Istri, tunduklah kepada suamimu, seperti kepada Tuhan.
Sebab suami adalah kepala atas istrinya,
sama seperti Kristus pun
menjadi kepala atas jemaat
dan Ia sendirilah juga Raja Penyelamat
bagi jemaat yang menjadi tubuh-Nya.
Sama seperti jemaat juga tunduk kepada Kristus,
begitu pun dalam segala hal
istri harus tunduk kepada suami.
Suami, kasihilah istrimu,
sama seperti Kristus mengasihi jemaat
serta mengurbankan diri-Nya untuk jemaat itu.
Kristus melakukan itu
supaya Ia dapat membersihkan jemaat itu
dengan ajaran-Nya dan melalui air baptisan,
supaya kemudian Ia dapat menyerahkan-Nya kepada Allah.
Dengan demikian Kristus membuat jemaat itu berdiri
dengan agung dan murni di hadapan-Nya,
tanpa ada cacat atau cela apa pun.
Begitulah juga suami harus mengasihi istrinya
seperti ia mengasihi tubuhnya sendiri.
Orang yang mengasihi istrinya
berarti ia mengasihi dirinya sendiri.
(Tidak pernah ada orang yang membenci tubuhnya sendiri.
Sebaliknya, ia memelihara dan menjaganya
seperti Kristus juga memelihara jemaat-Nya.
Kita tahu itu, karena kita adalah
anggota-anggota tubuh Kristus.)
Dalam Alkitab tertulis,
"Sebab itu seorang laki-laki
akan meninggalkan ayah-ibunya
untuk bersatu dengan istrinya,
dan keduanya akan menjadi satu."
Ayat tersebut mengandung arti yang dalam.
Dan saya kaitkan itu dengan hubungan
antara Kristus dan jemaat.
Tetapi ayat tersebut ada hubungannya juga dengan kalian:
Hendaklah setiap suami mengasihi istrinya
seperti ia mengasihi dirinya sendiri
dan hendaklah setiap istri
berusaha untuk menghormati suaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar