Beberapa tahun yang lalu seorang pendeta muda ditugaskan ke London, Inggris. Sebagai sarana transportasi, pendeta itu memilih naik bus…
Hari itu ketika dia duduk di dalam bus, dia menyadari bahwa sopir bus telah memberinya kembalian yang lebih 20 sen.
Pendeta muda itu mempertimbangkan apa yang akan dilakukannya.
Dia berpikir, “Aku harus mengembalikan 20 sen ini. Adalah salah untuk menyimpannya.”
Tapi kemudian dia berpikir lagi, “Ah, sudahlah, ini hanya 20 sen. Siapa juga yg akan peduli dgn uang kecil ini? Pengemudinya pasti tidak memperhatikan…”
Ketika bus tiba di tempat di mana dia harus turun,
pendeta muda itu berhenti sejenak di depan pintu.
Dia menyerahkan uang 20 sen itu kepada si sopir,
“Ini, kembalianmu tadi kelebihan…”
Sopir bus tersenyum dan berkata,
“Bukankah anda gembala jemaat yang baru di area ini?
Beberapa hari ini aku telah berpikir untuk datang beribadah di gereja Anda.
Aku hanya ingin melihat apa yang akan Anda lakukan, jika aku memberikan kembalian lebih…”
Pendeta muda itu turun dari bus dengan lutut gemetar.
Dia berdiri bersandar sesaat di tiang lampu terdekat,
“Oh, Tuhan, aku hampir saja menjual kekristenan dengan harga 20 sen!”
Kita mungkin tidak akan pernah mengetahui apa pengaruh tindakan kita terhadap orang lain.
Kadang, kitalah satu-satunya ‘Alkitab’ yg akan pernah dibaca oleh seseorang,
atau satu-satunya kekristenan yang akan pernah mereka lihat…
Biarkan mereka membaca Yesus dari hidup kita.
Biarkan mereka membaca tentang cinta-Nya dan tentang anugerah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar