Saudara-saudara yang tercinta!
Saya sungguh-sungguh bermaksud menulis surat kepadamu
mengenai keselamatan yang kita sama-sama sudah alami.
Tetapi sekarang saya merasa terdorong
untuk menasihati kalian dengan surat ini
supaya kalian terus berjuang untuk iman
yang sudah satu kali diberikan Allah
untuk selama-lamanya kepada umat-Nya.
Sebab tanpa kita sadari, ada oknum-oknum tertentu
yang menyelusup masuk ke tengah-tengah kita.
Mereka orang-orang bejat yang memutarbalikkan berita
tentang rahmat Allah kita,
untuk mendapat kesempatan melampiaskan hawa nafsu mereka.
Dan mereka menolak Yesus Kristus, satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita.
Sejak dahulu hukuman untuk mereka sudah dinubuatkan dalam Alkitab.
Semuanya itu kalian sudah tahu.
Namun saya ingin mengingatkan kalian mengenai
bagaimana Tuhan menyelamatkan umat Israel dari negeri Mesir,
tetapi kemudian membinasakan
orang-orang yang tidak percaya di antara mereka.
Ingatlah juga para malaikat yang melampaui batas-batas kekuasaan mereka,
sehingga pergi meninggalkan tempat tinggal mereka.
Allah membelenggu malaikat-malaikat itu dengan rantai abadi,
di dalam tempat yang gelap di bawah bumi.
Di sana mereka ditahan terus sampai hukuman dijatuhkan ke atas mereka
pada Hari yang hebat itu nanti.
Ingatlah juga kota Sodom dan Gomora serta kota-kota di sekitarnya,
yang penduduknya melakukan hal-hal seperti yang dilakukan
oleh malaikat-malaikat tersebut.
Mereka melakukan hal-hal yang cabul dan bejat,
sehingga mereka disiksa dengan hukuman api yang kekal,
untuk dijadikan peringatan bagi semua orang.
Demikian juga oknum-oknum itu berkhayal-khayal
sampai mereka berbuat dosa terhadap badan mereka sendiri.
Mereka memandang rendah kekuasaan Allah
dan menghina para makhluk yang mulia di surga.
Mikhael sendiri, yang mengepalai malaikat-malaikat,
tidak pernah berbuat seperti itu.
Pada waktu ia bertengkar dengan Iblis
dalam perselisihan tentang siapa yang akan mendapat mayat Musa,
Mikhael tidak berani menghakimi Iblis dengan kata-kata penghinaan.
Mikhael hanya berkata, "Tuhan akan membentak engkau!"
Tetapi dengan penghinaan-penghinaan,
orang-orang itu menyerang segala sesuatu yang mereka tidak mengerti.
Mereka sama seperti binatang-binatang yang tidak berakal,
yang mengetahui hal-hal dengan nalurinya.
Tetapi justru hal-hal itulah yang menyebabkan kehancuran mereka.
Celaka mereka! Mereka telah mengikuti jalan yang ditempuh oleh Kain.
Agar mendapat uang, mereka menjerumuskan diri dalam lembah kesesatan,
sama seperti Bileam.
Dan mereka pun dihancurkan karena memberontak seperti Korah.
Pada waktu kalian mengadakan pesta makan,
sikap orang-orang itu memuakkan di antaramu.
Sebab mereka makan dengan rakus tanpa malu-malu,
dan hanya mementingkan diri sendiri.
Mereka seperti awan yang ditiup oleh angin,
tetapi tidak menurunkan hujan.
Mereka juga seperti pohon yang tidak menghasilkan buah
walaupun musim buah-buahan;
pohon-pohon yang telah dicabut akarnya
dan sudah mati sama sekali.
Sama seperti ombak yang ganas di laut menimbulkan buih,
begitu juga mereka membuihkan perbuatan-perbuatan yang memalukan.
Mereka adalah seperti bintang-bintang yang mengembara
dan yang sudah disediakan tempatnya oleh Allah
di dalam kegelapan yang paling dahsyat untuk selama-lamanya.
Henokh, keturunan ketujuh dari Adam,
dahulu pernah menubuatkan tentang orang-orang itu.
Henokh berkata, "Lihat, Tuhan akan datang
dengan beribu-ribu malaikat-Nya yang suci
untuk menghakimi semua orang.
Tuhan akan menghukum orang-orang jahat
karena perbuatan-perbuatan mereka yang bejat.
Dan Ia akan menghukum orang berdosa dan durhaka
karena semua kata penghinaan yang diucapkannya."
Orang-orang itu selalu saja menggerutu dan menyalahkan orang lain.
Mereka hidup menurut keinginan-keinginan mereka yang berdosa.
Mereka membual mengenai diri sendiri,
dan menjilat orang supaya mendapat keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar