Michelle Thor, kelihatan masih seperti anak-anak.
Tubuhnya mungil, ia memakai rok sedengkul berwarna putih
dengan atasan t shirt lengan panjang bewarna senada.
Cara bicaranya perlahan
dengan bahasa Inggris Singapore
dengan penterjemah dari Prudential.
Semua nasabahnya didapat dari hasil kanvasing.
Tidak perduli panas, tidak perduli hujan.
Maju trus dengan target perhari 20 juta API.
Hasilnya benar-benar mengagumkan.
Jumlah nasabahnya sebanyak 1.500 orang dalam 1 tahun.
Michelle menjelaskan trik-trik dalam mencari nasabah.
Ia ceritakan juga masa kecilnya yang sebenarnya pembangkang.
Saat ia masih kecil ayahnya meninggal karena sakit kanker Paru.
Ibunya struk 1/2 badan (dari pinggang ke bawah).
Ia adalah anak satu-satunya.
Akhirnya ia tinggal dengan pamannya yang mempunyai seorang anak laki-laki.
Tapi pamannyapun meninggal karena penyakit kanker paru juga.
Kemudian Michelle dan ibunya tinggal bersama bibi dan anak bibinya.
Michelle menyesalkan keluarganya yang tidak mempunyai asuransi saat itu.
Maka dari itu ia benar-benar bekerja keras
agar bisa membantu banyak orang.
Dalam berbicara kelihatan sekali Michelle adalah orang yang sabar.
Saat ia bicara, entah mengapa sempat juga aku menitikkan air mata.
Entah karena terharu pada kehidupan keluarganya
atau terharu karena kerja keras wanita lemah lembut tersebut
hingga menghasilkan sesuatu yang fantastik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar