Orang-orang terus saja datang kepada Yesus dari berbagai kota.
Dan pada waktu sudah banyak orang berkumpul,
Yesus menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut ini:
"Seorang petani pergi menabur benih.
Ketika ia sedang menabur, ada benih yang jatuh di jalan.
Sebagian diinjak orang dan yang lainnya dimakan burung.
Ada juga yang jatuh di tempat berbatu-batu.
Pada waktu tunas-tunasnya keluar
tanaman itu layu sebab tanahnya kering.
Ada pula benih yang jatuh di tengah semak berduri.
Semak berduri itu tumbuh bersama benih itu,
dan menghimpitnya sehingga mati.
Tetapi ada pula benih yang jatuh di tanah yang subur,
lalu tumbuh dan menghasilkan buah seratus kali lipat."
Sesudah menceritakan perumpamaan itu,
Yesus berkata, "Kalau punya telinga, dengarkan!"
Pengikut-pengikut Yesus menanyakan kepada-Nya arti dari perumpamaan itu.
Yesus menjawab, "Kalian sudah diberi anugerah
untuk mengetahui rahasia tentang bagaimana Allah memerintah sebagai Raja.
Tetapi orang-orang lain diajar dengan perumpamaan,
supaya mereka memperhatikan, tetapi tidak tahu apa yang terjadi;
dan mereka mendengar, tetapi tidak mengerti."
"Inilah arti perumpamaan itu:
Benih itu ialah perkataan Allah.
Benih yang jatuh di jalan ibarat orang-orang yang mendengar perkataan itu.
Tetapi Iblis datang dan merampas kabar itu dari hati mereka,
supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Benih yang jatuh di tempat yang berbatu
ibarat orang yang pada waktu mendengar kabar itu,
menerimanya dengan senang hati.
Tetapi berita itu tidak berakar dalam hati mereka.
Mereka percaya sebentar saja, dan pada waktu cobaan datang, mereka murtad.
Benih yang jatuh di tengah semak berduri
ibarat orang yang mendengar kabar itu,
tetapi khawatir tentang hidup mereka
serta ingin hidup mewah dan senang di dalam dunia ini.
Semuanya itu menghimpit mereka
sehingga tidak menghasilkan buah yang matang.
Benih yang jatuh di tanah yang subur
ibarat orang yang mendengar kabar itu,
lalu menyimpannya di dalam hati yang baik dan jujur.
Mereka bertahan sampai menghasilkan buah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar