"Sekarang bagaimana pendapatmu tentang hal ini?" kata Yesus selanjutnya.
"Adalah seorang ayah yang mempunyai dua anak laki-laki*.
Orang itu pergi kepada anaknya yang sulung dan berkata,
'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.'*,
ia datang kepada anaknya yang pertama dan berkata,
'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.'*
*'Saya tidak mau,' jawab anak itu.
Tetapi kemudian ia berubah pikiran dan pergi ke kebun anggur itu.
*Anak itu menjawab, 'Baik, Ayah!' Tetapi ia tidak pergi.*
*Kemudian ayah itu pergi kepada anaknya yang kedua,
dan mengatakan hal yang sama.
'Baiklah, Ayah,' jawab anak yang kedua itu. Tetapi ia tidak pergi.
*Lalu ayah itu datang kepada anaknya yang kedua dan mengatakan hal yang sama.
Anak itu menjawab, 'Saya tidak mau,' tetapi kemudian berubah pikiran lalu pergi juga.*
*Nah, dari antara kedua anak itu, manakah yang melakukan kehendak ayahnya?"
"Yang sulung," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu.
Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Percayalah: Penagih-penagih pajak dan wanita-wanita pelacur
akan lebih dahulu menjadi anggota umat Allah daripada kalian.
*Dari antara kedua anak itu, yang manakah yang melakukan kehendak ayahnya?"
"Yang kedua," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu.*
Karena Yohanes Pembaptis datang,
dan menunjukkan kepada kalian cara hidup yang dikehendaki Tuhan,
namun kalian tidak mau percaya pada ajarannya;
tetapi penagih-penagih pajak dan wanita-wanita pelacur percaya kepadanya.
Tetapi meskipun kalian sudah melihat semuanya itu,
kalian tidak juga mengubah pikiranmu dan tidak percaya kepada Tuhan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar