"Adalah seorang yang kaya.
Pakaiannya mahal-mahal, dan hidupnya mewah setiap hari.
Di depan pintu rumahnya diletakkan seorang miskin bernama Lazarus.
Badannya penuh dengan borok.
Ia ingin mengisi perutnya
dengan remah-remah yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Anjing bahkan datang menjilat boroknya.
Orang miskin itu kemudian meninggal
lalu dibawa malaikat ke tempat terhormat di samping Abraham di surga.
Orang kaya itu meninggal juga dan dikuburkan.
Di dunia orang mati ia menderita sekali.
Dan pada waktu ia memandang dari sana ke atas,
ia melihat Abraham di tempat yang jauh
dan Lazarus ada di samping Abraham.
'Bapak Abraham!' seru orang kaya itu.
'Kasihanilah saya. Suruhlah Lazarus mencelupkan jarinya ke dalam air
lalu datang membasahi lidah saya. Saya sengsara sekali di dalam api ini!'
Tetapi Abraham menjawab,
'Ingatlah anakku: seumur hidupmu engkau
sudah mendapat semua yang baik-baik,
sedangkan Lazarus mendapat yang jelek-jelek.
Sekarang ia senang di sini, dan engkau sengsara.
Selain itu, di antara engkau dan kami
sudah dibuat sebuah jurang yang besar,
supaya orang dari sini tidak dapat ke sana
dan orang dari sana tidak dapat ke sini!'
'Kalau begitu, Pak,' kata orang kaya itu,
'saya minta dengan sangat Bapak mengutus Lazarus ke rumah ayah saya.
Ada lima saudara saya di situ.
Suruhlah Lazarus memperingatkan mereka,
supaya jangan sampai mereka pun jatuh ke tempat siksaan ini.'
Abraham menjawab, 'Mereka sudah punya buku-buku Musa
dan buku para nabi! Biarlah mereka menuruti
apa yang tertulis dalam buku-buku itu!'
Tetapi orang kaya itu menjawab,
'Itu tidak cukup, Bapak Abraham.
Tetapi kalau ada orang mati hidup kembali
dan datang kepada mereka,
mereka akan bertobat dari dosa-dosa mereka.'
Tetapi Abraham berkata,
'Kalau mereka tidak menghiraukan perintah Musa dan nabi-nabi,
pastilah mereka tidak akan percaya juga,
biarpun ada orang mati yang hidup kembali.'"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar