Ya Allah, kami telah mendengar sendiri
kisah yang diceritakan leluhur kami
tentang karya hebat yang Kaulakukan di zaman dahulu.
Engkau sendiri mengusir bangsa-bangsa
supaya umat-Mu menetap di negeri mereka.
Bangsa-bangsa lain Engkau celakakan,
tetapi umat-Mu Kaubiarkan berkembang.
Tanah itu tidak mereka rebut dengan pedang;
tidak dengan kekuatan sendiri mereka menang,
tetapi dengan kuasa dan cahaya kehadiran-Mu,
sebab Engkau berkenan kepada umat-Mu.
Engkaulah Rajaku dan Allahku,
yang memberi kemenangan kepada umat-Mu.
Dengan kuasa-Mu kami mengalahkan musuh kami,
dan menaklukkan orang-orang yang menyerang kami.
Sebab aku tidak mengandalkan panahku,
pedangku pun tak akan menyelamatkan aku.
Tapi Engkaulah yang menyelamatkan kami dari lawan,
dan mengalahkan orang-orang yang membenci kami.
Maka kami akan selalu memegahkan Engkau,
dan terus-menerus bersyukur kepada-Mu.
Tapi sekarang Engkau meninggalkan kami
dan membiarkan kami dikalahkan.
Engkau tidak lagi maju bersama barisan kami.
Kaubiarkan kami melarikan diri dari musuh kami,
dan mereka merampas harta kami.
Kaubiarkan kami dibantai seperti domba,
dan Kauceraiberaikan kami di antara bangsa-bangsa.
Kaujual umat-Mu dengan harga tak seberapa,
dan tidak mendapat keuntungan apa-apa.
Kaujadikan kami ejekan tetangga-tetangga
mereka mengolok-olok dan menertawakan kami.
Kaujadikan kami bahan sindiran bangsa-bangsa;
mereka menggelengkan kepala sambil menghina kami.
Sepanjang hari aku dicela,
menanggung malu dan kehilangan muka,
karena mendengar ejekan dan penghinaan
dari mulut musuh dan pendendam.
Semua itu telah menimpa kami
walaupun kami tidak melupakan Engkau
atau mengkhianati perjanjian-Mu dengan kami.
Hati kami tidak mengingkari Engkau;
perintah-Mu tidak kami kesampingkan.
Tetapi Kautinggalkan kami dalam kegelapan;
kami tak berdaya di antara binatang buas.
Andaikata kami tidak lagi menyembah Allah,
melainkan berdoa kepada ilah lain,
Allah pasti akan mengetahuinya,
sebab Ia menyelami rahasia hati kami.
Demi Engkau kami terus terancam maut,
dan diperlakukan seperti domba sembelihan.
Bangunlah, ya TUHAN!
Mengapa Engkau tidur?
Bangkitlah! Jangan menolak kami untuk selamanya.
Mengapa Engkau bersembunyi,
dan melupakan sengsara serta kesusahan kami?
Kami jatuh hancur di tanah,
terbaring dalam debu karena kalah.
Bangkitlah dan datanglah menolong kami,
selamatkanlah kami karena kasih-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar