak dicuci?
Apa sebab mereka tidak menuruti adat istiadat nenek moyang kita?"
Yesus menjawab, "Kalian orang-orang munafik!
Tepat sekali apa yang dinubuatkan Yesaya tentang kalian, yaitu,
'Begini kata Allah, Orang-orang itu hanya menyembah Aku dengan kata-kata,
tetapi hati mereka jauh dari Aku.
Percuma mereka menyembah Aku,
sebab peraturan manusia mereka ajarkan seolah-olah itu peraturan-Ku!'

Perintah-perintah Allah kalian abaikan,
dan peraturan-peraturan manusia kalian pegang kuat-kuat."
Lalu Yesus berkata lagi,
"Kalian pandai sekali menolak perintah Allah
supaya dapat mempertahankan ajaran sendiri.
Musa sudah memberi perintah ini,
'Hormatilah ayah dan ibumu,' dan
'Barangsiapa mengata-ngatai ayah ibunya, harus dihukum mati.'

Tetapi kalian mengajarkan: Kalau orang berkata kepada orang tuanya,
'Apa yang seharusnya saya berikan kepada ayah dan ibu,
sudah saya persembahkan kepada Allah,'
maka kalian membebaskan orang itu dari kewajibannya menolong ayah ibunya.
Jadi dengan ajaranmu sendiri yang kalian berikan kepada orang-orang,
kalian meniadakan perkataan Allah.
Masih banyak hal seperti ini yang kalian lakukan."

Lalu Yesus memanggil orang banyak itu sekali lagi
dan berkata kepada mereka, "Dengarlah supaya mengerti!
Tidak ada sesuatu dari luar yang masuk ke dalam orang
yang dapat membuat orang itu najis.
Sebaliknya, yang keluar dari seseorang,
itulah yang membuat dia najis.
(Jadi, kalau punya telinga, dengarkan.)"

Ketika Yesus meninggalkan orang banyak itu dan masuk rumah,
pengikut-pengikut-Nya bertanya kepada-Nya tentang maksud perumpamaan itu.
Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Apakah kalian belum juga mengerti?
Apakah kalian tidak bisa mengerti bahwa yang masuk ke dalam seseorang
tidak bisa membuat orang itu najis?
Sebab yang masuk itu tidak lewat hati, tetapi lewat perut,
dan kemudian keluar lagi."
Dengan kata-kata itu Yesus menyatakan bahwa semua makanan halal.

Lalu Yesus berkata lagi,
"Yang keluar dari orang, itulah yang mengotorkan dia.
Sebab dari dalam, yaitu dari dalam hati,
timbul pikiran-pikiran jahat yang menyebabkan
orang berbuat cabul, mencuri, membunuh,
berzinah, menipu, memfitnah, serta melakukan segala sesuatu yang jahat,
menjadi serakah, tidak sopan, iri hati, sombong, dan susah diajar.
Semua yang jahat itu timbul dari dalam,
dan itulah yang menjadikan orang najis."

08 Februari, 2013

Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret

Waktu tiba di seberang danau,
mereka berlabuh di pantai Genesaret.
Ketika mereka keluar dari perahu,
orang-orang melihat bahwa yang datang itu Yesus.

Lalu mereka berlari-lari ke mana-mana di seluruh wilayah itu,
dan mulai membawa orang-orang sakit di atas tikar kepada Yesus.
Kalau mereka mendengar bahwa Yesus berada di suatu tempat,
mereka membawa orang-orang sakit ke sana.

Di mana saja Yesus datang
baik di kampung, di kota atau di desa
di situ orang selalu datang dan menaruh orang-orang sakit mereka di alun-alun.
Lalu mereka minta dengan sangat
supaya orang-orang sakit itu diizinkan menyentuh jubah Yesus,
biar hanya ujungnya. Semua yang menyentuhnya, menjadi sembuh.

Yesus berjalan di atas air

Sesudah itu Yesus segera menyuruh pengikut-pengikut-Nya
berangkat dengan perahu mendahului Dia ke Betsaida di seberang danau,
sementara Ia menyuruh orang banyak itu pulang.
Setelah melepaskan orang banyak itu, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa.

Ketika sudah malam, perahu pengikut-pengikut Yesus
telah berada di tengah-tengah danau,
sedangkan Yesus masih berada di darat.
Ia melihat mereka bersusah payah mendayung perahu itu
karena angin berlawanan arah dengan perahu.
Sebab itu, kira-kira antara pukul tiga dan pukul enam pagi,
Ia datang kepada mereka berjalan di atas air.
Dan Ia berjalan terus seolah-olah akan melewati mereka.

Waktu mereka melihat bahwa Ia berjalan di atas air,
mereka mengira Dia hantu,
sehingga mereka menjerit-jerit ketakutan.
Sebab mereka semuanya melihat Dia dan mereka sangat terkejut.
Tetapi langsung Yesus berbicara kepada mereka,
"Tenanglah! Aku Yesus. Jangan takut!"

Lalu Ia naik ke perahu mereka, dan angin pun reda.
Pengikut-pengikut Yesus heran sekali.
Keajaiban dengan lima buah roti itu belum lagi dipahami oleh mereka.
Sukar bagi mereka untuk mengerti.

07 Februari, 2013

Yesus memberi makan lima ribu orang

Rasul-rasul yang diutus oleh Yesus itu
kemudian kembali lagi, dan berkumpul dengan Yesus.
Mereka melaporkan kepada-Nya semua yang telah mereka perbuat dan ajarkan.
Banyak sekali orang yang datang dan pergi,
sehingga untuk makan pun Yesus dan pengikut-pengikut-Nya tidak sempat.
Sebab itu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya,
"Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi,
di mana kita bisa sendirian dan kalian dapat beristirahat sebentar."

Maka mereka pun berangkat dengan perahu menuju ke tempat yang sunyi.
Tetapi banyak orang sudah melihat mereka meninggalkan tempat itu,
dan tahu siapa mereka. Jadi, dari semua kota di wilayah itu,
orang-orang berlari-lari melalui jalan darat
mendahului Yesus dan pengikut-pengikut-Nya.
Ketika Yesus turun dari perahu, Ia melihat orang banyak.
Ia kasihan kepada mereka, sebab mereka seperti domba yang tidak punya gembala.
Maka Ia pun mulai mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Ketika sudah petang, pengikut-pengikut Yesus berkata kepada-Nya,
"Sudah hampir malam dan tempat ini terpencil.
Lebih baik Bapak menyuruh orang-orang ini pergi,
supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa
dan kampung-kampung di sekitar ini."

Tetapi Yesus menjawab, "Kalian saja memberi mereka makan."
"Wah, apakah kami harus pergi membeli roti
seharga dua ratus uang perak untuk memberi makan orang-orang ini?"
begitu kata pengikut-pengikut Yesus itu.
Lalu tanya Yesus, "Ada berapa roti pada kalian? Coba pergi lihat."
Sesudah mereka pergi melihat, mereka berkata,
"Ada lima roti dan ada dua ikan juga."

Lalu Yesus menyuruh semua orang itu duduk berkelompok-kelompok di rumput yang hijau.
Orang-orang itu pun duduk dengan teratur, berkelompok-kelompok.
Ada yang seratus orang sekelompok,
dan ada juga yang lima puluh orang sekelompok.
Kemudian Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu,
lalu menengadah ke langit dan mengucap terima kasih kepada Allah.
Sesudah itu, Ia membelah-belah roti itu dengan tangan-Nya
dan memberikannya kepada pengikut-pengikut-Nya
untuk dibagi-bagikan kepada orang banyak itu.
Dan dua ikan itu dibagi-bagikan juga kepada mereka semua.

Mereka makan sampai kenyang.
Kemudian kelebihan makanan itu
dikumpulkan oleh pengikut-pengikut Yesus
semuanya ada dua belas bakul penuh.
Orang laki-laki yang makan roti itu ada kira-kira lima ribu.

Yohanes Pembaptis dibunuh

Berita-berita tentang semua kejadian itu
sampai juga pada Raja Herodes,
sebab nama Yesus sudah terkenal di mana-mana.
Ada orang yang berkata, "Yohanes Pembaptis sudah hidup kembali!
Itulah sebabnya Ia mempunyai kuasa melakukan keajaiban itu."

Tetapi orang-orang lain berkata, "Dia Elia."
Ada pula yang berkata, "Dia nabi, seperti salah seorang nabi zaman dahulu."
Ketika Herodes mendengar itu, ia berkata,
"Pasti ini Yohanes Pembaptis yang dahulu sudah kusuruh pancung kepalanya.
Sekarang ia sudah hidup kembali!"
Sebab sebelum itu Herodes telah menyuruh orang menangkap Yohanes,
dan memasukkannya ke dalam penjara.
Herodes berbuat begitu karena soal Herodias,
istri saudaranya sendiri, yaitu Filipus.
Sebab Herodes sudah mengawini Herodias,
dan mengenai hal itu Yohanes sudah berulang-ulang menegur Herodes begini,
"Tidak boleh engkau kawin dengan istri saudaramu itu!"

Itulah sebabnya Herodias dendam kepada Yohanes
dan ingin membunuh Yohanes, tetapi ia tidak dapat melakukan hal itu,
karena dihalang-halangi oleh Herodes.
Sebab Herodes telah menyuruh orang menjaga baik-baik
keselamatan Yohanes di penjara, karena ia takut kepada Yohanes.
Ia tahu Yohanes seorang yang baik yang diutus oleh Allah.
Dan memang kalau Yohanes berbicara, Herodes suka juga mendengarkannya,
meskipun ia menjadi gelisah sekali karenanya.

Akhirnya Herodias mendapat kesempatan pada hari ulang tahun Herodes.
Ketika itu Herodes mengadakan pesta untuk semua pejabat tinggi kerajaan,
perwira-perwira dan tokoh-tokoh masyarakat Galilea.
Di pesta itu anak gadis Herodias menari,
dan tariannya itu sangat menyenangkan hati Herodes serta tamu-tamunya.
Maka Herodes berkata kepada gadis itu,
"Engkau suka apa, minta saja. Aku akan memberikannya kepadamu!"

Lalu Herodes berjanji kepada gadis itu dengan sumpah.
Herodes berkata, "Apa saja yang engkau minta akan kuberikan,
bahkan separuh dari kerajaanku sekalipun!"
Maka gadis itu keluar dan bertanya kepada ibunya,
"Ibu, apa sebaiknya yang harus saya minta?"
Ibunya menjawab, "Mintalah kepala Yohanes Pembaptis."

Gadis itu segera kembali kepada Herodes dan berkata,
"Saya minta kepala Yohanes Pembaptis
diberikan kepada saya sekarang ini juga di atas sebuah baki!"
Mendengar permintaan itu Herodes sangat sedih.
Tetapi ia tidak dapat menolak permintaan itu
karena ia sudah bersumpah di hadapan para tamunya.

Jadi ia langsung memerintahkan seorang pengawalnya
mengambil kepala Yohanes Pembaptis.
Maka prajurit itu pergi ke penjara, lalu memancung kepala Yohanes.
Kemudian ia membawa kepala itu
di atas baki dan menyerahkannya kepada gadis itu.
Dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
Ketika pengikut-pengikut Yohanes mendengar hal itu,
mereka pergi mengambil jenazah Yohanes, lalu menguburkannya.

Yesus mengutus kedua belas rasul

Kemudian Yesus pergi ke kampung-kampung di sekitar itu, dan mengajar.
Ia memanggil kedua belas pengikut-Nya,
lalu mengutus mereka berdua-dua
dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat.

Ia memberi petunjuk ini kepada mereka,
"Janganlah membawa apa-apa untuk perjalananmu, kecuali tongkat.
Jangan membawa makanan atau kantong sedekah, ataupun uang.
Pakailah sepatu, tetapi jangan membawa dua helai baju."

Ia juga berkata, "Kalau kalian masuk ke suatu rumah,
tinggallah di situ sampai kalian meninggalkan kota itu.
Tetapi kalau kalian sampai di suatu tempat,
dan orang-orang di situ tidak mau menerima dan mendengar kalian,
tinggalkanlah tempat itu.
Dan kebaskanlah debu dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka!"

Maka kedua belas pengikut Yesus itu berangkat.
Mereka pergi menyiarkan berita
bahwa manusia harus bertobat dari dosa-dosanya.
Pengikut-pengikut Yesus itu mengusir banyak roh jahat,
mengoleskan minyak zaitun pada orang sakit dan menyembuhkan mereka.

Yesus ditolak di Nazaret

Dari tempat itu, Yesus pulang
bersama-sama dengan pengikut-pengikut-Nya ke kampung halaman-Nya.
Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat.
Ada banyak orang di situ.
Waktu orang-orang itu mendengar pengajaran Yesus, mereka heran sekali.
Mereka berkata, "Dari mana orang ini mendapat semuanya itu?
Kebijaksanaan macam apakah ini yang ada pada-Nya?
Bagaimanakah Ia dapat mengadakan keajaiban?

Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria,
dan saudara dari Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?
Ya, saudara-saudara perempuan-Nya pun ada tinggal di sini juga."
Karena itu mereka menolak Dia.

Lalu Yesus berkata kepada mereka,
"Seorang nabi dihormati di mana-mana,
kecuali di kampung halamannya,
dan di antara sanak saudaranya dan keluarganya."
Di tempat itu Yesus tidak dapat membuat sesuatu keajaiban pun,
kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit
dengan meletakkan tangan-Nya ke atas mereka.
Ia heran mereka tidak percaya.

Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan

Yesus kembali lagi ke seberang danau.
Di tepi danau itu, banyak orang datang berkerumun di sekeliling Yesus.
Datanglah seorang yang bernama Yairus.
Ia adalah seorang pemimpin rumah ibadat di kota itu.
Ketika ia melihat Yesus, ia sujud di depan-Nya,
dan minta dengan sangat,
"Pak, anak perempuan saya sakit parah.
Sudilah datang untuk menjamahnya, supaya ia sembuh dan jangan mati!"

Maka Yesus pun pergi bersama Yairus.
Banyak orang mengikuti Dia dan mendesak-Nya dari semua jurusan.
Di antaranya ada pula seorang wanita yang telah dua belas tahun
sakit pendarahan yang berhubungan dengan haidnya.
Semua kekayaannya sudah habis dipakai untuk membayar dokter-dokter,
tetapi tidak ada yang dapat menyembuhkannya,
malahan penyakitnya terus bertambah parah.

Wanita itu sudah mendengar banyak tentang Yesus.
Maka di tengah-tengah orang banyak itu,
ia mendekati Yesus dari belakang,
karena ia berpikir,
"Asal saja saya menyentuh jubah-Nya, saya akan sembuh!"
Ia menyentuh jubah Yesus, dan seketika itu juga pendarahannya berhenti.
Ia merasa bahwa ia sudah sembuh.

Pada saat itu juga Yesus merasa bahwa
ada kekuatan yang keluar dari diri-Nya.
Maka Ia menoleh kepada orang banyak itu dan bertanya,
"Siapa yang menyentuh jubah-Ku?"
Pengikut-pengikut-Nya berkata,
"Bapak lihat sendiri ada begitu banyak orang yang berdesak-desakan.
Dan Bapak masih bertanya, siapa yang menyentuh Bapak?"

Tetapi Yesus terus saja melihat ke sekeliling-Nya
untuk mencari orang yang telah menyentuh-Nya.
Wanita itu yang tahu apa yang telah terjadi dengan dirinya,
dengan gemetar dan ketakutan sujud di depan Yesus dan mengakui semuanya.
Lalu Yesus berkata kepada wanita itu,
"Anak-Ku, karena engkau percaya kepada-Ku,
engkau sembuh! Pergilah dengan selamat.
Engkau sudah sehat sama sekali!"

Sementara Yesus masih berbicara,
beberapa pesuruh datang dari rumah Yairus.
"Putri Tuan sudah meninggal," kata mereka kepada Yairus.
"Tak usah Tuan menyusahkan Bapak Guru lagi."

Tanpa mempedulikan apa yang dikatakan orang-orang itu,
Yesus berkata kepada Yairus, "Jangan takut, percaya saja!"
Lalu Yesus berjalan terus,
tetapi Dia tidak mengizinkan seorang pun mengikuti-Nya,
kecuali Petrus serta Yakobus dan Yohanes bersaudara.
Ketika mereka tiba di rumah Yairus,
Yesus melihat keadaan hiruk-pikuk,
dan mendengar tangisan dan ratapan yang keras.

Lalu Yesus masuk dan berkata kepada mereka,
"Mengapa ribut-ribut dan menangis?
Anak itu tidak mati; ia hanya tidur!"
Mereka menertawakan Yesus.
Maka Ia menyuruh mereka semua keluar.
Lalu Ia membawa ibu bapak anak itu dan ketiga pengikut-Nya
masuk ke dalam kamar anak itu.

Yesus memegang tangan anak itu lalu berkata kepadanya,
"Talita kum," yang berarti,
"Anak perempuan, Aku berkata kepadamu: bangun!"
Anak gadis itu segera bangun, dan berjalan.
(Umurnya sudah dua belas tahun.)
Semua yang menyaksikan kejadian itu sangat kagum!
Tetapi Yesus dengan keras melarang mereka
memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
Lalu kata-Nya, "Berilah anak itu makan."

Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa

Kemudian Yesus dan pengikut-pengikut-Nya
sampai di seberang Danau Galilea, di daerah Gerasa.
Begitu Yesus turun dari perahu,
Ia didatangi seorang laki-laki yang keluar dari gua-gua kuburan.

Orang itu dikuasai roh jahat dan tinggal di kuburan-kuburan.
Ia sudah tidak dapat diikat lagi; walaupun dengan rantai.
Sudah sering kaki dan tangannya dibelenggu,
tetapi selalu rantai-rantai itu diputuskannya,
dan besi pada kakinya dipatahkannya.
Ia begitu kuat sehingga tidak seorang pun dapat menahannya.

Siang malam ia berkeliaran di kuburan dan di bukit-bukit,
sambil berteriak-teriak dan melukai badannya dengan batu.
Ketika dari jauh ia melihat Yesus datang,
ia berlari-lari lalu sujud di hadapan Yesus.
Dengan suara yang keras ia berteriak,
"Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi! Akan Kauapakan saya ini?
Demi Allah, saya mohon, janganlah menyiksa saya!"
(Orang itu berkata begitu sebab Yesus berkata kepadanya,
"Roh jahat, keluarlah dari orang ini!")

Lalu Yesus bertanya kepadanya, "Siapakah namamu?"
Orang itu menjawab, "Nama saya 'Legiun' --sebab kami ini banyak sekali!"
Berulang kali ia minta dengan sangat
supaya Yesus jangan menyuruh roh-roh jahat itu keluar dari daerah itu.
Dekat tempat itu ada banyak sekali babi
yang sedang mencari makan di lereng bukit.
Roh-roh jahat itu memohon kepada Yesus,
"Suruhlah kami masuk ke dalam babi-babi itu."
Dan Yesus setuju. Jadi, roh-roh jahat itu keluar dari orang itu
lalu masuk ke dalam babi-babi itu.
Seluruh kawanan babi itu lari dan terjun
dari pinggir jurang ke dalam danau lalu tenggelam
semuanya ada kira-kira dua ribu babi.

Penjaga-penjaga babi itu lari,
dan menyiarkan kabar itu di kota dan di desa sekitarnya.
Lalu orang-orang keluar untuk melihat apa yang telah terjadi.
Mereka datang kepada Yesus,
lalu melihat orang yang tadinya kemasukan roh jahat itu,
sedang duduk di situ.
Ia sudah berpakaian, dan pikirannya juga sudah waras.
Maka mereka semua menjadi takut.

Orang-orang yang telah menyaksikan sendiri kejadian tentang orang itu
dan babi-babi itu menceritakan apa yang telah terjadi.
Lalu penduduk daerah itu minta supaya Yesus meninggalkan daerah itu.
Waktu Yesus naik ke dalam perahu,
orang yang tadinya dikuasai roh jahat itu
minta kepada Yesus, supaya boleh ikut.

Tetapi Yesus tidak setuju, kata-Nya,
"Pulanglah dan beritahukan kepada sanak saudaramu
apa yang sudah dilakukan Tuhan untukmu dan betapa baiknya Ia terhadapmu!"
Orang itu pun pergi, dan mulai menceritakan di daerah Sepuluh Kota
apa yang telah diperbuat Yesus kepadanya.
Semua orang heran mendengarnya.

05 Februari, 2013

Angin ribut diredakan

Pada sore hari itu juga, Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya,
"Marilah kita berlayar ke seberang danau."
Maka Yesus naik ke perahu,
dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan orang banyak di tepi danau,
lalu naik ke perahu yang sama.
Perahu-perahu lain ada juga di situ.
Kemudian Yesus dan pengikut-pengikut-Nya mulai berlayar.

Tak lama kemudian datang angin keras.
Ombak mulai memukul perahu dan masuk ke dalam
sehingga perahu itu hampir penuh dengan air.
Di buritan perahu itu,
Yesus sedang tidur dengan kepala-Nya di atas bantal.
Pengikut-pengikut-Nya membangunkan Dia.
Mereka berkata, "Bapak Guru, apakah Bapak tidak peduli, kita celaka?"

Yesus bangun, lalu membentak angin itu, dan berkata kepada danau,
"Diam, tenanglah!" Angin pun reda, dan danau menjadi sangat tenang.
Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya,
"Mengapa kalian takut? Mengapa kalian tidak percaya kepada-Ku?"
Maka mereka menjadi takut dan berkata satu sama lain,
"Siapakah sebenarnya orang ini, sampai angin dan ombak pun taat kepada-Nya."