Yesus menceritakan lagi sebuah perumpamaan kepada orang banyak,
kata-Nya, "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini:
Seorang petani menabur benih yang baik di ladangnya.
Pada suatu malam, ketika semua orang sedang tidur,
musuh petani itu datang menabur benih alang-alang di antara gandum itu, lalu pergi.
Ketika tanaman-tanaman itu tumbuh dan mayang-mayangnya mulai muncul,
kelihatanlah juga alang-alang itu.
Lalu orang-orang gajian petani itu datang kepada petani itu dan berkata,
'Tuan, bukankah Tuan menanam benih yang baik di ladang Tuan?
Bagaimana jadinya sampai ada alang-alang di sana?'
Petani itu menjawab, 'Itu perbuatan musuh.'
Lalu orang-orang gajian petani itu bertanya lagi,
'Tuan mau kami pergi mencabut alang-alang itu?'
'Tidak,' jawabnya, 'sebab kalau alang-alang itu dicabut,
nanti gandumnya turut tercabut.
Biarkanlah alang-alang itu tumbuh bersama-sama
sampai waktu menuai. Nanti saya akan berkata kepada orang-orang yang menuai:
Kumpulkan dahulu alang-alangnya, ikat, lalu bakar.
Sesudah itu kumpulkan gandumnya, lalu simpan di dalam lumbung.'"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar