Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat. Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa.
Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.
Doa pertama mereka panjatkan, mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.
Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.
Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya,seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima berkah tersebut karena doa-doanya tak pernah terkabulkan.
Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema, "Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini?" "Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan," jawab lelaki ke satu ini. "Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka,ia tak pantas mendapatkan apa-apa." "Kau salah!" suara itu membentak membahana. "Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa."
"Katakan padaku," tanya lelaki ke satu itu.
"Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?"
"Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!"
Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain? Sadarilah betapa banyak orang yang telah mengorbankan segala sesuatu demi keberhasilan kita.
Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain, dan janganlah menilai seseorang/sesuatu hanya dari "yang terlihat" saja.
Everything in my Mind.. Everything in my Heart.. Everything in my Soul.. Everything in my Live's.. Everything in my World ~Do & Be The Best~ Don't Worry, Be Happy! (• ˆ⌣ˆ •)
21 Februari, 2011
20 Februari, 2011
Siapa Yang Menyesatkan Orang
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
(Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.)"
[Matius 18]
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
(Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.)"
[Matius 18]
Kudusnya Umat TUHAN
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Engkau harus berkata kepada orang Israel: Setiap orang, baik dari antara orang Israel maupun dari antara orang asing yang tinggal di tengah-tengah orang Israel, yang menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, pastilah ia dihukum mati, yakni rakyat negeri harus melontari dia dengan batu.
Aku sendiri akan menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dengan maksud menajiskan tempat kudus-Ku dan melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus.
Tetapi jikalau rakyat negeri menutup mata terhadap orang itu, ketika ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dan tidak menghukum dia mati,
maka Aku sendiri akan menentang orang itu serta kaumnya dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya dan semua orang yang turut berzinah mengikuti dia, yakni berzinah dengan menyembah Molokh.
Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.
Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.
Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan menantunya perempuan, pastilah keduanya dihukum mati; mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu.
Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati, dan binatang itupun harus kamu bunuh juga.
Bila seorang perempuan menghampiri binatang apapun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan, anak ayahnya atau anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan sumbang, dan mereka harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya; orang itu telah menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan yang bercemar kain, jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup lelerannya sedang perempuan itupun membiarkan tutup leleran darahnya itu disingkapkan, keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu atau saudara perempuan ayahmu, karena aurat seorang kerabatnya sendirilah yang dibuka, dan mereka harus menanggung kesalahannya sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri saudara ayahnya, jadi ia melanggar hak saudara ayahnya, mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, dan mereka akan mati dengan tidak beranak.
Bila seorang laki-laki mengambil isteri saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak.
Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu, supaya jangan kamu dimuntahkan oleh negeri ke mana Aku membawa kamu untuk diam di sana.
Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka.
Tetapi kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain.
Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari yang haram, dan burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu jangan membuat dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan oleh segala yang merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu haramkan.
Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri."
[Imamat 20]
"Engkau harus berkata kepada orang Israel: Setiap orang, baik dari antara orang Israel maupun dari antara orang asing yang tinggal di tengah-tengah orang Israel, yang menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, pastilah ia dihukum mati, yakni rakyat negeri harus melontari dia dengan batu.
Aku sendiri akan menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dengan maksud menajiskan tempat kudus-Ku dan melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus.
Tetapi jikalau rakyat negeri menutup mata terhadap orang itu, ketika ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dan tidak menghukum dia mati,
maka Aku sendiri akan menentang orang itu serta kaumnya dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya dan semua orang yang turut berzinah mengikuti dia, yakni berzinah dengan menyembah Molokh.
Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.
Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.
Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan menantunya perempuan, pastilah keduanya dihukum mati; mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu.
Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati, dan binatang itupun harus kamu bunuh juga.
Bila seorang perempuan menghampiri binatang apapun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan, anak ayahnya atau anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan sumbang, dan mereka harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya; orang itu telah menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan yang bercemar kain, jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup lelerannya sedang perempuan itupun membiarkan tutup leleran darahnya itu disingkapkan, keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu atau saudara perempuan ayahmu, karena aurat seorang kerabatnya sendirilah yang dibuka, dan mereka harus menanggung kesalahannya sendiri.
Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri saudara ayahnya, jadi ia melanggar hak saudara ayahnya, mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, dan mereka akan mati dengan tidak beranak.
Bila seorang laki-laki mengambil isteri saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak.
Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu, supaya jangan kamu dimuntahkan oleh negeri ke mana Aku membawa kamu untuk diam di sana.
Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka.
Tetapi kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain.
Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari yang haram, dan burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu jangan membuat dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan oleh segala yang merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu haramkan.
Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri."
[Imamat 20]
Kudusnya Perkawinan
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu.
Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.
Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.
Siapapun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya; Akulah TUHAN.
Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu.
Mengenai aurat saudaramu perempuan, anak ayahmu atau anak ibumu, baik yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar, janganlah kausingkapkan auratnya.
Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.
Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.
Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ayahmu, karena ia kerabat ayahmu.
Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu, karena ia kerabat ibumu.
Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu.
Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan, karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya.
Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.
Janganlah kausingkapkan aurat seorang perempuan dan anaknya perempuan. Janganlah kauambil anak perempuan dari anaknya laki-laki atau dari anaknya perempuan untuk menyingkapkan auratnya, karena mereka adalah kerabatmu; itulah perbuatan mesum.
Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.
Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya yang menajiskan untuk menyingkapkan auratnya.
Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji.
Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya.
Tetapi kamu ini haruslah tetap berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan jangan melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu,
--karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis--
supaya kamu jangan dimuntahkan oleh negeri itu, apabila kamu menajiskannya, seperti telah dimuntahkannya bangsa yang sebelum kamu.
Karena setiap orang yang melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu."
[Imamat 18]
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu.
Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.
Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.
Siapapun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya; Akulah TUHAN.
Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu.
Mengenai aurat saudaramu perempuan, anak ayahmu atau anak ibumu, baik yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar, janganlah kausingkapkan auratnya.
Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.
Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.
Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ayahmu, karena ia kerabat ayahmu.
Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu, karena ia kerabat ibumu.
Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu.
Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan, karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya.
Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.
Janganlah kausingkapkan aurat seorang perempuan dan anaknya perempuan. Janganlah kauambil anak perempuan dari anaknya laki-laki atau dari anaknya perempuan untuk menyingkapkan auratnya, karena mereka adalah kerabatmu; itulah perbuatan mesum.
Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.
Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya yang menajiskan untuk menyingkapkan auratnya.
Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji.
Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu telah menjadi najis.
Negeri itu telah menjadi najis dan Aku telah membalaskan kesalahannya kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya.
Tetapi kamu ini haruslah tetap berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan jangan melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu,
--karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis--
supaya kamu jangan dimuntahkan oleh negeri itu, apabila kamu menajiskannya, seperti telah dimuntahkannya bangsa yang sebelum kamu.
Karena setiap orang yang melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu."
[Imamat 18]
Mengucap Syukur dan Pelayanan
Setidaknya ada 3 peristiwa pengurapan Tuhan Yesus dengan minyak narwastu dicatat dalam ke- 4 Kitab Injil dengan versi yang berlainan:
# Mat 26; Mar 14. Di Betania, rumah Simon si Kusta. Seorang perempuan datang mengurapi kepala Tuhan Yesus;
# Yoh 12. Di Betania, di rumah Lazarus. Maria, saudara Marta dan Lazarus yang dibangkitkan Tuhan Yesus dari kematian, mengurapi kaki Tuhan Yesus.
#Luk 7. Di rumah Simon, orang Parisi. Seorang perempuan yang dikenal sebagai 'perempuan berdosa' (perempuan sundal) mengurapi kaki Tuhan Yesus dengan air mata dan minyak narwastu.
Pada semua peristiwa tersebut, para murid dan tamu menganggap tindakan itu sebagai pemborosan. Bukankah lebih baik minyak itu dijual, bayangkan 300 dinar kalau diberikan pada para fakir miskin, lebih berguna bukan?
Tapi Tuhan Yesus bukannya menegur wanita-wanita tersebut, malahan Ia meneguhkan perbuatan itu, karena perempuan itu sedang melakukan suatu perkara indah yang akan senantiasa diingat sebagai persiapan bagi penguburan-Nya.
Bagi yang mengerti, Tuhan Yesus, Allah semesta alam, karena kasih-Nya datang ke dunia dan memberikan seantero hidupNya bagi tebusan banyak orang, tak ada pengorbanan dan pemberian terlalu mahal dan mewah bagi Tuhan yang begitu mengasihi manusia.
Di lain pihak, mereka yang mengurapi Tuhan Yesus, dipastikan secara pribadi pernah mengalami kejadian yang membuat mereka merasa sangat berhutang kasih dan budi kepada Tuhan Yesus, sehingga mereka tergerak untuk melakukan tindakan pengurapan yang kontroversial demikian.
Dalam kitab Yohanes, identitas pelakunya jelas, yaitu Maria, saudara Lazarus. Ia pasti merasa sangat beryukur, karena Lazarus yang sudah mati 4 hari dibangkit Tuhan Yesus dan hidup kembali. Minyak seharga 300 dinar sama sekali bukan pemborosan, dia lebih dari rela mempersembahkannya bagi Tuhan Yesus daripada menyimpannya bagi kebahagiaannya sendiri.
Begitu juga perempuan di Lukas 7. Julukan'perempuan berdosa' yang dengan sinis diucapkan Simon dalam hatinya, menunjukkan orang seperti apa dia. Bagaimana bisa ia melakukan pengurapan demikian?
Uang hasil jerih lelah bersundalnya bertahun-tahun habis untuk mengurapi kaki Tuhan Yesus? Bagaimana Tuhan Yesus, seorang rabi dan nabi, membiarkan dirinya disentuh perempuan seperti itu?
Tapi pengajaran dan perbandingan yang dipaparkan Tuhan Yesus menguak misteri dibalik kejadian menghebohkan tersebut. Ada pertobatan, ada penyesalan, ada kesadaran akan keberdosaan, ketidaklayakkan diri dalam hati perempuan itu.
Karena sejak ia mendengar atau bisa jadi berjumpa dengan Tuhan Yesus (mungkinkah dia ini perempuan di Yohanes 8?), hidupnya berubah. la menemukan keberhargaan sejati yang baru oleh anugerah pengampunan Tuhan Yesus, satu-satunya orang yang memberikan harapan pembaharuan hidup baginya.
Tumbuh komitmen perubahan hidup dalam diri perempuan yang sudah kehilangan harapan akan masa depannya ini. Membasuh kaki kotor sang Guru dengan air mata dan rambutnya, mencurahkan minyak narwastu yang mahal, sama sekali bukan pengorbanan besar baginya.
Ia terlalu berterima kasih, bersyukur untuk kemerdekaan baru bagi hidupnya. Berbeda dengan Simon yang merasa diri baik, benar, saleh (maklum orang Parisi), ia tak merasa berhutang apapun terhadap Tuhan Yesus. Mengundang-Nya makan sudah cukup bagus, mana perlu lagi membasuh kaki dan mengurapi-Nya dengan minyak?
Sesungguhnya, keberanian dan kerelaan orang yang membayar harga, memberi persembahan, pelayanan, sangatlah berhubungan erat dengan ukuran syukur, rasa kasih, rasa berhutang yang ada dalam hatinya.
Bagi mereka yang menyadari besarnya kasih dan anugerah yang sudah' diterimanya, walaupun dia tak layak, tidak ada pemberian yang terlalu mahal, tidak ada pengorbanan yang terlalu besar. Baginya itu suatu hal istimewa, sama sekali bukan pengorbanan.
Jika Yesus Kristus Adalah Allah, Dan Ia Sudah Mati Bagi Saya.
Maka Tak Ada Pengorbanan Yang Terlalu Besar Bagiku Untuk-Nya.
(C.T Studd.1860-1931. Misionary Inggris untuk China, India, Afrika)
[Lukas7:36-50]
# Mat 26; Mar 14. Di Betania, rumah Simon si Kusta. Seorang perempuan datang mengurapi kepala Tuhan Yesus;
# Yoh 12. Di Betania, di rumah Lazarus. Maria, saudara Marta dan Lazarus yang dibangkitkan Tuhan Yesus dari kematian, mengurapi kaki Tuhan Yesus.
#Luk 7. Di rumah Simon, orang Parisi. Seorang perempuan yang dikenal sebagai 'perempuan berdosa' (perempuan sundal) mengurapi kaki Tuhan Yesus dengan air mata dan minyak narwastu.
Pada semua peristiwa tersebut, para murid dan tamu menganggap tindakan itu sebagai pemborosan. Bukankah lebih baik minyak itu dijual, bayangkan 300 dinar kalau diberikan pada para fakir miskin, lebih berguna bukan?
Tapi Tuhan Yesus bukannya menegur wanita-wanita tersebut, malahan Ia meneguhkan perbuatan itu, karena perempuan itu sedang melakukan suatu perkara indah yang akan senantiasa diingat sebagai persiapan bagi penguburan-Nya.
Bagi yang mengerti, Tuhan Yesus, Allah semesta alam, karena kasih-Nya datang ke dunia dan memberikan seantero hidupNya bagi tebusan banyak orang, tak ada pengorbanan dan pemberian terlalu mahal dan mewah bagi Tuhan yang begitu mengasihi manusia.
Di lain pihak, mereka yang mengurapi Tuhan Yesus, dipastikan secara pribadi pernah mengalami kejadian yang membuat mereka merasa sangat berhutang kasih dan budi kepada Tuhan Yesus, sehingga mereka tergerak untuk melakukan tindakan pengurapan yang kontroversial demikian.
Dalam kitab Yohanes, identitas pelakunya jelas, yaitu Maria, saudara Lazarus. Ia pasti merasa sangat beryukur, karena Lazarus yang sudah mati 4 hari dibangkit Tuhan Yesus dan hidup kembali. Minyak seharga 300 dinar sama sekali bukan pemborosan, dia lebih dari rela mempersembahkannya bagi Tuhan Yesus daripada menyimpannya bagi kebahagiaannya sendiri.
Begitu juga perempuan di Lukas 7. Julukan'perempuan berdosa' yang dengan sinis diucapkan Simon dalam hatinya, menunjukkan orang seperti apa dia. Bagaimana bisa ia melakukan pengurapan demikian?
Uang hasil jerih lelah bersundalnya bertahun-tahun habis untuk mengurapi kaki Tuhan Yesus? Bagaimana Tuhan Yesus, seorang rabi dan nabi, membiarkan dirinya disentuh perempuan seperti itu?
Tapi pengajaran dan perbandingan yang dipaparkan Tuhan Yesus menguak misteri dibalik kejadian menghebohkan tersebut. Ada pertobatan, ada penyesalan, ada kesadaran akan keberdosaan, ketidaklayakkan diri dalam hati perempuan itu.
Karena sejak ia mendengar atau bisa jadi berjumpa dengan Tuhan Yesus (mungkinkah dia ini perempuan di Yohanes 8?), hidupnya berubah. la menemukan keberhargaan sejati yang baru oleh anugerah pengampunan Tuhan Yesus, satu-satunya orang yang memberikan harapan pembaharuan hidup baginya.
Tumbuh komitmen perubahan hidup dalam diri perempuan yang sudah kehilangan harapan akan masa depannya ini. Membasuh kaki kotor sang Guru dengan air mata dan rambutnya, mencurahkan minyak narwastu yang mahal, sama sekali bukan pengorbanan besar baginya.
Ia terlalu berterima kasih, bersyukur untuk kemerdekaan baru bagi hidupnya. Berbeda dengan Simon yang merasa diri baik, benar, saleh (maklum orang Parisi), ia tak merasa berhutang apapun terhadap Tuhan Yesus. Mengundang-Nya makan sudah cukup bagus, mana perlu lagi membasuh kaki dan mengurapi-Nya dengan minyak?
Sesungguhnya, keberanian dan kerelaan orang yang membayar harga, memberi persembahan, pelayanan, sangatlah berhubungan erat dengan ukuran syukur, rasa kasih, rasa berhutang yang ada dalam hatinya.
Bagi mereka yang menyadari besarnya kasih dan anugerah yang sudah' diterimanya, walaupun dia tak layak, tidak ada pemberian yang terlalu mahal, tidak ada pengorbanan yang terlalu besar. Baginya itu suatu hal istimewa, sama sekali bukan pengorbanan.
Jika Yesus Kristus Adalah Allah, Dan Ia Sudah Mati Bagi Saya.
Maka Tak Ada Pengorbanan Yang Terlalu Besar Bagiku Untuk-Nya.
(C.T Studd.1860-1931. Misionary Inggris untuk China, India, Afrika)
[Lukas7:36-50]
Jangan Repot-repot, Tuhan!
Suatu hari saya bertemu dengan seseorang yang kelihatannya sedang dalam kesulitan karena banyaknya buku yang dibawa di tangannya. Mengira bahwa ia pasti butuh bantuan, saya mencoba menolongnya.
Namun dengan segera, beliau menjawab, “Oh, nda usah, jangan repot-repot, saya bisa sendiri.”
“Wow, kuat sekali. Andai aku bisa bilang begitu juga.” kata saya dalam hati. Kesanggupannya untuk menanggung sendiri bebannya itu meninggalkan kesan kuat pada saya.
Saya berpikir, “Bukankah akan mengesankan juga jika kita berkata kepada Tuhan kita yang baik, begini, ‘Jangan repot-repot, Tuhan! Aku bisa sendiri’?”
Rasanya tidak. Sikap “sopan” ini tidaklah diperlukan dalam hubungan dengan Allah.
Ketika seseorang berkata, “Jangan repot-repot, Tuhan” ini artinya ia sedang mengandalkan kekuatannya sendiri.
Alkitab memperingatkan kita untuk menolak sikap seperti itu. Dalam Habakuk 1:11 versi FAYH, kita membaca: “Mereka berlalu seperti angin dan menghilang; tetapi kesalahan mereka sangat besar karena mereka mendewakan kekuatan mereka.”
Mungkin, hari ini juga, Bapa kita di Surga sedang berdiri di depan pintu hati kita. Tergerak oleh belas kasihan, Ia mengetuknya.
Mendengar Dia mengetuk, kita menyadari kalau masih ada hal dalam hati kita yang kacau balau dan kita mulai panik, “Astaga, Dia sudah tiba. Dia akan melihat semua kekacauan ini dan berpikir kalau saya tidak bertanggung jawab atas hidup saya!” Kemudian kita sibuk mengatur di sana-sini dengan usaha untuk mengatur ulang hidup kita.
Kita meminta Tuhan menunggu, dan kita berkata, “Iya Tuhan, tunggu sebentar lagi, saya perlu membereskan beberapa hal dulu.”
Akan tetapi, yang luar biasanya, kita tidak perlu melakukan itu semua!
Allah selalu hadir.
Dia sudah tahu tentang kekacauan dalam hidup kita tersebut, bahkan sebelum Dia masuk untuk membereskannya bagi dan bersama kita.
Dia ingin kita melibatkan-Nya di dalam setiap detil hidup kita, bahkan dalam keputusan yang terkecil sekalipun.
Jadi, kiranya doa kita berbunyi demikian, “Masuklah Tuhan, Kau lihat, ehm, aku telah membuat kacau di sana-sini. Maafkan Aku, Tuhan. Mari masuk dan tolong bereskan segalanya bagiku.”
Hanya pada saat itulah, kita sedang mengandalkan kekuatan-Nya, dan bukan pada kekuatan kita sendiri.
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,
takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.
[Amsal 3:5-7]
Namun dengan segera, beliau menjawab, “Oh, nda usah, jangan repot-repot, saya bisa sendiri.”
“Wow, kuat sekali. Andai aku bisa bilang begitu juga.” kata saya dalam hati. Kesanggupannya untuk menanggung sendiri bebannya itu meninggalkan kesan kuat pada saya.
Saya berpikir, “Bukankah akan mengesankan juga jika kita berkata kepada Tuhan kita yang baik, begini, ‘Jangan repot-repot, Tuhan! Aku bisa sendiri’?”
Rasanya tidak. Sikap “sopan” ini tidaklah diperlukan dalam hubungan dengan Allah.
Ketika seseorang berkata, “Jangan repot-repot, Tuhan” ini artinya ia sedang mengandalkan kekuatannya sendiri.
Alkitab memperingatkan kita untuk menolak sikap seperti itu. Dalam Habakuk 1:11 versi FAYH, kita membaca: “Mereka berlalu seperti angin dan menghilang; tetapi kesalahan mereka sangat besar karena mereka mendewakan kekuatan mereka.”
Mungkin, hari ini juga, Bapa kita di Surga sedang berdiri di depan pintu hati kita. Tergerak oleh belas kasihan, Ia mengetuknya.
Mendengar Dia mengetuk, kita menyadari kalau masih ada hal dalam hati kita yang kacau balau dan kita mulai panik, “Astaga, Dia sudah tiba. Dia akan melihat semua kekacauan ini dan berpikir kalau saya tidak bertanggung jawab atas hidup saya!” Kemudian kita sibuk mengatur di sana-sini dengan usaha untuk mengatur ulang hidup kita.
Kita meminta Tuhan menunggu, dan kita berkata, “Iya Tuhan, tunggu sebentar lagi, saya perlu membereskan beberapa hal dulu.”
Akan tetapi, yang luar biasanya, kita tidak perlu melakukan itu semua!
Allah selalu hadir.
Dia sudah tahu tentang kekacauan dalam hidup kita tersebut, bahkan sebelum Dia masuk untuk membereskannya bagi dan bersama kita.
Dia ingin kita melibatkan-Nya di dalam setiap detil hidup kita, bahkan dalam keputusan yang terkecil sekalipun.
Jadi, kiranya doa kita berbunyi demikian, “Masuklah Tuhan, Kau lihat, ehm, aku telah membuat kacau di sana-sini. Maafkan Aku, Tuhan. Mari masuk dan tolong bereskan segalanya bagiku.”
Hanya pada saat itulah, kita sedang mengandalkan kekuatan-Nya, dan bukan pada kekuatan kita sendiri.
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,
takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.
[Amsal 3:5-7]
17 Februari, 2011
Mendisplin Diri Untuk Bersyukur
Sebagaimana dibahas dalam minggu pertama bula 30 DOC ini, mengenakan manusia baru, hidup baru bukan terjadi secara otomatis. Begitu juga membangun kebiasaan bersyukur, bukanlah hal yang sekaligus melekat jadi bagian hidup tiap orang, termasuk orang percaya, apalagi jika lingkungan bertumbuhnya (keluarga/komunitas gaulnya) tidak meneladankan sikap dan tindakan tahu menghargai, mensyukuri kebaikan yang dilakukan orang atau yang terjadi atas kehidupan orang lain. Mengeluh adalah respon alamiah kebanyakan orang termasuk orang percaya, itu sebabnya, Paulus menasihatkan jemaat Kolose untuk memberi perhatian khusus terhadap beberapa perilaku hidup yang sepadan dengan citra baru orang percaya, manusia baru, anak-anak terang.
Karena itu merupakan karakter hidup yang sangat baik, berharga, berguna dalam hidup. Aesop seorang filsuf pernah berkata: “Gratitude is the sign of noble souls” (tahu bersyukur adalah tanda keagungan jiwa seseorang). Orang yang sadar bahwa segala sesuatu dalam hidup ini adalah anugerah, dan segala yang baik itu datangnya daripada Tuhan, dalam diri orang demikian ada keindahan iman, kasih, pengharapan yang menjadikannya pribadi penuh daya tarik dan berkat bagi orang di sekitarnya. Setiap anak Tuhan, orang percaya perlu mendidik, melatih, mendisiplin diri mengembangkan karakter ini dengan komitmen yang konsisten, sampai menjadi kebiasaan, menjadi bagian hidup, menjadi gaya hidup.
Seorang wanita membayar mahal dengan hancurnya 20 tahun pernikahan dengan pria pilihan hatinya, hanya karena ia tidak tahu bersyukur, terlalu sering mengeluhkan apa yang tak dimilikinya dalam dirinya, suaminya, pernikahannya, anaknya dan keluarganya.
Akhirnya sang suami meninggalkannya. Seorang konselor dan rekan baik menolongnya untuk melihat hidup dengan sikap dan perspektif baru, berfokus pada Tuhan dan bukan diri sendiri. Ketika Tuhan memberikan kesempatan baru, ia mulai belajar menjalani hidup dengan lebih positif. Bersama suaminya yang baru, ia belajar mengandalkan Tuhan, bersyukur atas apapun yang terjadi dan menghitung berkat, kebaikan Tuhan dan orang yang dikasihinya, bukan kekurangan dan apa yang tak ada dalam hidup mereka, ia mulai berfokus memperhatikan mereka yang dikasihi dan mengasihinya.
Suatu perubahan terjadi. Ia menenukan hal positif dalam pribadi suaminya, orangtuanya, anak-anaknya. Ia mulai menemukan dampak dari bersyukur, dalam segala keadaan, atas setiap hal yang terjadi dan atas orang yang Tuhan tempatkan dalam hidupnya. Semakin ia tahu bersyukur, ia semakin mampu mempercayakan hidupnya, kesehatannya, suaminya, anak-anaknya, cucu-cucunya, rekan-rekannya, kekayaannya, keputusannya dan segala sesuatunya.
Mengucap Syukur Sebagai Gaya Hidup Adalah Daya Tarik Terindah, Tabir Pelindung Terkuat Kehidupan, Sekaligus Pintu Menuju Berkat Yang Lebih Berlimpah.
[Kolose 3:15-17, Kolose 4:2]
Karena itu merupakan karakter hidup yang sangat baik, berharga, berguna dalam hidup. Aesop seorang filsuf pernah berkata: “Gratitude is the sign of noble souls” (tahu bersyukur adalah tanda keagungan jiwa seseorang). Orang yang sadar bahwa segala sesuatu dalam hidup ini adalah anugerah, dan segala yang baik itu datangnya daripada Tuhan, dalam diri orang demikian ada keindahan iman, kasih, pengharapan yang menjadikannya pribadi penuh daya tarik dan berkat bagi orang di sekitarnya. Setiap anak Tuhan, orang percaya perlu mendidik, melatih, mendisiplin diri mengembangkan karakter ini dengan komitmen yang konsisten, sampai menjadi kebiasaan, menjadi bagian hidup, menjadi gaya hidup.
Seorang wanita membayar mahal dengan hancurnya 20 tahun pernikahan dengan pria pilihan hatinya, hanya karena ia tidak tahu bersyukur, terlalu sering mengeluhkan apa yang tak dimilikinya dalam dirinya, suaminya, pernikahannya, anaknya dan keluarganya.
Akhirnya sang suami meninggalkannya. Seorang konselor dan rekan baik menolongnya untuk melihat hidup dengan sikap dan perspektif baru, berfokus pada Tuhan dan bukan diri sendiri. Ketika Tuhan memberikan kesempatan baru, ia mulai belajar menjalani hidup dengan lebih positif. Bersama suaminya yang baru, ia belajar mengandalkan Tuhan, bersyukur atas apapun yang terjadi dan menghitung berkat, kebaikan Tuhan dan orang yang dikasihinya, bukan kekurangan dan apa yang tak ada dalam hidup mereka, ia mulai berfokus memperhatikan mereka yang dikasihi dan mengasihinya.
Suatu perubahan terjadi. Ia menenukan hal positif dalam pribadi suaminya, orangtuanya, anak-anaknya. Ia mulai menemukan dampak dari bersyukur, dalam segala keadaan, atas setiap hal yang terjadi dan atas orang yang Tuhan tempatkan dalam hidupnya. Semakin ia tahu bersyukur, ia semakin mampu mempercayakan hidupnya, kesehatannya, suaminya, anak-anaknya, cucu-cucunya, rekan-rekannya, kekayaannya, keputusannya dan segala sesuatunya.
Mengucap Syukur Sebagai Gaya Hidup Adalah Daya Tarik Terindah, Tabir Pelindung Terkuat Kehidupan, Sekaligus Pintu Menuju Berkat Yang Lebih Berlimpah.
[Kolose 3:15-17, Kolose 4:2]
15 Februari, 2011
Ku Hidup BagiMu
Yesus Kau Kebenaran
Yang Menyelamatkanku
Kau memberikanku hidup dan pengharapan
Ku ikut kehendak-Mu
Ku perlu anugerah-Mu
Kunyatakan janjiku kepada-Mu
Kalau kuhidup, kuhidup bagi-Mu
Hatiku tetap, tetap menyembah-Mu
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu
Selama kuhidup, kuhidup bagi-Mu
Mataku tetap, tetap memandang-Mu
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu
Yang Menyelamatkanku
Kau memberikanku hidup dan pengharapan
Ku ikut kehendak-Mu
Ku perlu anugerah-Mu
Kunyatakan janjiku kepada-Mu
Kalau kuhidup, kuhidup bagi-Mu
Hatiku tetap, tetap menyembah-Mu
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu
Selama kuhidup, kuhidup bagi-Mu
Mataku tetap, tetap memandang-Mu
Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu
廣島之戀
你早就該拒絕我
不該放任我的追求
給我渴望的故事
留下丟不掉的名字
時間難倒回
空間易破碎二十四小時
的愛情是我一生難忘的美麗回憶
越過道德的邊境
我們走過愛的禁區
享受幸福的錯覺
誤解了快樂的意義
是誰太勇敢說喜歡離別
只要今天不要明天眼睜睜看著愛從指縫中溜走還說再見
不夠時間好好來愛你
早該停止風流的遊戲
願被你拋棄
就算了解而分離
不願愛得沒有答案結局
不夠時間好好來恨你
終於明白恨人不容易
愛恨消失前
用手溫暖我的臉
為我證明我曾真心愛過你
愛過你
不該放任我的追求
給我渴望的故事
留下丟不掉的名字
時間難倒回
空間易破碎二十四小時
的愛情是我一生難忘的美麗回憶
越過道德的邊境
我們走過愛的禁區
享受幸福的錯覺
誤解了快樂的意義
是誰太勇敢說喜歡離別
只要今天不要明天眼睜睜看著愛從指縫中溜走還說再見
不夠時間好好來愛你
早該停止風流的遊戲
願被你拋棄
就算了解而分離
不願愛得沒有答案結局
不夠時間好好來恨你
終於明白恨人不容易
愛恨消失前
用手溫暖我的臉
為我證明我曾真心愛過你
愛過你
14 Februari, 2011
Alasan Bersyukur Yang Melampaui Sikon Pribadi & Duniawi
Paulus adalah contoh orang yang sanggup bersyukur dalam segala keadaan, bahkan melampaui keadaan yang sedang dialaminya. Sewaktu ia sendiri dipenjarakan, bukan karena melakukan perbuatan melanggar hukum, melainkan karena ia memberitakan Injil Yesus Kristus. Paulus tidak menunjukkan penyesalan, bersungut-sungut, keluhan, apalagi kutukan oleh karena keadaannya, sebaliknya ia mensharingkan alasan untuk bersyukur yang dilandaskan bukan atas kebaikan yang terjadi, dialami atau diterima dirinya, melainkan kebaikan yang terjadi, dimiliki, dialami oleh orang yang dikasihinya, dilayaninya.
Setiap kali berdoa, Paulus bukan mengingat dan mendoakan kondisi dirinya, tetapi kondisi orang lain, Jemaat yang pernah dilayaninya. Paulus bersyukur mendengar pertumbuhan iman, kasih dan pengharapan mereka di dalam kebenaran, bahkan pelayanan, padahal mereka dalam keadaan tertekan dan terancam. Mendengar mereka tekun dan sabar menderita bagi Tuhan, karena Injil. Paulus merasa bersyukur, karena keadaan dan tindakan kedua jemaat tersebut bernilai kekal di mata Tuhan. Mereka meresponi Injil dengan positif bahkan berani dan giat terlibat dalam pekerjaan pemberitaan Injil, hal yang sangat berharga dan berkenan di hati Tuhan. Untuk semua itu Paulus bersyukur. Paulus menerima penghiburan meskipun ia sendiri terbelenggu di penjara.
Kesulitan terbesar kita dalam mengucap syukur adalah masalah fokus dan standar nilai yang keliru dan fana. Kita terfokus pada diri sendiri, standar kepuasan kita terletak pada tuntutan kenyamanan, rasa aman, 'kesempurnaan', penerimaan atau penghargaan yang kita anggap merupakan hak kita. Ketika hal tersebut redup bahkan raib dari hidup atau lingkungan kita, rasa syukur kitapun menguap.
Kita merasa punya 1001 alasan untuk mengeluh dan bersungut-sungut, untuk menyalahkan orang lain dan bahkan Tuhan. Akibatnya kapasitas bersyukur kita sangat tergantung kondisi diri atau lingkungan yang bersifat fana dan berpusat pada diri sendiri. Paulus mengingatkan dan meneladankan pentingnya kita belajar bersyukur atas perkara yang bukan cuma berkenaan dengan kehidupan pribadi kita, tapi berkenaan dengan hidup orang lain, bukan terbatas pada perkara-perkara terbatas dan fana di dunia: kesehatan, kenyamanan, rasa aman, kecukupan, pekerjaan, dan sejenisnya, tapi mencakup perkara rohani yang abadi, hal-hal yang bersifat kemajuan karakter, iman, dedikasi & kontribusi hidup bagi keselamatan banyak orang, perluasan Kerajaan Allah.
Ada seorang janda kaya yang terbelenggu duka karena ditinggal mati anak tunggalnya, dia sudah tak memiliki semangat dan alasan untuk hidup. Sampai suatu hari penjaga kubur yang ditugasi mengganti bunga di kuburan anaknya, melaporkan bahwa ia tak membelikan bunga bagi kuburan anaknya, tapi memberikannya pada orang dan keluarga sekitar kuburan yang membutuhkan perhatian dan dorongan. Laporan tersebut yang sempat membuatnya marah, namun setelah amarahnya reda, dia berpikir ternyata tindakan penjaga kubur tersebut yang mengarahkan perhatian pada mereka yang masih hidup agar beroleh kekuatan menjalani hidup lebih berarti daripada hidup dalam duka, menangisi yang sudah mati. Kini hidupnya mulai diwarnai semangat membagi hidup dan penuh syukur ketika fokusnya berubah. Sasarannya bukan lagi diri sendiri tapi orang lain.
RASA SYUKUR YANG MELAMPAUI KEADAAN PRIBADI DAN DUNIAWI ADALAH PANGKAL KEKUATAN DAN KEMENANGAN HIDUP DI DUNIA.
[Kolose 1:3,12; Filipi 1:3-5]
Setiap kali berdoa, Paulus bukan mengingat dan mendoakan kondisi dirinya, tetapi kondisi orang lain, Jemaat yang pernah dilayaninya. Paulus bersyukur mendengar pertumbuhan iman, kasih dan pengharapan mereka di dalam kebenaran, bahkan pelayanan, padahal mereka dalam keadaan tertekan dan terancam. Mendengar mereka tekun dan sabar menderita bagi Tuhan, karena Injil. Paulus merasa bersyukur, karena keadaan dan tindakan kedua jemaat tersebut bernilai kekal di mata Tuhan. Mereka meresponi Injil dengan positif bahkan berani dan giat terlibat dalam pekerjaan pemberitaan Injil, hal yang sangat berharga dan berkenan di hati Tuhan. Untuk semua itu Paulus bersyukur. Paulus menerima penghiburan meskipun ia sendiri terbelenggu di penjara.
Kesulitan terbesar kita dalam mengucap syukur adalah masalah fokus dan standar nilai yang keliru dan fana. Kita terfokus pada diri sendiri, standar kepuasan kita terletak pada tuntutan kenyamanan, rasa aman, 'kesempurnaan', penerimaan atau penghargaan yang kita anggap merupakan hak kita. Ketika hal tersebut redup bahkan raib dari hidup atau lingkungan kita, rasa syukur kitapun menguap.
Kita merasa punya 1001 alasan untuk mengeluh dan bersungut-sungut, untuk menyalahkan orang lain dan bahkan Tuhan. Akibatnya kapasitas bersyukur kita sangat tergantung kondisi diri atau lingkungan yang bersifat fana dan berpusat pada diri sendiri. Paulus mengingatkan dan meneladankan pentingnya kita belajar bersyukur atas perkara yang bukan cuma berkenaan dengan kehidupan pribadi kita, tapi berkenaan dengan hidup orang lain, bukan terbatas pada perkara-perkara terbatas dan fana di dunia: kesehatan, kenyamanan, rasa aman, kecukupan, pekerjaan, dan sejenisnya, tapi mencakup perkara rohani yang abadi, hal-hal yang bersifat kemajuan karakter, iman, dedikasi & kontribusi hidup bagi keselamatan banyak orang, perluasan Kerajaan Allah.
Ada seorang janda kaya yang terbelenggu duka karena ditinggal mati anak tunggalnya, dia sudah tak memiliki semangat dan alasan untuk hidup. Sampai suatu hari penjaga kubur yang ditugasi mengganti bunga di kuburan anaknya, melaporkan bahwa ia tak membelikan bunga bagi kuburan anaknya, tapi memberikannya pada orang dan keluarga sekitar kuburan yang membutuhkan perhatian dan dorongan. Laporan tersebut yang sempat membuatnya marah, namun setelah amarahnya reda, dia berpikir ternyata tindakan penjaga kubur tersebut yang mengarahkan perhatian pada mereka yang masih hidup agar beroleh kekuatan menjalani hidup lebih berarti daripada hidup dalam duka, menangisi yang sudah mati. Kini hidupnya mulai diwarnai semangat membagi hidup dan penuh syukur ketika fokusnya berubah. Sasarannya bukan lagi diri sendiri tapi orang lain.
RASA SYUKUR YANG MELAMPAUI KEADAAN PRIBADI DAN DUNIAWI ADALAH PANGKAL KEKUATAN DAN KEMENANGAN HIDUP DI DUNIA.
[Kolose 1:3,12; Filipi 1:3-5]
Bersyukur Tanda Iman Terbesar & Termurni
John Henry Jowett mengulas: "Hidup tanpa ucapan terima kasih akan kehilangan cinta dan gairah. Harapan tanpa ucapan syukur akan kekurangan persepsi yang baik. Iman tanpa pengucapan syukur tidak akan memiliki kekuatan dan kegigihan".
Tahu berterima kasih, mengucap syukur merupakan denyut nadi kehidupan yang sangat berharga. Memberi warna dan makna bagi iman, pengharapan bahkan kasih. Tanpa pengucapan syukur, iman hanya slogan. Pengharapan hanya mimpi di siang bolong, kasih terasa hambar.
Seorang yang mengaku percaya akan Tuhan, dari hati dan mulutnya akan meluap ungkapan syukur sebagai tanda kualitas imannya yang terdalam terhadap Tuhan, tanda ukuran, kasihnya akan Tuhannya dan kekayaan pengharapannya di dalam Tuhan.
Pemazmur memakai pelbagai kata dan bahasa tubuh sebagai ekspresi rasa syukurnya terhadap siapa Tuhan dan apa yang diperbuatNya: Bersyukur dengan segenap hati, bermazmur, sujud ke arah baitNya, memuji namaNya, menyanyi tentang jalan-jalanNya.
Pada bagian lain, pemazmur memilih ungkapan yang kaya sebagai ekspresi syukurnya terhadap Tuhan Allahnya, misalnya: bersorak sorai, melompat, menari-nari, memakai pelbagai jenis alat musik, dll.
Ketika bersyukur, seseorang sedang mengungkapkan pengakuan akan kedaulatan Tuhan yang tanpa melanggar kebaikan kasihNya dalam hidupnya. Dalam bersyukur, menunjukkan ia memiliki keyakinan akan kebaikan rancangan Tuhan bagi hidupnya, walau ia tidak / belum melihat akhir / kebaikan dari sikon kontradiktif yang sedang dihadapinya.
Itu sebabnya, orang yang tahu bersyukur pada dasarnya adalah orang yang memiliki iman yang sehat dan murni. Dia sedikitpun tidak meragukan kebaikan Tuhannya, kesanggupan Tuhannya, kasih setia Tuhannya dalam keadaan apapun. Dia mungkin korban kecerobohan orang ketika menerima transfusi darah seperti Arthur Ashe, juara Wimbledon yang terkena HIV di puncak kariernya.
Arthur tidak mengeluh apalagi mengutuk Tuhan atau siapapun, mempertanyakan mengapa ia diijinkan terjangkit penyakit terkutuk itu. Dia tetap bersyukur karena melihat kemurahan Tuhan yang memungkinkannya menjadi juara Wimbledon, dari jutaan pemain tennis di seluruh dunia Arthur pemenangnya.
Arthur memiliki iman yang murni dan besar terhadap Tuhan Allahnya.
Ribuan tahun sebelumnya, ada seorang bernama Ayub, dikenal sebagai orang saleh di jamannya dan sangat kaya, tapi dakwaan Iblis di hadapan Tuhan membuatnya mengalami musibah bertubi-tubi dalam sekejap. Ayub berespon serupa dengan Arthur: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:21) Ketika istrinya mengomel dan mendesak Ayub mengutuk Tuhan Allahnya.
Ayub meresponi dengan: "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Sungguh inilah iman yang disertai penundukkan diri dan penyerahan diri penuh, bukan sebagai pecundang yang putus asa, melainkan sebagai orang beriman yang tidak meragukan kuasa kemurahan dan kebaikan Tuhannya. Orang percaya yang memiliki iman menerobos kefanaan hidup, iman yang mencapai surga selagi masih hidup di bumi, iman yang memberinya kemerdekaan hidup sekalipun sedang dibelenggu sikon fisik yang mematikan.
BERTERIMAKASIH LEBIH DARI SEKEDAR KESOPANAN, TAPI TANDA SPIRITUALITAS YANG SEHAT.
BERSYUKUR LEBIH DART SEKEDAR TANDA KESALEHAN, TAPI BUKTI IMAN YANG BESAR DAN MURNI.
[Mazmur 138]
Tahu berterima kasih, mengucap syukur merupakan denyut nadi kehidupan yang sangat berharga. Memberi warna dan makna bagi iman, pengharapan bahkan kasih. Tanpa pengucapan syukur, iman hanya slogan. Pengharapan hanya mimpi di siang bolong, kasih terasa hambar.
Seorang yang mengaku percaya akan Tuhan, dari hati dan mulutnya akan meluap ungkapan syukur sebagai tanda kualitas imannya yang terdalam terhadap Tuhan, tanda ukuran, kasihnya akan Tuhannya dan kekayaan pengharapannya di dalam Tuhan.
Pemazmur memakai pelbagai kata dan bahasa tubuh sebagai ekspresi rasa syukurnya terhadap siapa Tuhan dan apa yang diperbuatNya: Bersyukur dengan segenap hati, bermazmur, sujud ke arah baitNya, memuji namaNya, menyanyi tentang jalan-jalanNya.
Pada bagian lain, pemazmur memilih ungkapan yang kaya sebagai ekspresi syukurnya terhadap Tuhan Allahnya, misalnya: bersorak sorai, melompat, menari-nari, memakai pelbagai jenis alat musik, dll.
Ketika bersyukur, seseorang sedang mengungkapkan pengakuan akan kedaulatan Tuhan yang tanpa melanggar kebaikan kasihNya dalam hidupnya. Dalam bersyukur, menunjukkan ia memiliki keyakinan akan kebaikan rancangan Tuhan bagi hidupnya, walau ia tidak / belum melihat akhir / kebaikan dari sikon kontradiktif yang sedang dihadapinya.
Itu sebabnya, orang yang tahu bersyukur pada dasarnya adalah orang yang memiliki iman yang sehat dan murni. Dia sedikitpun tidak meragukan kebaikan Tuhannya, kesanggupan Tuhannya, kasih setia Tuhannya dalam keadaan apapun. Dia mungkin korban kecerobohan orang ketika menerima transfusi darah seperti Arthur Ashe, juara Wimbledon yang terkena HIV di puncak kariernya.
Arthur tidak mengeluh apalagi mengutuk Tuhan atau siapapun, mempertanyakan mengapa ia diijinkan terjangkit penyakit terkutuk itu. Dia tetap bersyukur karena melihat kemurahan Tuhan yang memungkinkannya menjadi juara Wimbledon, dari jutaan pemain tennis di seluruh dunia Arthur pemenangnya.
Arthur memiliki iman yang murni dan besar terhadap Tuhan Allahnya.
Ribuan tahun sebelumnya, ada seorang bernama Ayub, dikenal sebagai orang saleh di jamannya dan sangat kaya, tapi dakwaan Iblis di hadapan Tuhan membuatnya mengalami musibah bertubi-tubi dalam sekejap. Ayub berespon serupa dengan Arthur: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:21) Ketika istrinya mengomel dan mendesak Ayub mengutuk Tuhan Allahnya.
Ayub meresponi dengan: "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Sungguh inilah iman yang disertai penundukkan diri dan penyerahan diri penuh, bukan sebagai pecundang yang putus asa, melainkan sebagai orang beriman yang tidak meragukan kuasa kemurahan dan kebaikan Tuhannya. Orang percaya yang memiliki iman menerobos kefanaan hidup, iman yang mencapai surga selagi masih hidup di bumi, iman yang memberinya kemerdekaan hidup sekalipun sedang dibelenggu sikon fisik yang mematikan.
BERTERIMAKASIH LEBIH DARI SEKEDAR KESOPANAN, TAPI TANDA SPIRITUALITAS YANG SEHAT.
BERSYUKUR LEBIH DART SEKEDAR TANDA KESALEHAN, TAPI BUKTI IMAN YANG BESAR DAN MURNI.
[Mazmur 138]
Unbreakable
took my hand
touch my heart
held me close
you were always there
by my side
night and day
through it all
baby come what may
swept away on a wave of emotion
were caught in the eye of a storm
and whenever you smile
I can hardly believe that your mine
believe that your mine
this love is unbreakable
it's unmistakable
and each time i look in your eyes
I know why..
this love is untouchable
I feel in my heart just can't deny
each time I look in your eyes baby
I know why..
this love is unbreakable
share the laughter
share the tears
we both know
we'll grow old from here
cause together, we are strong
in my arms,that's where you belong
I've been touched by the hands of an angel
I've been blessed by the power of love
and whenever you smile
I can hardly believe that your mine
this love is unbreakable
through fire and flames
when all this is over
our love still remains
touch my heart
held me close
you were always there
by my side
night and day
through it all
baby come what may
swept away on a wave of emotion
were caught in the eye of a storm
and whenever you smile
I can hardly believe that your mine
believe that your mine
this love is unbreakable
it's unmistakable
and each time i look in your eyes
I know why..
this love is untouchable
I feel in my heart just can't deny
each time I look in your eyes baby
I know why..
this love is unbreakable
share the laughter
share the tears
we both know
we'll grow old from here
cause together, we are strong
in my arms,that's where you belong
I've been touched by the hands of an angel
I've been blessed by the power of love
and whenever you smile
I can hardly believe that your mine
this love is unbreakable
through fire and flames
when all this is over
our love still remains
13 Februari, 2011
5 Hari di Surga & Neraka (Perjalananku yang Kedua)
Suatu hari kami sedang mengadakan suatu perkumpulan doa, kira-kira duapuluh orang. Seperti biasa, kami mulai dengan bernyanyi dan memuji Tuhan.
Tiba-tiba kami merasakan hadirat Tuhan. Begitu kuat sekali sepertinya kami berada di hari Pentakosta. Aku ingat ibu mertuaku, yang mendorong dan sangat giat dalam pekerjaan Tuhan datang kepadaku dan berkata: "Bernada, jangan terlalu ribut dalam pujian karena kita ribut sekali". Dia betul, sebab pujiannya seperti suara air yang mengalir. Sewaktu aku mau berkata kepada saudara-saudaraku untuk menurunkan suara, tiba-tiba aku mendengar Tuhan berkata: “Jangan berkata apapun! Di dunia, ketika orang-orang ribut, tidak ada yang perduli. Kenapa kamu harus menghentikan pujian ini?”. Kemudian kami melanjutkan dengan berdoa dan memuji Tuhan, dan aku merasa ada sesuatu yang sangat luar biasa terjadi. Tiba-tiba aku ingat apa yang Tuhan katakan kepadaku dalam perjalananku yang pertama: “Aku akan kembali untukmu”.
Tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang memenuhi rumahku. Saudara-saudaraku juga melihatnya, dan mereka berlutut dihadapan Tuhan, Allah yang Setia dan Benar. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat, dan aku tetap berdiri. Cahaya itu semakin terang, dan mengambil rupa sebagai sosok manusia. Yang berdiri di hadapanku adalah Tuhan Yesus Kristus yang kelihatan sangat cantik dan penuh dengan kasih. Di bumi, aku tidak pernah melihat wajah seorang lelaki yang begitu cantik. Tuhan Yesus mendekat ke arah saudara-saudaraku. Sewaktu aku mau mengatakan kepada saudara-saudaraku bahwa Tuhan Yesus datang untukku, aku mulai berbicara dalam bahasa lidah. (1 Korintus 14:39-40).
Tuhan mendekatiku. Hanya dengan melihat kearahku, rohku keluar dari tubuhku. Aku berada di udara dan aku melihat apa yang terjadi di dalam rumahku. Aku melihat orang-orang membunyikan bel rumahku, dan ketika suamiku membukakan pintu, dua orang polisi sudah ada di depan pintu. Polisi itu berkata: “Kami mendengar bahwa ada seorang wanita mati disini, itulah sebabnya kami dating”. Suamiku berkata kepada polisi tersebut, tidak, kami disini hanya berdoa dan memuji Tuhan. Polisi itu tidak begitu percaya, tapi mereka tidak masuk ke dalam. Mereka berkata: “Baiklah, silahkan teruskan tapi jangan buat keributan”. Aku masih berada di udara ketika aku melihat semuanya itu.
Yesus menggandeng tanganku dan kami pergi ke Republik Dominica. Ketika kami sampai di kota itu, Tuhan Yesus berkata: “Terdapat dua dosa yang paling besar dari Negara ini yang sudah sampai kepada BapaKu, yaitu ilmu sihir dan pemujaan berhala.” Aku melihat orang-orang di Negara itu lari kepada sihir dan jimat.
Setelah itu Tuhan membawaku ke Venezuela dan ke Meksiko. Aku berada di udara bersama dengan Tuhan Yesus, tetapi aku melihat orang-orang berbalik ke ilmu gaib, jimat dan ilmu sihir. Di Meksiko, aku melihat orang-orang berkumpul dan memuja setan.
Tuhan Yesus berkata: “Dosa yang paling mengerikan ini telah sampai kepada BapaKu. Tanda pertama yang Aku berikan adalah sebagai satu peringatan bahwa akan terjadi gempa bumi di Mexico jika seluruh penduduknya tidak menyesal dan berbalik kepadaKu”.
Ketika aku kembali ke bumi, aku pergi ke Mexico dan menyampaikan pesan itu, orang-orang di sana tidak mau mendengarkannya dan betul saja terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di Meksiko.
Ketika kami masih berada di udara, Tuhan berkata: “Tangan BapaKu masih terbuka untuk menerima semua penduduk bumi”. Aku melihat lautan dengan ombak yang sangat besar, menyerupai raksasa. Aku juga melihat angin ribut terjadi di bumi. Aku bertanya: “Tuhan, apa yang akan terjadi dengan orang-orang Kristen ketika hal-hal ini terjadi?” Tuhan menjawab: “Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa siapapun yang setia kepadaKu, tidak ada satupun dari rambutnya yang akan tersentuh”. Setelah itu Tuhan membawaku ke tempat yang lain, aku melihat tempat-tempat di bumi terpisah-pisah. Tuhan berkata: “Banyak Negara-negara yang akan terhapus bersih”. Kemudian kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain dimana airnya bergerak-gerak. Kami pergi ke tempat itu melalui sebuah terowongan dan sampai ke kedalaman bumi. Aku melihat pintu-pintu yang sangat besar. Itu tidak sama dengan yang kulihat pada perjalananku yang pertama. Di setiap pintu tersebut terdapat rantai yang sangat besar. Tuhan Yesus pergi ke depan pintu itu, dan setelah Dia membuka rantai itu, Dia membawaku masuk melewati terowongan tersebut.
Saudara-saudara terkasih, Aku melihat ribuan orang dengan kepala mereka tertunduk ke bawah, pakaian mereka compang-camping. Mereka semua terantai, dengan rantai yang sangat besar, yang menimbulkan suara yang sangat bising sampai tidak dapat mendengar. Kemudian aku berkata: Tuhan, apa arti semua ini? Dia menjawab: “Semua lelaki dan wanita ini sedang menuju ke Neraka”. Diantara ribuan yang berjalan ke arah Neraka itu, aku melihat abang iparku, Adolfo. Dia memang seorang lelaki yang sulit, dia terbiasa kawin dan cerai kapan saja dia mau, dan dia sering mengutuk Tuhan. Kemudian aku mulai memohon kepada Tuhan untuk membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan Adolfo bahwa ia akan masuk ke Neraka, tetapi Tuhan tidak menjawabku. Aku memohon lagi kepada Tuhan agar membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan orang-orang tentang apa yang aku lihat. Tuhan Yesus mengangkat kedua tanganNya ke atas dan berkata: "Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa waktunya sudah hampir habis". Dia berkata lagi: “Ribuan dan ribuan orang akan masuk ke Neraka, waktu untuk Adolfo sudah habis, dia akan segera mati”.
Ketika aku kembali ke bumi, abang iparku, Adolfo tidak mau mengubah cara hidupnya. Suatu hari, dia tergesa-gesa pulang ke rumah dari tempat kerjanya dan berkata kepada istrinya: “Aku tidak dapat lagi bekerja, sesuatu mengatakan kepadaku bahwa aku akan segera mati”. Istrinya menjawab: “Karena kamu sedang mabuk seperti biasanya maka kamu mengatakan hal ini”. Lalu kedua-duanya pergi tidur. Beberapa menit kemudian, istrinya mendapat suatu penglihatan. Di dalam penglihatannya itu, dia dan suaminya berada di dalam sebuah terowongan, berpakaian jelek, dan berjalan menuju ke Neraka. Dia mendengar Tuhan berkata: “Waktu untuk kalian berdua sudah berakhir”.
Ketika aku masih berada di udara, Tuhan Yesus berkata: “Apakah kamu tahu mengapa Aku membawamu kesini untuk yang kedua kalinya? Karena Aku mau menunjukkan kepadamu bahwa ketika kunjunganmu yang pertama, jumlah orang-orang yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan yang sekarang”.
Tiba-tiba, Tuhan Yesus dan aku meninggalkan tempat itu dan pergi ke Surga tingkat satu, dan kemudian ke tingkat dua. Ketika kami sampai ke tingkat tiga, aku melihat malaikat-malaikat mengukur dari satu sisi ke sisi yang lain, kemudian aku bertanya kepada Tuhan: “Mengapa malaikat-malaikat ini bergerak kesana kemari? Yesus menjawab: “Memang benar malaikat-malaikatKu itu sedang bergerak disini, tapi Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana bumi ini bergerak. Hati-hati sebab banyak setan-setan yang menguasai bumi. Setan-setan ini sangat marah dengan orang-orang Kristen karena waktunya sudah tinggal sedikit”.
Tuhan mengijinkankanku melihat setan-setan dengan kemarahan yang sangat mengerikan, dan Dia berkata: “Setan-setan yang kamu lihat itu adalah setan-setan perzinahan. Mereka akan menyerang ribuan pelayan-pelayanKu dan banyak yang akan jatuh ke dalam dosa tersebut. Apakah kamu tahu mengapa setan-setan itu boleh berhasil dalam menjatuhkan pelayan-pelayanKu ke dalam dosa itu? Itu karena pelayan-pelayanKu tidak memberikan semua kemuliaan mereka kepadaKu. Mereka mencuri kemuliaanKu dan menjadi sombong. Diatas semua itu, istri-istri mereka hidup dalam kekacauan rohani yang sangat besar. Mereka tidak membangun rumah mereka dengan bijaksana”(1 Timotius 2:11-14).
Aku melihat ribuan malaikat yang tak terhitung jumlahnya, yang telah siap untuk berperang. Kemudian Yesus berkata: “Sekarang Aku mengirim ribuan malaikat ini ke bumi untuk melindungi orang-orangKu. Disaat-saat terakhir ini, Aku akan dua kali lipat meningkatkan perlindungan ini. Setan juga menggandakan serangannya, tapi jangan lupa bahwa Allahmu adalah kuat dan berkuasa. Jika kamu menyerahkan segalanya kepadaNya, tidak akan ada sesuatu yang akan terjadi padamu”.
Tuhan kemudian membawaku ke tempat lain. Disana, aku melihat sebuah meja bulat yang sangat besar dan kursi yang terbuat dari emas. Di atas setiap kursi, tertulis sebuah nama, dan juga sebuah jubah dari kain lenan halus yang terbaik. Di depan setiap kursi diatas meja aku melihat mahkota-mahkota. Kemudian aku diberitahu bahwa disana juga terdapat sebuah kursi yang sangat besar dari yang lainnya. Di depan meja itu terdapat sebuah cangkir yang sangat besar terbuat dari emas. Tuhan Yesus mempersilahkan aku pergi untuk melihat apa yang ada di dalam cangkir tersebut. Cangkir itu penuh dengan anggur, siap untuk disajikan. Tuhan Yesus berkata kepadaku: “Apakah kamu tahu mengapa anggur itu telah siap untuk disajikan? Pergilah dan katakan kepada orang-orangKu bahwa Aku telah berdiri di depan pintu, Aku akan segera datang”.
Tuhan Yesus memberikanku sebuah jubah dari kain lenan terbaik dan sebuah mahkota. Aku memakai jubah dan mahkota itu, kemudian Tuhan membawaku ke tempat lain dimana aku melihat benda-benda seperti kaca. Dia berkata: “Bukankah tidak ada kotoran dan noda di jubahmu? Tidak ada seorangpun yang dapat masuk melalui pintu ini, juga ke tempat ini, kecuali dia memakai pakaian sepertimu. Beberapa diantara orang-orangKu di bumi mengotori pakaiannya. Yang lainnya menodainya, dan melupakannya. Katakan kepada orang-orangKu bahwa sekarang saatnya mereka mencuci pakaiannya, menggosoknya dan mengembalikannya seperti semula. Orang-orang Kristen Dapat meminta Roh Kudus untuk menolong mereka membersihkan pakaian mereka seperti semula, sebab Raja akan segera datang untuk merayakan pesta perkawinan Anak Domba dalam kerajaan BapaNya.”
Aku berasal dari keluarga yang telah bercerai dan aku ikut dengan bapaku. Ibuku adalah seorang pemuja berhala, sebaliknya bapaku, tidak percaya apa-apa. Aku mempunyai seorang adik perempuan yang berasal dari aliran Katolik, tetapi aku tahu bahwa Yesus akan segera membawanya keluar dari aliran tersebut dan mengabarkan injil bersamaku. Aku berdoa terus untuk dia. Ketika aku terpikir tentang ibuku yang hidup dalam pemujaan berhala, selama perjalananku yang pertama ke Surga, aku menangis kepadaNya dan berkata : “Tuhan, ibuku telah hilang, sebelumnya aku telah memberitakan Injil kepadanya tapi dia tidak mau mendengarnya. Dia lebih lagi kedalam jerumusan pemujaan berhalanya.”
Tuhan menjawab: “Aku akan menyelamatkan ibumu, tetapi Aku akan langsung membawanya pulang bersamaKu kalau tidak ia akan tambah terjerumus ke dalam dosa dan masuk ke Neraka. Untuk alasan inilah, setelah dia mengakui dosanya dan bertobat, dia langsung akan meninggal dan datang kesini, di Surga ini.”
Ketika aku kembali ke bumi, aku berdoa, menangis, meminta tanda, mengingatkan Tuhan akan janjinya yang telah Dia katakan padaku, tetapi aku melihat ibuku tambah terjerumus ke dalam pemujaan berhalanya. Suatu hari Tuhan memakai putraku untuk mengubah ibuku. Hanya tiga hari setelah pertobatannya, ibuku meninggal. Puji Tuhan!
Selama perjalananku yang kedua kalinya ke Surga, Tuhan berkata kepadaku: “Lihat, apa yang Kukatakan, tanganKu akan menggenapinya.”
Aku melihat ibuku berada di Surga yang indah, dia berada diantara wanita-wanita lainnya. Lalu Tuhan membawaku ke kawasan lain di Surga. Disana aku melihat jutaan anak-anak berpakaian putih yang menyembah dan memuji Tuhan. Yesus berkata: “Anak-anak ini adalah anak-anak yang digugurkan oleh ibunya dan dokter-dokter yang tidak bertanggungjawab. Bayi-bayi yang mereka bunuh ketika mereka masih berbentuk janin dalam rahim ibunya, dan yang ditemukan di tempat-tempat sampah dan sungai-sungai, semuanya ada di sini”.
Saudara-saudara terkasih, berlawanan dengan apa yang anda pikirkan, bagi Tuhan suatu janin adalah seorang manusia, sejak hari pertama kehamilan.
Yesus berkata lagi: “Bernada, bekerjalah karena Akulah kekuatanmu. Pesan ini harus diberitakan ke seluruh dunia. Ini adalah pesan untuk orang-orang Kristen, pendeta-pendeta, dan untuk seluruh mahluk di bumi, termasuk kamu. Biarlah Dia yang Kudus tetap Kudus.”
Saat itu juga pintu gerbang Surga terbuka, disana terdapat sebuah tangga listrik (escalator) yang sangat indah. Yesus memanggil ribuan malaikatNya untuk datang, dan kemudian Tuhan mengiringku pulang ke rumah.
Ketika aku sampai di rumah, aku melihat suami dan saudara-saudara Kristenku sedang menantikan rohku kembali. Aku melihat tubuh jasmaniku yang ada di bumi, dan aku berkata kepada Tuhan bahwa aku tidak mau tinggal lagi di tubuhku tersebut. Tuhan Yesus berkata: “Kamu tidak boleh kembali ke Surga bersamaKu karena waktumu belum tiba. Kamu harus mengatakan kepada orang-orangKu dulu tentang apa yang kau lihat supaya mereka dapat bersiap sedia.”
Dengan suara yang sangat kuat, Yesus berkata: “Masuklah dan terimalah kehidupan, Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati. (Yohanes 11:25-26)."
[by: Bernada Fernandez]
Tiba-tiba kami merasakan hadirat Tuhan. Begitu kuat sekali sepertinya kami berada di hari Pentakosta. Aku ingat ibu mertuaku, yang mendorong dan sangat giat dalam pekerjaan Tuhan datang kepadaku dan berkata: "Bernada, jangan terlalu ribut dalam pujian karena kita ribut sekali". Dia betul, sebab pujiannya seperti suara air yang mengalir. Sewaktu aku mau berkata kepada saudara-saudaraku untuk menurunkan suara, tiba-tiba aku mendengar Tuhan berkata: “Jangan berkata apapun! Di dunia, ketika orang-orang ribut, tidak ada yang perduli. Kenapa kamu harus menghentikan pujian ini?”. Kemudian kami melanjutkan dengan berdoa dan memuji Tuhan, dan aku merasa ada sesuatu yang sangat luar biasa terjadi. Tiba-tiba aku ingat apa yang Tuhan katakan kepadaku dalam perjalananku yang pertama: “Aku akan kembali untukmu”.
Tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang memenuhi rumahku. Saudara-saudaraku juga melihatnya, dan mereka berlutut dihadapan Tuhan, Allah yang Setia dan Benar. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat, dan aku tetap berdiri. Cahaya itu semakin terang, dan mengambil rupa sebagai sosok manusia. Yang berdiri di hadapanku adalah Tuhan Yesus Kristus yang kelihatan sangat cantik dan penuh dengan kasih. Di bumi, aku tidak pernah melihat wajah seorang lelaki yang begitu cantik. Tuhan Yesus mendekat ke arah saudara-saudaraku. Sewaktu aku mau mengatakan kepada saudara-saudaraku bahwa Tuhan Yesus datang untukku, aku mulai berbicara dalam bahasa lidah. (1 Korintus 14:39-40).
Tuhan mendekatiku. Hanya dengan melihat kearahku, rohku keluar dari tubuhku. Aku berada di udara dan aku melihat apa yang terjadi di dalam rumahku. Aku melihat orang-orang membunyikan bel rumahku, dan ketika suamiku membukakan pintu, dua orang polisi sudah ada di depan pintu. Polisi itu berkata: “Kami mendengar bahwa ada seorang wanita mati disini, itulah sebabnya kami dating”. Suamiku berkata kepada polisi tersebut, tidak, kami disini hanya berdoa dan memuji Tuhan. Polisi itu tidak begitu percaya, tapi mereka tidak masuk ke dalam. Mereka berkata: “Baiklah, silahkan teruskan tapi jangan buat keributan”. Aku masih berada di udara ketika aku melihat semuanya itu.
Yesus menggandeng tanganku dan kami pergi ke Republik Dominica. Ketika kami sampai di kota itu, Tuhan Yesus berkata: “Terdapat dua dosa yang paling besar dari Negara ini yang sudah sampai kepada BapaKu, yaitu ilmu sihir dan pemujaan berhala.” Aku melihat orang-orang di Negara itu lari kepada sihir dan jimat.
Setelah itu Tuhan membawaku ke Venezuela dan ke Meksiko. Aku berada di udara bersama dengan Tuhan Yesus, tetapi aku melihat orang-orang berbalik ke ilmu gaib, jimat dan ilmu sihir. Di Meksiko, aku melihat orang-orang berkumpul dan memuja setan.
Tuhan Yesus berkata: “Dosa yang paling mengerikan ini telah sampai kepada BapaKu. Tanda pertama yang Aku berikan adalah sebagai satu peringatan bahwa akan terjadi gempa bumi di Mexico jika seluruh penduduknya tidak menyesal dan berbalik kepadaKu”.
Ketika aku kembali ke bumi, aku pergi ke Mexico dan menyampaikan pesan itu, orang-orang di sana tidak mau mendengarkannya dan betul saja terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di Meksiko.
Ketika kami masih berada di udara, Tuhan berkata: “Tangan BapaKu masih terbuka untuk menerima semua penduduk bumi”. Aku melihat lautan dengan ombak yang sangat besar, menyerupai raksasa. Aku juga melihat angin ribut terjadi di bumi. Aku bertanya: “Tuhan, apa yang akan terjadi dengan orang-orang Kristen ketika hal-hal ini terjadi?” Tuhan menjawab: “Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa siapapun yang setia kepadaKu, tidak ada satupun dari rambutnya yang akan tersentuh”. Setelah itu Tuhan membawaku ke tempat yang lain, aku melihat tempat-tempat di bumi terpisah-pisah. Tuhan berkata: “Banyak Negara-negara yang akan terhapus bersih”. Kemudian kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain dimana airnya bergerak-gerak. Kami pergi ke tempat itu melalui sebuah terowongan dan sampai ke kedalaman bumi. Aku melihat pintu-pintu yang sangat besar. Itu tidak sama dengan yang kulihat pada perjalananku yang pertama. Di setiap pintu tersebut terdapat rantai yang sangat besar. Tuhan Yesus pergi ke depan pintu itu, dan setelah Dia membuka rantai itu, Dia membawaku masuk melewati terowongan tersebut.
Saudara-saudara terkasih, Aku melihat ribuan orang dengan kepala mereka tertunduk ke bawah, pakaian mereka compang-camping. Mereka semua terantai, dengan rantai yang sangat besar, yang menimbulkan suara yang sangat bising sampai tidak dapat mendengar. Kemudian aku berkata: Tuhan, apa arti semua ini? Dia menjawab: “Semua lelaki dan wanita ini sedang menuju ke Neraka”. Diantara ribuan yang berjalan ke arah Neraka itu, aku melihat abang iparku, Adolfo. Dia memang seorang lelaki yang sulit, dia terbiasa kawin dan cerai kapan saja dia mau, dan dia sering mengutuk Tuhan. Kemudian aku mulai memohon kepada Tuhan untuk membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan Adolfo bahwa ia akan masuk ke Neraka, tetapi Tuhan tidak menjawabku. Aku memohon lagi kepada Tuhan agar membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan orang-orang tentang apa yang aku lihat. Tuhan Yesus mengangkat kedua tanganNya ke atas dan berkata: "Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa waktunya sudah hampir habis". Dia berkata lagi: “Ribuan dan ribuan orang akan masuk ke Neraka, waktu untuk Adolfo sudah habis, dia akan segera mati”.
Ketika aku kembali ke bumi, abang iparku, Adolfo tidak mau mengubah cara hidupnya. Suatu hari, dia tergesa-gesa pulang ke rumah dari tempat kerjanya dan berkata kepada istrinya: “Aku tidak dapat lagi bekerja, sesuatu mengatakan kepadaku bahwa aku akan segera mati”. Istrinya menjawab: “Karena kamu sedang mabuk seperti biasanya maka kamu mengatakan hal ini”. Lalu kedua-duanya pergi tidur. Beberapa menit kemudian, istrinya mendapat suatu penglihatan. Di dalam penglihatannya itu, dia dan suaminya berada di dalam sebuah terowongan, berpakaian jelek, dan berjalan menuju ke Neraka. Dia mendengar Tuhan berkata: “Waktu untuk kalian berdua sudah berakhir”.
Ketika aku masih berada di udara, Tuhan Yesus berkata: “Apakah kamu tahu mengapa Aku membawamu kesini untuk yang kedua kalinya? Karena Aku mau menunjukkan kepadamu bahwa ketika kunjunganmu yang pertama, jumlah orang-orang yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan yang sekarang”.
Tiba-tiba, Tuhan Yesus dan aku meninggalkan tempat itu dan pergi ke Surga tingkat satu, dan kemudian ke tingkat dua. Ketika kami sampai ke tingkat tiga, aku melihat malaikat-malaikat mengukur dari satu sisi ke sisi yang lain, kemudian aku bertanya kepada Tuhan: “Mengapa malaikat-malaikat ini bergerak kesana kemari? Yesus menjawab: “Memang benar malaikat-malaikatKu itu sedang bergerak disini, tapi Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana bumi ini bergerak. Hati-hati sebab banyak setan-setan yang menguasai bumi. Setan-setan ini sangat marah dengan orang-orang Kristen karena waktunya sudah tinggal sedikit”.
Tuhan mengijinkankanku melihat setan-setan dengan kemarahan yang sangat mengerikan, dan Dia berkata: “Setan-setan yang kamu lihat itu adalah setan-setan perzinahan. Mereka akan menyerang ribuan pelayan-pelayanKu dan banyak yang akan jatuh ke dalam dosa tersebut. Apakah kamu tahu mengapa setan-setan itu boleh berhasil dalam menjatuhkan pelayan-pelayanKu ke dalam dosa itu? Itu karena pelayan-pelayanKu tidak memberikan semua kemuliaan mereka kepadaKu. Mereka mencuri kemuliaanKu dan menjadi sombong. Diatas semua itu, istri-istri mereka hidup dalam kekacauan rohani yang sangat besar. Mereka tidak membangun rumah mereka dengan bijaksana”(1 Timotius 2:11-14).
Aku melihat ribuan malaikat yang tak terhitung jumlahnya, yang telah siap untuk berperang. Kemudian Yesus berkata: “Sekarang Aku mengirim ribuan malaikat ini ke bumi untuk melindungi orang-orangKu. Disaat-saat terakhir ini, Aku akan dua kali lipat meningkatkan perlindungan ini. Setan juga menggandakan serangannya, tapi jangan lupa bahwa Allahmu adalah kuat dan berkuasa. Jika kamu menyerahkan segalanya kepadaNya, tidak akan ada sesuatu yang akan terjadi padamu”.
Tuhan kemudian membawaku ke tempat lain. Disana, aku melihat sebuah meja bulat yang sangat besar dan kursi yang terbuat dari emas. Di atas setiap kursi, tertulis sebuah nama, dan juga sebuah jubah dari kain lenan halus yang terbaik. Di depan setiap kursi diatas meja aku melihat mahkota-mahkota. Kemudian aku diberitahu bahwa disana juga terdapat sebuah kursi yang sangat besar dari yang lainnya. Di depan meja itu terdapat sebuah cangkir yang sangat besar terbuat dari emas. Tuhan Yesus mempersilahkan aku pergi untuk melihat apa yang ada di dalam cangkir tersebut. Cangkir itu penuh dengan anggur, siap untuk disajikan. Tuhan Yesus berkata kepadaku: “Apakah kamu tahu mengapa anggur itu telah siap untuk disajikan? Pergilah dan katakan kepada orang-orangKu bahwa Aku telah berdiri di depan pintu, Aku akan segera datang”.
Tuhan Yesus memberikanku sebuah jubah dari kain lenan terbaik dan sebuah mahkota. Aku memakai jubah dan mahkota itu, kemudian Tuhan membawaku ke tempat lain dimana aku melihat benda-benda seperti kaca. Dia berkata: “Bukankah tidak ada kotoran dan noda di jubahmu? Tidak ada seorangpun yang dapat masuk melalui pintu ini, juga ke tempat ini, kecuali dia memakai pakaian sepertimu. Beberapa diantara orang-orangKu di bumi mengotori pakaiannya. Yang lainnya menodainya, dan melupakannya. Katakan kepada orang-orangKu bahwa sekarang saatnya mereka mencuci pakaiannya, menggosoknya dan mengembalikannya seperti semula. Orang-orang Kristen Dapat meminta Roh Kudus untuk menolong mereka membersihkan pakaian mereka seperti semula, sebab Raja akan segera datang untuk merayakan pesta perkawinan Anak Domba dalam kerajaan BapaNya.”
Aku berasal dari keluarga yang telah bercerai dan aku ikut dengan bapaku. Ibuku adalah seorang pemuja berhala, sebaliknya bapaku, tidak percaya apa-apa. Aku mempunyai seorang adik perempuan yang berasal dari aliran Katolik, tetapi aku tahu bahwa Yesus akan segera membawanya keluar dari aliran tersebut dan mengabarkan injil bersamaku. Aku berdoa terus untuk dia. Ketika aku terpikir tentang ibuku yang hidup dalam pemujaan berhala, selama perjalananku yang pertama ke Surga, aku menangis kepadaNya dan berkata : “Tuhan, ibuku telah hilang, sebelumnya aku telah memberitakan Injil kepadanya tapi dia tidak mau mendengarnya. Dia lebih lagi kedalam jerumusan pemujaan berhalanya.”
Tuhan menjawab: “Aku akan menyelamatkan ibumu, tetapi Aku akan langsung membawanya pulang bersamaKu kalau tidak ia akan tambah terjerumus ke dalam dosa dan masuk ke Neraka. Untuk alasan inilah, setelah dia mengakui dosanya dan bertobat, dia langsung akan meninggal dan datang kesini, di Surga ini.”
Ketika aku kembali ke bumi, aku berdoa, menangis, meminta tanda, mengingatkan Tuhan akan janjinya yang telah Dia katakan padaku, tetapi aku melihat ibuku tambah terjerumus ke dalam pemujaan berhalanya. Suatu hari Tuhan memakai putraku untuk mengubah ibuku. Hanya tiga hari setelah pertobatannya, ibuku meninggal. Puji Tuhan!
Selama perjalananku yang kedua kalinya ke Surga, Tuhan berkata kepadaku: “Lihat, apa yang Kukatakan, tanganKu akan menggenapinya.”
Aku melihat ibuku berada di Surga yang indah, dia berada diantara wanita-wanita lainnya. Lalu Tuhan membawaku ke kawasan lain di Surga. Disana aku melihat jutaan anak-anak berpakaian putih yang menyembah dan memuji Tuhan. Yesus berkata: “Anak-anak ini adalah anak-anak yang digugurkan oleh ibunya dan dokter-dokter yang tidak bertanggungjawab. Bayi-bayi yang mereka bunuh ketika mereka masih berbentuk janin dalam rahim ibunya, dan yang ditemukan di tempat-tempat sampah dan sungai-sungai, semuanya ada di sini”.
Saudara-saudara terkasih, berlawanan dengan apa yang anda pikirkan, bagi Tuhan suatu janin adalah seorang manusia, sejak hari pertama kehamilan.
Yesus berkata lagi: “Bernada, bekerjalah karena Akulah kekuatanmu. Pesan ini harus diberitakan ke seluruh dunia. Ini adalah pesan untuk orang-orang Kristen, pendeta-pendeta, dan untuk seluruh mahluk di bumi, termasuk kamu. Biarlah Dia yang Kudus tetap Kudus.”
Saat itu juga pintu gerbang Surga terbuka, disana terdapat sebuah tangga listrik (escalator) yang sangat indah. Yesus memanggil ribuan malaikatNya untuk datang, dan kemudian Tuhan mengiringku pulang ke rumah.
Ketika aku sampai di rumah, aku melihat suami dan saudara-saudara Kristenku sedang menantikan rohku kembali. Aku melihat tubuh jasmaniku yang ada di bumi, dan aku berkata kepada Tuhan bahwa aku tidak mau tinggal lagi di tubuhku tersebut. Tuhan Yesus berkata: “Kamu tidak boleh kembali ke Surga bersamaKu karena waktumu belum tiba. Kamu harus mengatakan kepada orang-orangKu dulu tentang apa yang kau lihat supaya mereka dapat bersiap sedia.”
Dengan suara yang sangat kuat, Yesus berkata: “Masuklah dan terimalah kehidupan, Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati. (Yohanes 11:25-26)."
[by: Bernada Fernandez]
Persiapkan Diri Untuk Kedatangan TUHAN YESUS!
Pagi itu aku merasa tidak sehat, suamiku menolak meninggalkanku sendirian dan pergi bekerja. Aku katakan kepadanya bahwa aku tidak sendirian. Setelah suamiku pergi, aku merasa seperti aku mau mati. Lalu aku memutuskan untuk menelepon beberapa teman, dan ibu mertuaku. Ibu mertuaku menjawab : “Bernada, Tuhan akan memberkatimu hari ini, jangan takut”. Jawaban yang sama datang dari saudara seiman yang saya hubungi dan menambahkan: “Bernada bangun dari tempat tidurmu dan pujilah Tuhan, menangis kepadaNya dan memuliakan Dia”.
Jadi, dalam kelemahan aku aku menangis kepadaNya dan berkata: “Tuhan, Engkaulah kekuatanku, datang dan tolonglah aku”. Aku mencoba untuk bangun, tapi kekuatanku hilang. Suaraku tidak dapat didengar tetapi di dalam jiwaku aku menangis kepada Tuhan dan minta Dia menolongku karena aku hampir mati.
Tiba-tiba kamarku menjadi terang benderang seperti nyala api. Langsung ketakutanku hilang dan aku melihat malaikat-malaikat turun dan berjalan di kamarku. Aku dapat mendengar mereka berbicara dengan jelas satu dengan yang lainnya, dan tiba-tiba suatu yang ajaib muncul, lebih ajaib dari malaikat-malaikat. Dia berpakaian putih dengan ikat pinggang emas. Di badannya bertuliskan emas “SETIA DAN BENAR”. Wajahnya menunjukkan kelembutan dan kasih. Yesus Kristus ada di hadapanku, Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Diberkatilah namaNya!
Tuhan Yesus mendekatiku, menyentuh kepalaku dan berkata : “Akulah Yesus yang telah mati untukmu. Lihat tanda di tanganKu, masih ada untukmu. Aku turun dari Tahta kemuliaanKu untuk berbicara kepadamu, masih banyak hal dalam hidupmu yang harus kau perbaiki. Kamu malas dan cepat marah. Lebih dari itu, Aku tidak mau orang Kristen yang 25% ataupun 95%, tetapi 100%. Jika kamu mau ke Surga, kamu harus kudus sama seperti Aku adalah kudus, Aku datang untuk membawamu dalam satu perjalanan”.
Aku bertanya kepadaNya: “Tuhan, apakah ini suatu perjalanan misi?” Dia menjawab “Bukan”. Kemudian Tuhan Yesus menggandeng tanganku dan mengangkatku dan berbicara dengan jelas dan penuh kasih. Tuhan Yesus membawaku jauh meninggalkan jendela rumahku, Dia melihat kota New York dan aku melihat kesedihan di wajahNya. Yesus menangis dan berkata : “FirmanKu telah diberitakan, tetapi orang-orang tidak mau mendengarkannya. Dosa kota ini telah sampai kepada BapaKu”.
Kota ini penuh dengan homoseksual, di antara mereka adalah para politik. Tuhan berkata: “Ini adalah kota Sodom yang lain, tetapi Aku hidup dan pengadilan BapaKu akan segera jatuh atas kota ini”.
Kemudian aku berlutut sambil menangis dan Yesus berkata : “Jangan takut, waktu penghakiman jatuh ke atas dunia ini, GerejaKu sudah tidak akan beada di bumi”. Kemudian Tuhan Yesus memimpinku ke tempat tidur dan memintaku untuk menelefon seorang saudara dari anggota gereja. Dia memberikan nama lelaki itu. Yesus memintaku memberitahukan kepadanya bahwa rohku akan keluar dari tubuhku, dan bahwa mereka tidak harus membawa mayatku ke rumah sakit atau pemakaman. Tetapi, mereka harus memberitahukan suamiku untuk memeprcayai Dia yang adalah Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 11:25).
Tuhan Yesus berkata lagi kepadaku : “Akulah yang memberikan kehidupan, Aku mengambil rohmu tapi kamu akan kembali dan memberitahukan orang-orang supaya percaya kepadaKu sepenuhnya. Setiap orang yang percaya kepadaKu tidak akan mati (Yohanes 11:26).
Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya dan aku melihat tubuh yang lain keluar dari tubuhku. Aku berpakaian putih dan kelihatan bersinar seperti Tuhan Yesus, Ia berkata: “Lihat! Inilah tubuh yang akan dimiliki dengan segera oleh orang Kristen yang mematuhi firmanKu”.
Aku menyadari bahwa aku dapat menembus dinding. Tuhan Yesus memegangku berkata: “Lihat!” ketika aku berbalik, aku melihat tubuhku tanpa roh. Tuhan Yesus menjelaskan kepadaku bahwa tubuh jasmaniku tidak berharga, tidak ada apa-apanya tetapi hanya debu, dan setelah mati akan kembali menjadi debu, seperti tubuh jasmani yang lain. Dia menambahkan bahwa tubuh surgawi yang aku miliki adalah jauh lebih mulia yang diberikan oleh Roh kepada manusia. Aku pikir Tuhan Yesus akan membawaku ke Surga, tapi itu tidak terjadi. Kami turun lewat sebuah terowongan ke dasar bumi, dan ketika mendekati sebuah tempat, aku dapat merasakan bau yang sangat menusuk hidung. Aku berkata: “Tuhan, aku tidak mau pergi ke tempat itu“. Tetapi kami pergi juga, suatu tempat yang gelap dan tiada kehidupan. Aku melihat orang-orang menderita, menangis dan menjerit. Ketika kami hampir sampai ke ujung terowongan itu, kami duduk di atas sebuah batu dan Tuhan berkata: “Lihat!”. Aku melihat orang-orang menderita. Di Neraka, orang-orang menghabiskan waktu mereka dengan menangis, dan tidak ada yang peduli akan orang lain.
Saudara-saudari yang kekasih, aku baru saja menyadari bahwa “NERAKA ITU NYATA“. Aku menangis dan menangis, dan ketika aku melihat Tuhan Yesus, Dia berkata: “Ingat akan apa yang telah engkau lihat, dan jangan lupakan”.
Aku melihat ke dalam Neraka, dan orang-orang menjerit “Aw! Aw! Selamanya! Selamanya! Sakit dan kebencian selama-lamanya.”
Aku berpaling kepada Tuhan Yesus dan bertanya: “Adakah di antara keluargaku yang masuk Neraka?” Yesus menjawab: “Aku tidak mengijinkanmu melihat anggota keluargamu”. Aku bertanya lagi kepadaNya: “Tuhan, adakah orang yang saya kenal sini?”. “Ya”, jawab Tuhan Yesus dan Aku akan mempersilahkan kamu untuk melihatnya. Tiba-tiba aku melihat seorang anak muda keluar dari dalam Neraka: itu Alexander.
Aku kenal anak muda ini waktu aku dan suamiku menghadiri suatu Kebaktian Kebangkitan Rohani di Republik Dominica. Selama KKR itu, aku mendengar suatu suara berkata kepadaku, “Bangun, pergi dan temui Alexander yang baru lewat di depanmu. Katakan kepadanya supaya jangan menolak pesan ini, karena Aku memberikan peluang terakhir kepadanya”. Suara ini adalah suara Tuhan Yesus walaupun aku tidak melihatNya.
Inilah tanggapannya: “Kamu semua orang-orang Kristen adalah bodoh. Kamu menipu orang-orang dengan mengatakan bahwa Yesus Kristus akan datang, aku, Alexander, tidak percaya ini sebagai kebenaran“. Aku berkata kepadanya: “Alexander, Tuhan memberikan kehidupan dan mengambilnya kapanpun Dia mau. Alexander, engkau akan segera mati”. Dia menjawab: “Aku terlalu muda untuk mati, aku masih punya banyak tahun-tahun untuk merayakan kehidupan yang baik di bumi ini”.
Peluang ini adalah benar sebagai peluang yang terakhir untuk Alexander. Pembaca yang terhormat, bagaimana dengan diri anda sendiri? Tiga minggu kemudian, Alexander mati ketika dia sedang mabuk. Tujuannya berakhir di tempat siksaan ini yaitu dimana aku melihatnya di Neraka.
Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa pemabuk tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (Galatia 5:21).
Ketika melihat orang-orang yang ada di neraka, aku dapat melihat Alexander diserang oleh dua ekor cacing yang sangat besar. Dia menjerit “Aw! Aw!Aw! Dia sangat tersiksa, dia mengenaliku dan berkata: “Aku telah mengabaikan peluang terakhirku. Sekarang aku disini hari ini, menderita. Tolonglah, waktu engkau kembali ke bumi, pergilah ke rumahku dan katakan kepada keluargaku untuk percaya kepada Yesus Kristus dan mematuhi firmanNya, supaya mereka tidak datang ke tempat siksaan ini”.
Kemudian Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku jutaan orang-orang yang menderita di Neraka, dan Yesus berkata: “Kamu lihat, beberapa dari orang-orang ini telah mengenalKu ketika mereka hidup di bumi. Masih banyak orang-orang di bumi yang berjalan di jalan yang tidak mereka ketahui kemana tujuan akhirnya. Mereka tahu bahwa jalan menuju Surga itu sempit, dan itu akan bertambah sempit lagi. Akan ada kesulitan dibumi, supaya kamu murni seperti emas, tetapi jangan takut karena Aku adalah di depanmu seperti seorang prajurit yang berkuasa.”
Aku bertanya kepada Yesus: “Adakah orang-orang Kristen di Neraka ini?” dan Yesus menjawab: “Ya, kamu tahu mengapa? mereka percaya kepadaKu tetapi mereka tidak hidup sesuai dengan firmanKu, ada banyak, orang-orang Kristen yang hanya berbuat baik ketika mereka berada di gereja, di depan pendeta dan keluarga mereka, Tetapi sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mata BapaKu dapat melihat segala sesuatu dan Dia mengerti setiap kata, dimanapun kamu berada. Katakan kepada orang-orangKu bahwa inilah saatnya mereka hidup kudus dihadapan BapaKu, dihadapan setan dan dihadapan dunia. Biar setan tidak punya hak untuk mengecam orang–orangKu, dan biar dunia tidak menunjuk orang-orangKu dengan jarinya. Ini adalah saat-saat akhir untuk kita hidup kudus dan kesucian.” (1 Petrus 1:14-16).
Kemudian kami pergi ke suatu tempat dimana terdapat lautan api. Sewaktu kami mendekati Lautan api itu, aku merasakan suatu bau yang sangat busuk dan Yesus berkata kepadaku: “Apa yang kamu lihat adalah lautan api, yang sudah siap untuk setan, nabi palsu, dan anti kristus. Aku tidak menyediakan tempat ini untuk manusia, tetapi semua yang tidak percaya kepadaKu sebagai Penyelamat mereka dan yang tidak hidup menurut firmanKu akan pergi ke situ. (Wahyu 20:14)”.
Pada saat itu aku melihat Tuhan Yesus menangis dan Dia berkata lagi: “Terlalu banyak yang akan masuk ke Neraka daripada yang masuk ke Surga”.
Lalu Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku jumlah orang-orang yang mati dalam satu menit dan Dia berkata : “Lihat! Berapa banyak yang terhilang! GerejaKu sedang tertidur walaupun dalam kenyataannya mereka menerima kuasaKu, mereka mempunyai firmanKu dan Roh Kudus, tetapi mereka tertidur. Di bumi banyak yang berkotbah bahwa Neraka itu tidak ada. Pergi dan katakan kepada mereka bahwa tempat itu ada dan nyata”.
Aku berada sangat jauh dari tempat itu, tapi aku dapat merasakan panasnya. Kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke Surga. Kami pergi dan sampai ke Surga tingkat dua. Di Surga Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku matahari dan bintang-bintang dan Dia berkata: “Lihat bintang-bintang itu, Aku memanggil mereka satu persatu sesuai dengan namanya. Kamu lihat matahari ini, dengan kuasaKu itu bersinar baik untuk orang-orang yang benar maupun orang-orang yang jahat. Tetapi akan datang harinya dimana matahari tidak lagi bersinar, segalanya akan menjadi gelap.”
Kami pergi dan sampai ke Surga dimana Allah berada. Disana, banyak terdapat rumah-rumah yang cantik. Dindingnya sangat tinggi, dari emas murni dan batu-batu permata yang mahal. Disana terdapat 12 pintu gerbang dari mutiara, dengan 12 malaikat di setiap pintu. Aku berpikir aku tidak dapat masuk ke dalam, tapi Tuhan Yesus melihat ke arahku dan berkata: “Apakah kamu mau masuk ke dalam?”, “Oh, ya Tuhan! Aku betul-betul mau masuk ke dalam.”
“Masuklah, karena Aku sendirilah pintunya” (Yohanes 10:9).
Saat itu juga aku masuk ke dalam lewat sebuah pintu gerbang yang indah dan aku melihat sebuah taman dengan bunga-bunga yang luar biasa besarnya. “Apakah kamu mau masuk ke taman itu? Masuklah karena Aku menyediakannya untukmu dan umatKu”. Ketika aku melangkah ke dalam taman itu, aku mulai mencabut beberapa bunga dengan berbagai-bagai warna dan menyusunnya dalam beberapa ikatan. Aku berlari-lari di dalam taman seperti seorang gadis kecil. Bunga-bunga yang kucabut itu mempunyai bermacam-macam warna dengan wangi yang tersendiri. Setelah itu, Tuhan Yesus memanggil seseorang. Dia adalah seorang malaikat, kuat dan sangat cantik saya tak dapat menjelaskannya. Tuhan berkata : “Kamu lihat ini, dia adalah pemimpin malaikat namanya Mikhael, dia adalah salah satu yang memimpin pasukanKu. Lihat lagi!”. Aku melihat suatu pasukan berkuda yang sangat berkuasa dan Tuhan berkata kepadaku : “Ini bukan pasukan manusia, tetapi BapaKu. Pasukan ini berasal dari orang-orang Kristen yang betul-betul telah lahir kembali, Jangan takut, ini lebih berkuasa daripada yang ada di dunia”.
Kemudian Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku malaikat yang lainnya. “Yang ini adalah penyampai pesan untuk umatKu yang mentaati FirmanKu”. Aku sangat senang mendengarnya. Yesus berkata: “Dengarkan! Akulah Allahnya Abraham, Allahnya Musa, Allahnya Elia, Yang menyebabkan api jatuh dari Surga, Aku tidak pernah berubah. Aku akan menunjukkan kepadamu kondisi dimana umatKu hidup di hari terakhir yang masih tersisa ini”.
Yesus berkata kepadaku: “Hati-hatilah tentang segala sesuatu yang akan Kutunjukkan kepadamu.”
Aku melihat orang-orang Kristen yang lemah dan lelah. Tuhan Yesus bertanya kepadaku: “Apakah kamu percaya bahwa Aku akan mengambil gerejaKu dalam keadaan begini?
Kemudian Dia berkata lagi: Orang-orang Kristen yang akan Kubawa bersamaKu adalah orang-orang yang berhati mulia, jujur dan tidak bercela. Diantaranya pendusta, tidak memiliki kasih, adalah orang-orangKu yang telah gagal. Aku akan menunjukkan kepadamu kondisi orang-orang Kristen yang hidup di saat-saat akhir : Sekarang Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana gerejaKu yang mula-mula hidup. Dimana lelaki dan perempuan dipenuhi oleh kemuliaan Allah. Mereka terus-menerus berpuasa dan berdoa, mereka mengabarkan injilKu tanpa takut. Orang-orang Kristen sekarang berpikir bahwa Aku telah berubah, mereka juga berpikir bahwa Roh Kudus juga telah berubah. Kesalahan besar orang-orang Kristen hari ini adalah nyata dari cara hidup mereka dalam kehidupan rutin setiap hari yang dirancang oleh manusia sendiri. Karena itu mereka telah melupakan pesan yang datang dari Roh Kudus dan dari Atas. Katakan kepada pelayanKu, pendeta-pendeta bahwa waktunya telah tiba untuk meletakkan semua program-program yang rutin itu ke belakang. Jika mereka melakukannya, kamu akan melihat kekuatan Allah ada di tengah-tengah kamu, seperti Roh Kudus nyata pada gerejaKu yang mula-mula. Dia akan melakukan tanda-tanda mujizat, keajaiban dan hal-hal luar biasa yang hebat dan banyak, menyebabkan yang mati akan dibangkitkan. Roh Kudus tetap sama, hanya kamu yang telah berubah.”
Saudara-saudaraku seiman, inilah waktunya anda kembali kepada kehidupan seperti pada masa gereja yang mula-mula.
Kemudian aku meninggalkan taman yang indah itu dan pergi ke jalan yang terbuat dari emas dan Tuhan Yesus berkata:“Sentuhlah! Ya, itu betul-betul emas murni. Pergi dan katakan kepada anak-anakKu bahwasanya akan segera terjadi, mereka akan berjalan di jalan emas ini dengan tangan Seorang yang memberi kehidupan. (Wahyu 21:10-15)”
Oh! Betapa luarbiasanya berjalan di jalan yang terbuat dari emas! Setelah itu aku melihat sebuah Tahta yang dikelilingi oleh malaikat-malaikat, bala malaikat dan Serafim. Mereka terus-menerus memuji Tuhan, Seorang yang duduk di atas Tahta, berkata: “Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan Allah yang Maha Kuasa: Surga dan Bumi dipenuhi dengan kemuliaanNya. Amin! “Waktunya telah tiba untuk menyembah dan memujiKu". Dan pada saat yang sama aku melihat sungai kehidupan mengalir dari Tahta itu. Aku juga melihat pohon kehidupan dan disisi yang lainnya, aku juga melihat pelangi dan sungai yang airnya jernih seperti kristal.
Kemudian, aku bertanya kepada Tuhan: “Siapakah yang duduk di atas Tahta itu?” Yesus menjawab: "BapaKu, Tuan Rumah". Aku bertanya lagi: “ Bolehkah aku bertemu dengan Bapa”, “Tidak, belum waktunya”, jawab Tuhan Yesus.
Biarpun aku tak dapat melihat Bapa, Satu-satunya yang duduk diatas Tahta yang adalah Maha Kuasa. Aku melihat kilat sambar menyambar datang dari Tahta itu dan aku mendengar puji-pujian. Yesus berkata: “Apakah kamu mendengar puji-pujian itu? Itu adalah puji-pujian yang berasal dari orang-orang yang ditebus”.
Aku melihat 7 malaikat, masing-masing memegang cawan emas, dan 7 malaikat yang lain, masing-masing memegang sangkakala. “Tuhan, siapakah malaikat-malaikat ini?” Tuhan menjawab: “Ke tujuh cawan yang dipegang oleh malaikat itu berisi murka Allah. Yang akan segera ditumpahkan dan ketika sangkakala dibunyikan, gerejaKu (orang-orang Kristen yang hidup menurut ketetapan BapaKu) akan selamat. Mereka tidak akan tinggal lagi di bumi selama masa kesengsaraan yang hebat itu. Sebelum anti kristus menyatakan dirinya, GerejaKu akan mendengar bunyi sangkakala yang terakhir, dan mereka akan bertemu denganKu di udara (1 Tesalonika 4:16)."
Saudara-saudaraku, aku berada disana, di depan sebuah Tahta yang hebat, dan aku tidak mempunyai catatan apapun waktu itu. Sesaat kemudian Yesus menunjukkan kepadaku bagaimana gerejaNya (pengikutNya) akan menerima/mengerti! Aku melihat dalam suatu penglihatan, jutaan orang-orang terhilang. Ini terjadi di seluruh dunia, dan TV dan radio menunjukkan berita kehilangan itu. Surat kabar dengan (judul-judul besar dengan tulisan berwarna merah), juga menulis tentang berita itu. Tuhan Yesus berkata kepadaku: “Berita-berita itu akan segera terjadi. Jika pengadilan BapaKu belum jatuh ke atas bumi, itu karena orang-orangKu yang setia, yang betul-betul mencintaiKu”.
Setelah itu, aku melihat munculnya anti kristus. Dia berkata kepada seluruh mahluk yang tinggal di bumi: “aku membawa damai dan keamanan untukmu” dan tiba-tiba orang-orang lupa akan apa yang baru saja terjadi. Tuhan Yesus berkata: “Perhatikan baik-baik!”.
Aku melihat di dalam penglihatan itu ke tujuh malaikat dengan ke tujuh cawan di tangannya. Saudara-saudara terkasih, apa yang akan terjadi sangat sulit untuk dijelaskankan. Aku melihat malaikat-malaikat itu menumpahkan ke tujuh cawan berisi murka Allah ke atas bumi. Sangkakala mulai berbunyi. Tuhan menjatuhkan pengadilanNya ke atas seluruh mahluk bumi, dan seluruh bumi lenyap. Tuhan Yesus berkata kepadaku: "Lihat! Semua orang-orang ini adalah bagian dari GerejaKu, beberapa diantaranya adalah pendeta".
Sebab aku tidak sepenuhnya mengerti, aku bertanya lagi kepada Tuhan: “Bagaimana mungkin orang-orangMu tertinggal dan berada dalam kesengsaraan yang hebat itu? Bagaimana diantara mereka adalah pendeta-pendeta, yang menyampaikan firmanMu?” Yesus menjawab: “Ya, mereka memang mengabarkan firmanKu, tapi mereka tidak hidup sesuai dengan firmanKu”.
Kemudian Tuhan membawaku untuk melihat pendeta yang lain diantara orang banyak tersebut, dan Dia berkata: “Pendeta-pendeta ini mengabarkan firmanKu tidak seperti yang dituliskan. Mereka pikir firmanKu tidak mengikuti perkembangan zaman. Mereka lebih suka kepada siapa yang memberikan lebih banyak perpuluhan, sebab mereka lebih tertarik kepada hal materi. Pergi dan katakan kepada pelayanKu bahwa Akulah Satu-satunya yang memanggil mereka, perak dan emas adalah milikKu dan Aku memberikan kepada mereka berdasarkan kemurahan dan kemuliaanKu. Katakan kepada mereka untuk mengabarkan InjilKu seperti yang tertulis. Ada banyak, yang memutarbalikkan firmanKu. FirmanKu adalah FirmanKu, tidak ada satupun yang dapat mengubahnya. Itu harus disampaikankan seperti apa adanya. Banyak diantara orang-orangKu yang mengabaikannya untuk kepentingan mereka sendiri”.
Setelah itu, kami memasuki sebuah ruang tamu di dalam Kota Yerusalem baru dan Tuhan berkata: “Apa yang kamu lihat adalah Surga”. Di Surga, aku melihat rasul-rasul dan aku bertanya kepada Tuhan, Tuhan dimanakah Abraham?. Aku sangat ingin bertemu dengan lelaki tua itu, tetapi tiba-tiba aku melihat seorang anak muda berumur kira-kira 25 tahun mendekat dan Yesus berkata, “Inilah Abraham, Bapa segala Iman”.
Tuhan memanggil seorang wanita yang sangat cantik dengan kecantikan yang tak dapat digambarkan, seperti semua yang aku lihat disana. Dan Tuhan berkata kepadaku: “Ini adalah Maria! Pergilah dan katakan pada setiap orang bahwa Maria bukanlah ratu surga. Raja Surga adalah Aku, Raja dari segala raja, dan Tuhan dari segala tuhan, Satu-satunya yang berkata “Akulah Jalan, Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 14:6-7).
Pergilah dan katakan kepada manusia yang DIBUTAKAN bahwa tidak ada api penyucian, karena kalau ada Aku akan menunjukkannya kepadamu. Sebaliknya, ada Neraka, Lautan api, Yerusalem yang indah, dan Surga yang telah Kutunjukkan kepadamu. Tapi katakan kepada mereka bahwa tidak ada api penyucian; katakan itu adalah tipuan iblis, tidak ada api penyucian”.
Kemudian Tuhan membawaku ke sebuah ruang penyimpanan mahkota-mahkota. “Ini adalah mahkota-mahkota kehidupan”. Tuhan Yesus berkata: “Apa yang kamu lihat?”. Aku melihat gereja ditempatku, orang-orang percaya di dalam perkumpulan jemaat itu bernyanyi dan berkotbah, kemudian aku bertanya kepada Tuhan Yesus: “Kenapa nama-nama mereka yang ada di perkumpulan jemaat itu tidak tertulis dalam buku ini?” Dan Yesus menjawab: “Sebab mereka melakukan yang tidak benar di bumi”. Setelah semua ini Tuhan membawaku kembali ke bumi.
[by: Bernada Fernandez]
Jadi, dalam kelemahan aku aku menangis kepadaNya dan berkata: “Tuhan, Engkaulah kekuatanku, datang dan tolonglah aku”. Aku mencoba untuk bangun, tapi kekuatanku hilang. Suaraku tidak dapat didengar tetapi di dalam jiwaku aku menangis kepada Tuhan dan minta Dia menolongku karena aku hampir mati.
Tiba-tiba kamarku menjadi terang benderang seperti nyala api. Langsung ketakutanku hilang dan aku melihat malaikat-malaikat turun dan berjalan di kamarku. Aku dapat mendengar mereka berbicara dengan jelas satu dengan yang lainnya, dan tiba-tiba suatu yang ajaib muncul, lebih ajaib dari malaikat-malaikat. Dia berpakaian putih dengan ikat pinggang emas. Di badannya bertuliskan emas “SETIA DAN BENAR”. Wajahnya menunjukkan kelembutan dan kasih. Yesus Kristus ada di hadapanku, Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Diberkatilah namaNya!
Tuhan Yesus mendekatiku, menyentuh kepalaku dan berkata : “Akulah Yesus yang telah mati untukmu. Lihat tanda di tanganKu, masih ada untukmu. Aku turun dari Tahta kemuliaanKu untuk berbicara kepadamu, masih banyak hal dalam hidupmu yang harus kau perbaiki. Kamu malas dan cepat marah. Lebih dari itu, Aku tidak mau orang Kristen yang 25% ataupun 95%, tetapi 100%. Jika kamu mau ke Surga, kamu harus kudus sama seperti Aku adalah kudus, Aku datang untuk membawamu dalam satu perjalanan”.
Aku bertanya kepadaNya: “Tuhan, apakah ini suatu perjalanan misi?” Dia menjawab “Bukan”. Kemudian Tuhan Yesus menggandeng tanganku dan mengangkatku dan berbicara dengan jelas dan penuh kasih. Tuhan Yesus membawaku jauh meninggalkan jendela rumahku, Dia melihat kota New York dan aku melihat kesedihan di wajahNya. Yesus menangis dan berkata : “FirmanKu telah diberitakan, tetapi orang-orang tidak mau mendengarkannya. Dosa kota ini telah sampai kepada BapaKu”.
Kota ini penuh dengan homoseksual, di antara mereka adalah para politik. Tuhan berkata: “Ini adalah kota Sodom yang lain, tetapi Aku hidup dan pengadilan BapaKu akan segera jatuh atas kota ini”.
Kemudian aku berlutut sambil menangis dan Yesus berkata : “Jangan takut, waktu penghakiman jatuh ke atas dunia ini, GerejaKu sudah tidak akan beada di bumi”. Kemudian Tuhan Yesus memimpinku ke tempat tidur dan memintaku untuk menelefon seorang saudara dari anggota gereja. Dia memberikan nama lelaki itu. Yesus memintaku memberitahukan kepadanya bahwa rohku akan keluar dari tubuhku, dan bahwa mereka tidak harus membawa mayatku ke rumah sakit atau pemakaman. Tetapi, mereka harus memberitahukan suamiku untuk memeprcayai Dia yang adalah Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 11:25).
Tuhan Yesus berkata lagi kepadaku : “Akulah yang memberikan kehidupan, Aku mengambil rohmu tapi kamu akan kembali dan memberitahukan orang-orang supaya percaya kepadaKu sepenuhnya. Setiap orang yang percaya kepadaKu tidak akan mati (Yohanes 11:26).
Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya dan aku melihat tubuh yang lain keluar dari tubuhku. Aku berpakaian putih dan kelihatan bersinar seperti Tuhan Yesus, Ia berkata: “Lihat! Inilah tubuh yang akan dimiliki dengan segera oleh orang Kristen yang mematuhi firmanKu”.
Aku menyadari bahwa aku dapat menembus dinding. Tuhan Yesus memegangku berkata: “Lihat!” ketika aku berbalik, aku melihat tubuhku tanpa roh. Tuhan Yesus menjelaskan kepadaku bahwa tubuh jasmaniku tidak berharga, tidak ada apa-apanya tetapi hanya debu, dan setelah mati akan kembali menjadi debu, seperti tubuh jasmani yang lain. Dia menambahkan bahwa tubuh surgawi yang aku miliki adalah jauh lebih mulia yang diberikan oleh Roh kepada manusia. Aku pikir Tuhan Yesus akan membawaku ke Surga, tapi itu tidak terjadi. Kami turun lewat sebuah terowongan ke dasar bumi, dan ketika mendekati sebuah tempat, aku dapat merasakan bau yang sangat menusuk hidung. Aku berkata: “Tuhan, aku tidak mau pergi ke tempat itu“. Tetapi kami pergi juga, suatu tempat yang gelap dan tiada kehidupan. Aku melihat orang-orang menderita, menangis dan menjerit. Ketika kami hampir sampai ke ujung terowongan itu, kami duduk di atas sebuah batu dan Tuhan berkata: “Lihat!”. Aku melihat orang-orang menderita. Di Neraka, orang-orang menghabiskan waktu mereka dengan menangis, dan tidak ada yang peduli akan orang lain.
Saudara-saudari yang kekasih, aku baru saja menyadari bahwa “NERAKA ITU NYATA“. Aku menangis dan menangis, dan ketika aku melihat Tuhan Yesus, Dia berkata: “Ingat akan apa yang telah engkau lihat, dan jangan lupakan”.
Aku melihat ke dalam Neraka, dan orang-orang menjerit “Aw! Aw! Selamanya! Selamanya! Sakit dan kebencian selama-lamanya.”
Aku berpaling kepada Tuhan Yesus dan bertanya: “Adakah di antara keluargaku yang masuk Neraka?” Yesus menjawab: “Aku tidak mengijinkanmu melihat anggota keluargamu”. Aku bertanya lagi kepadaNya: “Tuhan, adakah orang yang saya kenal sini?”. “Ya”, jawab Tuhan Yesus dan Aku akan mempersilahkan kamu untuk melihatnya. Tiba-tiba aku melihat seorang anak muda keluar dari dalam Neraka: itu Alexander.
Aku kenal anak muda ini waktu aku dan suamiku menghadiri suatu Kebaktian Kebangkitan Rohani di Republik Dominica. Selama KKR itu, aku mendengar suatu suara berkata kepadaku, “Bangun, pergi dan temui Alexander yang baru lewat di depanmu. Katakan kepadanya supaya jangan menolak pesan ini, karena Aku memberikan peluang terakhir kepadanya”. Suara ini adalah suara Tuhan Yesus walaupun aku tidak melihatNya.
Inilah tanggapannya: “Kamu semua orang-orang Kristen adalah bodoh. Kamu menipu orang-orang dengan mengatakan bahwa Yesus Kristus akan datang, aku, Alexander, tidak percaya ini sebagai kebenaran“. Aku berkata kepadanya: “Alexander, Tuhan memberikan kehidupan dan mengambilnya kapanpun Dia mau. Alexander, engkau akan segera mati”. Dia menjawab: “Aku terlalu muda untuk mati, aku masih punya banyak tahun-tahun untuk merayakan kehidupan yang baik di bumi ini”.
Peluang ini adalah benar sebagai peluang yang terakhir untuk Alexander. Pembaca yang terhormat, bagaimana dengan diri anda sendiri? Tiga minggu kemudian, Alexander mati ketika dia sedang mabuk. Tujuannya berakhir di tempat siksaan ini yaitu dimana aku melihatnya di Neraka.
Alkitab sangat jelas mengatakan bahwa pemabuk tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (Galatia 5:21).
Ketika melihat orang-orang yang ada di neraka, aku dapat melihat Alexander diserang oleh dua ekor cacing yang sangat besar. Dia menjerit “Aw! Aw!Aw! Dia sangat tersiksa, dia mengenaliku dan berkata: “Aku telah mengabaikan peluang terakhirku. Sekarang aku disini hari ini, menderita. Tolonglah, waktu engkau kembali ke bumi, pergilah ke rumahku dan katakan kepada keluargaku untuk percaya kepada Yesus Kristus dan mematuhi firmanNya, supaya mereka tidak datang ke tempat siksaan ini”.
Kemudian Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku jutaan orang-orang yang menderita di Neraka, dan Yesus berkata: “Kamu lihat, beberapa dari orang-orang ini telah mengenalKu ketika mereka hidup di bumi. Masih banyak orang-orang di bumi yang berjalan di jalan yang tidak mereka ketahui kemana tujuan akhirnya. Mereka tahu bahwa jalan menuju Surga itu sempit, dan itu akan bertambah sempit lagi. Akan ada kesulitan dibumi, supaya kamu murni seperti emas, tetapi jangan takut karena Aku adalah di depanmu seperti seorang prajurit yang berkuasa.”
Aku bertanya kepada Yesus: “Adakah orang-orang Kristen di Neraka ini?” dan Yesus menjawab: “Ya, kamu tahu mengapa? mereka percaya kepadaKu tetapi mereka tidak hidup sesuai dengan firmanKu, ada banyak, orang-orang Kristen yang hanya berbuat baik ketika mereka berada di gereja, di depan pendeta dan keluarga mereka, Tetapi sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mata BapaKu dapat melihat segala sesuatu dan Dia mengerti setiap kata, dimanapun kamu berada. Katakan kepada orang-orangKu bahwa inilah saatnya mereka hidup kudus dihadapan BapaKu, dihadapan setan dan dihadapan dunia. Biar setan tidak punya hak untuk mengecam orang–orangKu, dan biar dunia tidak menunjuk orang-orangKu dengan jarinya. Ini adalah saat-saat akhir untuk kita hidup kudus dan kesucian.” (1 Petrus 1:14-16).
Kemudian kami pergi ke suatu tempat dimana terdapat lautan api. Sewaktu kami mendekati Lautan api itu, aku merasakan suatu bau yang sangat busuk dan Yesus berkata kepadaku: “Apa yang kamu lihat adalah lautan api, yang sudah siap untuk setan, nabi palsu, dan anti kristus. Aku tidak menyediakan tempat ini untuk manusia, tetapi semua yang tidak percaya kepadaKu sebagai Penyelamat mereka dan yang tidak hidup menurut firmanKu akan pergi ke situ. (Wahyu 20:14)”.
Pada saat itu aku melihat Tuhan Yesus menangis dan Dia berkata lagi: “Terlalu banyak yang akan masuk ke Neraka daripada yang masuk ke Surga”.
Lalu Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku jumlah orang-orang yang mati dalam satu menit dan Dia berkata : “Lihat! Berapa banyak yang terhilang! GerejaKu sedang tertidur walaupun dalam kenyataannya mereka menerima kuasaKu, mereka mempunyai firmanKu dan Roh Kudus, tetapi mereka tertidur. Di bumi banyak yang berkotbah bahwa Neraka itu tidak ada. Pergi dan katakan kepada mereka bahwa tempat itu ada dan nyata”.
Aku berada sangat jauh dari tempat itu, tapi aku dapat merasakan panasnya. Kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke Surga. Kami pergi dan sampai ke Surga tingkat dua. Di Surga Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku matahari dan bintang-bintang dan Dia berkata: “Lihat bintang-bintang itu, Aku memanggil mereka satu persatu sesuai dengan namanya. Kamu lihat matahari ini, dengan kuasaKu itu bersinar baik untuk orang-orang yang benar maupun orang-orang yang jahat. Tetapi akan datang harinya dimana matahari tidak lagi bersinar, segalanya akan menjadi gelap.”
Kami pergi dan sampai ke Surga dimana Allah berada. Disana, banyak terdapat rumah-rumah yang cantik. Dindingnya sangat tinggi, dari emas murni dan batu-batu permata yang mahal. Disana terdapat 12 pintu gerbang dari mutiara, dengan 12 malaikat di setiap pintu. Aku berpikir aku tidak dapat masuk ke dalam, tapi Tuhan Yesus melihat ke arahku dan berkata: “Apakah kamu mau masuk ke dalam?”, “Oh, ya Tuhan! Aku betul-betul mau masuk ke dalam.”
“Masuklah, karena Aku sendirilah pintunya” (Yohanes 10:9).
Saat itu juga aku masuk ke dalam lewat sebuah pintu gerbang yang indah dan aku melihat sebuah taman dengan bunga-bunga yang luar biasa besarnya. “Apakah kamu mau masuk ke taman itu? Masuklah karena Aku menyediakannya untukmu dan umatKu”. Ketika aku melangkah ke dalam taman itu, aku mulai mencabut beberapa bunga dengan berbagai-bagai warna dan menyusunnya dalam beberapa ikatan. Aku berlari-lari di dalam taman seperti seorang gadis kecil. Bunga-bunga yang kucabut itu mempunyai bermacam-macam warna dengan wangi yang tersendiri. Setelah itu, Tuhan Yesus memanggil seseorang. Dia adalah seorang malaikat, kuat dan sangat cantik saya tak dapat menjelaskannya. Tuhan berkata : “Kamu lihat ini, dia adalah pemimpin malaikat namanya Mikhael, dia adalah salah satu yang memimpin pasukanKu. Lihat lagi!”. Aku melihat suatu pasukan berkuda yang sangat berkuasa dan Tuhan berkata kepadaku : “Ini bukan pasukan manusia, tetapi BapaKu. Pasukan ini berasal dari orang-orang Kristen yang betul-betul telah lahir kembali, Jangan takut, ini lebih berkuasa daripada yang ada di dunia”.
Kemudian Tuhan Yesus menunjukkan kepadaku malaikat yang lainnya. “Yang ini adalah penyampai pesan untuk umatKu yang mentaati FirmanKu”. Aku sangat senang mendengarnya. Yesus berkata: “Dengarkan! Akulah Allahnya Abraham, Allahnya Musa, Allahnya Elia, Yang menyebabkan api jatuh dari Surga, Aku tidak pernah berubah. Aku akan menunjukkan kepadamu kondisi dimana umatKu hidup di hari terakhir yang masih tersisa ini”.
Yesus berkata kepadaku: “Hati-hatilah tentang segala sesuatu yang akan Kutunjukkan kepadamu.”
Aku melihat orang-orang Kristen yang lemah dan lelah. Tuhan Yesus bertanya kepadaku: “Apakah kamu percaya bahwa Aku akan mengambil gerejaKu dalam keadaan begini?
Kemudian Dia berkata lagi: Orang-orang Kristen yang akan Kubawa bersamaKu adalah orang-orang yang berhati mulia, jujur dan tidak bercela. Diantaranya pendusta, tidak memiliki kasih, adalah orang-orangKu yang telah gagal. Aku akan menunjukkan kepadamu kondisi orang-orang Kristen yang hidup di saat-saat akhir : Sekarang Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana gerejaKu yang mula-mula hidup. Dimana lelaki dan perempuan dipenuhi oleh kemuliaan Allah. Mereka terus-menerus berpuasa dan berdoa, mereka mengabarkan injilKu tanpa takut. Orang-orang Kristen sekarang berpikir bahwa Aku telah berubah, mereka juga berpikir bahwa Roh Kudus juga telah berubah. Kesalahan besar orang-orang Kristen hari ini adalah nyata dari cara hidup mereka dalam kehidupan rutin setiap hari yang dirancang oleh manusia sendiri. Karena itu mereka telah melupakan pesan yang datang dari Roh Kudus dan dari Atas. Katakan kepada pelayanKu, pendeta-pendeta bahwa waktunya telah tiba untuk meletakkan semua program-program yang rutin itu ke belakang. Jika mereka melakukannya, kamu akan melihat kekuatan Allah ada di tengah-tengah kamu, seperti Roh Kudus nyata pada gerejaKu yang mula-mula. Dia akan melakukan tanda-tanda mujizat, keajaiban dan hal-hal luar biasa yang hebat dan banyak, menyebabkan yang mati akan dibangkitkan. Roh Kudus tetap sama, hanya kamu yang telah berubah.”
Saudara-saudaraku seiman, inilah waktunya anda kembali kepada kehidupan seperti pada masa gereja yang mula-mula.
Kemudian aku meninggalkan taman yang indah itu dan pergi ke jalan yang terbuat dari emas dan Tuhan Yesus berkata:“Sentuhlah! Ya, itu betul-betul emas murni. Pergi dan katakan kepada anak-anakKu bahwasanya akan segera terjadi, mereka akan berjalan di jalan emas ini dengan tangan Seorang yang memberi kehidupan. (Wahyu 21:10-15)”
Oh! Betapa luarbiasanya berjalan di jalan yang terbuat dari emas! Setelah itu aku melihat sebuah Tahta yang dikelilingi oleh malaikat-malaikat, bala malaikat dan Serafim. Mereka terus-menerus memuji Tuhan, Seorang yang duduk di atas Tahta, berkata: “Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan Allah yang Maha Kuasa: Surga dan Bumi dipenuhi dengan kemuliaanNya. Amin! “Waktunya telah tiba untuk menyembah dan memujiKu". Dan pada saat yang sama aku melihat sungai kehidupan mengalir dari Tahta itu. Aku juga melihat pohon kehidupan dan disisi yang lainnya, aku juga melihat pelangi dan sungai yang airnya jernih seperti kristal.
Kemudian, aku bertanya kepada Tuhan: “Siapakah yang duduk di atas Tahta itu?” Yesus menjawab: "BapaKu, Tuan Rumah". Aku bertanya lagi: “ Bolehkah aku bertemu dengan Bapa”, “Tidak, belum waktunya”, jawab Tuhan Yesus.
Biarpun aku tak dapat melihat Bapa, Satu-satunya yang duduk diatas Tahta yang adalah Maha Kuasa. Aku melihat kilat sambar menyambar datang dari Tahta itu dan aku mendengar puji-pujian. Yesus berkata: “Apakah kamu mendengar puji-pujian itu? Itu adalah puji-pujian yang berasal dari orang-orang yang ditebus”.
Aku melihat 7 malaikat, masing-masing memegang cawan emas, dan 7 malaikat yang lain, masing-masing memegang sangkakala. “Tuhan, siapakah malaikat-malaikat ini?” Tuhan menjawab: “Ke tujuh cawan yang dipegang oleh malaikat itu berisi murka Allah. Yang akan segera ditumpahkan dan ketika sangkakala dibunyikan, gerejaKu (orang-orang Kristen yang hidup menurut ketetapan BapaKu) akan selamat. Mereka tidak akan tinggal lagi di bumi selama masa kesengsaraan yang hebat itu. Sebelum anti kristus menyatakan dirinya, GerejaKu akan mendengar bunyi sangkakala yang terakhir, dan mereka akan bertemu denganKu di udara (1 Tesalonika 4:16)."
Saudara-saudaraku, aku berada disana, di depan sebuah Tahta yang hebat, dan aku tidak mempunyai catatan apapun waktu itu. Sesaat kemudian Yesus menunjukkan kepadaku bagaimana gerejaNya (pengikutNya) akan menerima/mengerti! Aku melihat dalam suatu penglihatan, jutaan orang-orang terhilang. Ini terjadi di seluruh dunia, dan TV dan radio menunjukkan berita kehilangan itu. Surat kabar dengan (judul-judul besar dengan tulisan berwarna merah), juga menulis tentang berita itu. Tuhan Yesus berkata kepadaku: “Berita-berita itu akan segera terjadi. Jika pengadilan BapaKu belum jatuh ke atas bumi, itu karena orang-orangKu yang setia, yang betul-betul mencintaiKu”.
Setelah itu, aku melihat munculnya anti kristus. Dia berkata kepada seluruh mahluk yang tinggal di bumi: “aku membawa damai dan keamanan untukmu” dan tiba-tiba orang-orang lupa akan apa yang baru saja terjadi. Tuhan Yesus berkata: “Perhatikan baik-baik!”.
Aku melihat di dalam penglihatan itu ke tujuh malaikat dengan ke tujuh cawan di tangannya. Saudara-saudara terkasih, apa yang akan terjadi sangat sulit untuk dijelaskankan. Aku melihat malaikat-malaikat itu menumpahkan ke tujuh cawan berisi murka Allah ke atas bumi. Sangkakala mulai berbunyi. Tuhan menjatuhkan pengadilanNya ke atas seluruh mahluk bumi, dan seluruh bumi lenyap. Tuhan Yesus berkata kepadaku: "Lihat! Semua orang-orang ini adalah bagian dari GerejaKu, beberapa diantaranya adalah pendeta".
Sebab aku tidak sepenuhnya mengerti, aku bertanya lagi kepada Tuhan: “Bagaimana mungkin orang-orangMu tertinggal dan berada dalam kesengsaraan yang hebat itu? Bagaimana diantara mereka adalah pendeta-pendeta, yang menyampaikan firmanMu?” Yesus menjawab: “Ya, mereka memang mengabarkan firmanKu, tapi mereka tidak hidup sesuai dengan firmanKu”.
Kemudian Tuhan membawaku untuk melihat pendeta yang lain diantara orang banyak tersebut, dan Dia berkata: “Pendeta-pendeta ini mengabarkan firmanKu tidak seperti yang dituliskan. Mereka pikir firmanKu tidak mengikuti perkembangan zaman. Mereka lebih suka kepada siapa yang memberikan lebih banyak perpuluhan, sebab mereka lebih tertarik kepada hal materi. Pergi dan katakan kepada pelayanKu bahwa Akulah Satu-satunya yang memanggil mereka, perak dan emas adalah milikKu dan Aku memberikan kepada mereka berdasarkan kemurahan dan kemuliaanKu. Katakan kepada mereka untuk mengabarkan InjilKu seperti yang tertulis. Ada banyak, yang memutarbalikkan firmanKu. FirmanKu adalah FirmanKu, tidak ada satupun yang dapat mengubahnya. Itu harus disampaikankan seperti apa adanya. Banyak diantara orang-orangKu yang mengabaikannya untuk kepentingan mereka sendiri”.
Setelah itu, kami memasuki sebuah ruang tamu di dalam Kota Yerusalem baru dan Tuhan berkata: “Apa yang kamu lihat adalah Surga”. Di Surga, aku melihat rasul-rasul dan aku bertanya kepada Tuhan, Tuhan dimanakah Abraham?. Aku sangat ingin bertemu dengan lelaki tua itu, tetapi tiba-tiba aku melihat seorang anak muda berumur kira-kira 25 tahun mendekat dan Yesus berkata, “Inilah Abraham, Bapa segala Iman”.
Tuhan memanggil seorang wanita yang sangat cantik dengan kecantikan yang tak dapat digambarkan, seperti semua yang aku lihat disana. Dan Tuhan berkata kepadaku: “Ini adalah Maria! Pergilah dan katakan pada setiap orang bahwa Maria bukanlah ratu surga. Raja Surga adalah Aku, Raja dari segala raja, dan Tuhan dari segala tuhan, Satu-satunya yang berkata “Akulah Jalan, Kebangkitan dan Hidup (Yohanes 14:6-7).
Pergilah dan katakan kepada manusia yang DIBUTAKAN bahwa tidak ada api penyucian, karena kalau ada Aku akan menunjukkannya kepadamu. Sebaliknya, ada Neraka, Lautan api, Yerusalem yang indah, dan Surga yang telah Kutunjukkan kepadamu. Tapi katakan kepada mereka bahwa tidak ada api penyucian; katakan itu adalah tipuan iblis, tidak ada api penyucian”.
Kemudian Tuhan membawaku ke sebuah ruang penyimpanan mahkota-mahkota. “Ini adalah mahkota-mahkota kehidupan”. Tuhan Yesus berkata: “Apa yang kamu lihat?”. Aku melihat gereja ditempatku, orang-orang percaya di dalam perkumpulan jemaat itu bernyanyi dan berkotbah, kemudian aku bertanya kepada Tuhan Yesus: “Kenapa nama-nama mereka yang ada di perkumpulan jemaat itu tidak tertulis dalam buku ini?” Dan Yesus menjawab: “Sebab mereka melakukan yang tidak benar di bumi”. Setelah semua ini Tuhan membawaku kembali ke bumi.
[by: Bernada Fernandez]
Bukan Aku Lagi, Tapi KRISTUS Dalamku
Rahasia kehidupan Kristus bukan terletak di ritual religi yang harus diulangi setiap waktu tertentu, melainkan dalam hubungan pribadi yang hidup dan intim dengan Firman Tuhan dan pribadi Logos (Firman) itu sendiri yakni Tuhan Yesus Kristus. Melalui disiplin berdoa, saat teduh, ibadah dan komsel (persekutuan dengan suadara seiman), kita belajar menyelaraskan segala sikap, pola pikir, pola respon dan reaksi emosi semakin selaras dengan sikap, pola pikiran dan perasaan Kristus. Inilah yang dikatakan Paulus memiliki pikiran dan perasaan seperti yang ada pada Kristus Yesus (Fil.2.5). Kita hidup, tapi bukan lagi kita sendiri yang hidup dengan segala pola ego kita, bahkan sampai ke level bawah sadarpun, pikiran dan perasaan Kristus yang hidup di dalam diri kita. Kondisi ini bisa dialami secara konsisten hanya dengan pertolongan Roh Kudus, yang merupakan wujud kehadiran dan kepemimpinan Kristus dalam hidup kita (Yoh 14:15-17).
Setiap kali kita diperhadapkan dengan situasi, kondisi, orang atau apapun juga, Roh Kudus selalu memimpin, menolong, menggerakkan, mengajar kita untuk dapat meresponi dengan benar. Ketika kita memilih taat pada dorongan dan pimpinan Roh, maka Roh Kuduslah yang akan memampukan kita melakukan tindakan respon yang benar, sesuai dengan kehendak Tuhan. Hasil dari setiap ketaatan terhadap pimpinan Roh adalah karakter yang makin menyerupai Kristus (Gal 5:22-23), yang biasa disebut buah Roh. Jika kita tidak taat pada tuntunan Roh, maka kita akan mendukakan Roh, jika dibiarkan berlarut-larut, akan berakhir dengan Roh Kudus berhenti memberikan bimbingan, teguran, peringatan.
Suatu kondisi buruk dan membahayakan bagi setiap orang percaya.
Itulah sebabnya Paulus memperingati jemaat Efesus agar tidak membiasakan diri membantah, menolak, mengabaikan gerakan Roh (Efesus 4:30), melainkan taaf. memberi diri dipimpin Roh, yang akan menolong kita hidup semakin pas dengan gambaran Kristus, hidup sebagai anak-anak Allah. Hidup seperti Kristus hidup, artinya kita akan makin peka terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, pertimbangan, keinginan Kristus ketika diperhadapkan dengan sikon/orang/masalah, dlsb. Bukan lagi dikontrol oleh keinginan ego kita, dorongan kedagingan kita, pola pikir/perasaan bawah sadar kita yang lama dan dikuasai/dicemari dosa.
Suatu 'aura' baru akan tumbuh dan dirasakan oleh orang di sekitar kita, kita masih sama, tapi kita berbeda karena bukan lagi kita yang lama, melainkan Kristusyang hidup di dalam kita. Inilah kemenangan hidup yang indah untuk dimiliki, dialami setiap orang percaya. Bukan sekedar percaya Tuhan Yesus dan jadi orang Kristen, melainkan memiliki hidup Kristus - pikiranNya, perasaanNya, sikapNya, perspetifnya, dalam keseharian hidup kita.
BUAH KEHADIRAN KRISTUS DALAM KITA ADALAH KARAKTER KRISTUS, BUAH ROH YANG NYATA, YANG MENARIK BANYAK ORANG MELIHAT DAN MERESPONI DENGAN POSITIF KRISTUS YANG HIDUP DALAM HIDUP KITA.
[Galatia 2:19b-20; 5:16-26]
Setiap kali kita diperhadapkan dengan situasi, kondisi, orang atau apapun juga, Roh Kudus selalu memimpin, menolong, menggerakkan, mengajar kita untuk dapat meresponi dengan benar. Ketika kita memilih taat pada dorongan dan pimpinan Roh, maka Roh Kuduslah yang akan memampukan kita melakukan tindakan respon yang benar, sesuai dengan kehendak Tuhan. Hasil dari setiap ketaatan terhadap pimpinan Roh adalah karakter yang makin menyerupai Kristus (Gal 5:22-23), yang biasa disebut buah Roh. Jika kita tidak taat pada tuntunan Roh, maka kita akan mendukakan Roh, jika dibiarkan berlarut-larut, akan berakhir dengan Roh Kudus berhenti memberikan bimbingan, teguran, peringatan.
Suatu kondisi buruk dan membahayakan bagi setiap orang percaya.
Itulah sebabnya Paulus memperingati jemaat Efesus agar tidak membiasakan diri membantah, menolak, mengabaikan gerakan Roh (Efesus 4:30), melainkan taaf. memberi diri dipimpin Roh, yang akan menolong kita hidup semakin pas dengan gambaran Kristus, hidup sebagai anak-anak Allah. Hidup seperti Kristus hidup, artinya kita akan makin peka terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, pertimbangan, keinginan Kristus ketika diperhadapkan dengan sikon/orang/masalah, dlsb. Bukan lagi dikontrol oleh keinginan ego kita, dorongan kedagingan kita, pola pikir/perasaan bawah sadar kita yang lama dan dikuasai/dicemari dosa.
Suatu 'aura' baru akan tumbuh dan dirasakan oleh orang di sekitar kita, kita masih sama, tapi kita berbeda karena bukan lagi kita yang lama, melainkan Kristusyang hidup di dalam kita. Inilah kemenangan hidup yang indah untuk dimiliki, dialami setiap orang percaya. Bukan sekedar percaya Tuhan Yesus dan jadi orang Kristen, melainkan memiliki hidup Kristus - pikiranNya, perasaanNya, sikapNya, perspetifnya, dalam keseharian hidup kita.
BUAH KEHADIRAN KRISTUS DALAM KITA ADALAH KARAKTER KRISTUS, BUAH ROH YANG NYATA, YANG MENARIK BANYAK ORANG MELIHAT DAN MERESPONI DENGAN POSITIF KRISTUS YANG HIDUP DALAM HIDUP KITA.
[Galatia 2:19b-20; 5:16-26]
11 Februari, 2011
愛,會不會變
愛一個人,就可以愛一輩子不變嗎?
每對熱戀中的情人都渴望一生一世山盟海誓,但,承諾了一輩子,就真的可以幸福美滿了嗎?
人的心思,大概是最難捉摸也最難預估的,
有時候,也許是一件事、一個觸發、一個領悟,就可以改變一個人的思想,
雖然不至於讓一個人徹頭徹尾轉了性子,卻也可能讓一個人的行為與之前有了差異。
說不定,就這麼一秒的瞬間,你(妳)可能更愛情人,也可能發現到……好像不那麼愛了。
愛,是怎麼一回事?愛一個人,是一種當下的感覺。
這一刻的感覺能不能持續到永久,誰能夠很肯定地拍胸脯保證?
總以為,今天愛,不代表明天還愛;明天還愛,不代表後天還要愛。
當日子一天天過去,愛的感覺可能日益增長,自然也可能日漸消褪。
所以,誰能保證愛是不會變的呢?
在這個世界裡,人與人的相遇愈來愈頻繁,似乎只要一個「機緣巧合」,就有了相戀的可能。
而也許在相愛之後,慢慢地發現了彼此的不適合,漸漸地把愛磨損,到最後,不愛了。
一直都以為,愛是會變的。因為,人心會變,感受會變。
但是,因為愛會變,就決定因噎廢食地不想愛了嗎?那未免又太過消極了些!
沒錯,愛是會變的,然而,可能變好,可能變壞。
聰明的你,想讓愛有怎樣的變化?
正因為愛會變,人必須學著更成熟地去處理自己心情上的變化;
因為愛會變,人必須懂得去經營愛情,讓愛歷久彌堅。
當你已經盡了最大的努力,卻發現愛依然殘酷地有了改變,那麼也沒有什麼好遺憾的了,
反正別人不愛你,你還可以愛自己。
懂得體認愛的善變,慢慢學著去適應愛所帶來的一切,
當愛隨著時間改變時,你也必須學著時間而有所成長,
如此一來,你才能勇敢去面對因為愛所帶來的任何衝擊,甚至如魚得水。
所以,學著去接受愛是會變的,敞開心胸去擁抱愛的善變,
那麼,你將會發現,不管愛怎樣改變,你都可以保有完整的自我,不讓愛的多變深刻地傷了你。
最後,你(妳)會發現,與其祈禱「不要變」,不如讓自己隨愛而變,
當愛消褪時,適時地添柴加溫;當愛發燒時,適當地緩和兩人的激情。
讓愛可以恆溫地持續下去,才是真正懂得愛的人。
每對熱戀中的情人都渴望一生一世山盟海誓,但,承諾了一輩子,就真的可以幸福美滿了嗎?
人的心思,大概是最難捉摸也最難預估的,
有時候,也許是一件事、一個觸發、一個領悟,就可以改變一個人的思想,
雖然不至於讓一個人徹頭徹尾轉了性子,卻也可能讓一個人的行為與之前有了差異。
說不定,就這麼一秒的瞬間,你(妳)可能更愛情人,也可能發現到……好像不那麼愛了。
愛,是怎麼一回事?愛一個人,是一種當下的感覺。
這一刻的感覺能不能持續到永久,誰能夠很肯定地拍胸脯保證?
總以為,今天愛,不代表明天還愛;明天還愛,不代表後天還要愛。
當日子一天天過去,愛的感覺可能日益增長,自然也可能日漸消褪。
所以,誰能保證愛是不會變的呢?
在這個世界裡,人與人的相遇愈來愈頻繁,似乎只要一個「機緣巧合」,就有了相戀的可能。
而也許在相愛之後,慢慢地發現了彼此的不適合,漸漸地把愛磨損,到最後,不愛了。
一直都以為,愛是會變的。因為,人心會變,感受會變。
但是,因為愛會變,就決定因噎廢食地不想愛了嗎?那未免又太過消極了些!
沒錯,愛是會變的,然而,可能變好,可能變壞。
聰明的你,想讓愛有怎樣的變化?
正因為愛會變,人必須學著更成熟地去處理自己心情上的變化;
因為愛會變,人必須懂得去經營愛情,讓愛歷久彌堅。
當你已經盡了最大的努力,卻發現愛依然殘酷地有了改變,那麼也沒有什麼好遺憾的了,
反正別人不愛你,你還可以愛自己。
懂得體認愛的善變,慢慢學著去適應愛所帶來的一切,
當愛隨著時間改變時,你也必須學著時間而有所成長,
如此一來,你才能勇敢去面對因為愛所帶來的任何衝擊,甚至如魚得水。
所以,學著去接受愛是會變的,敞開心胸去擁抱愛的善變,
那麼,你將會發現,不管愛怎樣改變,你都可以保有完整的自我,不讓愛的多變深刻地傷了你。
最後,你(妳)會發現,與其祈禱「不要變」,不如讓自己隨愛而變,
當愛消褪時,適時地添柴加溫;當愛發燒時,適當地緩和兩人的激情。
讓愛可以恆溫地持續下去,才是真正懂得愛的人。
09 Februari, 2011
Nasihat Untuk Hidup Dalam Kasih
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
[Roma 12]
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
[Roma 12]
Persembahan Yang Benar
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
[Roma 12]
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
[Roma 12]
I'm Waiting For You
I walked this road so very long ago
To show the way so you would know
I walked the road with holes in my hands in feet
To make the way, come follow me
No, you are not alone, you will be free indeed
The journey begins and ends with me
One million miles, it starts with a step or two
What are you waiting for?
I'm waiting for you
You run the race, thinking you've almost won
Then you may find you've only begun
You're on the road, thinking you're far from here
And suddenly find you're very near
To show the way so you would know
I walked the road with holes in my hands in feet
To make the way, come follow me
No, you are not alone, you will be free indeed
The journey begins and ends with me
One million miles, it starts with a step or two
What are you waiting for?
I'm waiting for you
You run the race, thinking you've almost won
Then you may find you've only begun
You're on the road, thinking you're far from here
And suddenly find you're very near
Fixing A Broken Heart
There was nothing to say the day you left
Just filled a suitcase full of regrets
I hailed a taxi in rain
Looking for some place to ease the pain
Then like an answered prayer
I turned you around and found you there
You really know where to start
Fixing a broken heart
You really know what to do
Your emotional tools can cure any fool
Whose dreams have broken apart
Fixing a broken heart
Now I don't understand what I'm going through
There must be a plan that led me to you
Because the hurt just disappears
In every moment that you are near
Just like an answered prayer
You must the loneliness easy to bear
Soon the rain will stop falling baby
And I'll forget the past
Because here we are at last
Just filled a suitcase full of regrets
I hailed a taxi in rain
Looking for some place to ease the pain
Then like an answered prayer
I turned you around and found you there
You really know where to start
Fixing a broken heart
You really know what to do
Your emotional tools can cure any fool
Whose dreams have broken apart
Fixing a broken heart
Now I don't understand what I'm going through
There must be a plan that led me to you
Because the hurt just disappears
In every moment that you are near
Just like an answered prayer
You must the loneliness easy to bear
Soon the rain will stop falling baby
And I'll forget the past
Because here we are at last
Injil itu Kekuatan Allah
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
[Roma 1]
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
[Roma 1]
08 Februari, 2011
Rumah Bapa
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
[Yohanes 14]
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
[Yohanes 14]
Yesus Menjanjikan Penghibur
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup.
Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
[Yohanes 14]
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup.
Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
[Yohanes 14]
07 Februari, 2011
Anak-anak Yang Sepi
Anak-anak selalu memiliki kerinduannya sendiri. Mengapakah kita selalu mengkhawatirkannya? Tidak layakkah anak-anak untuk bermain, mencari dan menemukan apa yang disenanginya? Mengapakah kita harus mencampakkan semua mimpi-mimpi indah mereka? Apakah kebenaran selalu hanya milik kita, orang-orang yang merasa bahwa kedewasaan adalah kebenaran mutlak?
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" jawab Yesus kepada ayah ibunya saat mereka mencari dan menemukan Dia. Seringkali ketakutan kita pada masa depan yang tak teraba dan harapan kita sendiri yang tak teraih yang membuat kita ingin agar anak-anak kita menjadi jauh lebih berhasil daripada kita sendiri. Tetapi apakah keberhasilan untuk kita sama dengan keberhasilan untuk mereka di masa depan?
Anak-anak selalu memiliki kerinduannya sendiri. Kita bisa mengarahkan mereka tetapi jangan membentuk mereka sesuai dengan apa yang kita inginkan. Mereka toh bukan tanah liat yang dapat kita ubah bentuknya sesuai dengan apa yang kita idekan. Hidup mereka bukanlah suatu bentuk mekanik yang dapat kita jalankan seperti kita menjalankan robot lewat remote-control. Anak-anak, mimpi mereka, keinginan dan harapan mereka, kerinduan-kerinduan mereka pasti bukanlah suatu kesia-siaan belaka. Sebab mereka diciptakan sama seperti kita diciptakan. Mereka adalah cermin kerinduan Tuhan sendiri untuk membuat manusia secara bebas mampu menentukan dirinya sendiri.
Anak-anak memang menyimpan kerinduannya sendiri. Dan karena itu, dalam menyikapi sikap kita yang sering memaksakan ide kita, mereka menjadi anak-anak yang kesepian. Merasa tak dipahami. Merasa tak dipedulikan perasaannya. Sehingga terkadang mereka menjadi pemberontak yang aktip. Atau menjadi penurut yang pasip. Maka akhirnya mereka sering gagal menjadi diri sendiri. Larut dalam situasi emosional, melawan atau pasrah, mereka gagal menyikapi hidup. Lalu kita pun mulai mengeluh. Salah siapa?
“Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.?(Mat 18:10). Ingatlah, bahwa anak-anak selalu memiliki kerinduan mereka sendiri. Dan tidak setiap kerinduan itu sama dengan kerinduan kita. Kita dapat mengarahkan tetapi jangan memaksa mereka. Kita dapat meminta tetapi tidak untuk mengharuskan. Berapa banyakkah penderitaan terjadi karena sikap kita yang keras dalam memaksa anak-anak kita untuk mewujudkan mimpi kita sendiri?
Maka marilah kita menyadari untuk tidak menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang sepi. Anak-anak itu pun memiliki hak untuk mewujudkan kerinduan mereka. Untuk menyatakan keberadaan diri mereka. Sebab di dalam merekalah terletak masa depan. Kita tidak perlu mengkhawatirkan banyak hal tentang mereka. Sebab kita sendiri pun tidak abadi. Suatu waktu kelak, kita harus membiarkan mereka untuk terbang melayang dengan saya-sayap mereka sendiri. Yang jauh lebih berdaya daripada sayap kita sendiri. Jauh lebih berdaya.
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" jawab Yesus kepada ayah ibunya saat mereka mencari dan menemukan Dia. Seringkali ketakutan kita pada masa depan yang tak teraba dan harapan kita sendiri yang tak teraih yang membuat kita ingin agar anak-anak kita menjadi jauh lebih berhasil daripada kita sendiri. Tetapi apakah keberhasilan untuk kita sama dengan keberhasilan untuk mereka di masa depan?
Anak-anak selalu memiliki kerinduannya sendiri. Kita bisa mengarahkan mereka tetapi jangan membentuk mereka sesuai dengan apa yang kita inginkan. Mereka toh bukan tanah liat yang dapat kita ubah bentuknya sesuai dengan apa yang kita idekan. Hidup mereka bukanlah suatu bentuk mekanik yang dapat kita jalankan seperti kita menjalankan robot lewat remote-control. Anak-anak, mimpi mereka, keinginan dan harapan mereka, kerinduan-kerinduan mereka pasti bukanlah suatu kesia-siaan belaka. Sebab mereka diciptakan sama seperti kita diciptakan. Mereka adalah cermin kerinduan Tuhan sendiri untuk membuat manusia secara bebas mampu menentukan dirinya sendiri.
Anak-anak memang menyimpan kerinduannya sendiri. Dan karena itu, dalam menyikapi sikap kita yang sering memaksakan ide kita, mereka menjadi anak-anak yang kesepian. Merasa tak dipahami. Merasa tak dipedulikan perasaannya. Sehingga terkadang mereka menjadi pemberontak yang aktip. Atau menjadi penurut yang pasip. Maka akhirnya mereka sering gagal menjadi diri sendiri. Larut dalam situasi emosional, melawan atau pasrah, mereka gagal menyikapi hidup. Lalu kita pun mulai mengeluh. Salah siapa?
“Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.?(Mat 18:10). Ingatlah, bahwa anak-anak selalu memiliki kerinduan mereka sendiri. Dan tidak setiap kerinduan itu sama dengan kerinduan kita. Kita dapat mengarahkan tetapi jangan memaksa mereka. Kita dapat meminta tetapi tidak untuk mengharuskan. Berapa banyakkah penderitaan terjadi karena sikap kita yang keras dalam memaksa anak-anak kita untuk mewujudkan mimpi kita sendiri?
Maka marilah kita menyadari untuk tidak menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang sepi. Anak-anak itu pun memiliki hak untuk mewujudkan kerinduan mereka. Untuk menyatakan keberadaan diri mereka. Sebab di dalam merekalah terletak masa depan. Kita tidak perlu mengkhawatirkan banyak hal tentang mereka. Sebab kita sendiri pun tidak abadi. Suatu waktu kelak, kita harus membiarkan mereka untuk terbang melayang dengan saya-sayap mereka sendiri. Yang jauh lebih berdaya daripada sayap kita sendiri. Jauh lebih berdaya.
06 Februari, 2011
Terlebih Bahagia Memberi Dari Pada Menerima
Selain refleksi sifat dasar Tuhan Allah yang dipulihkan dalam diri orang percaya, memberi juga menjadi ukuran kedewasaan iman dan rohani setiap orang percaya.
Apakah ia semakin mengenal karakter dan kebaikan Tuhan Allahnya, sehingga ia juga suka meneladaninya – senang berbagi dan memberi.
Apakah ia semakin kenal kasih setia-Nya, sehingga sanggup mengandalkan Tuhan Allahnya dan bukan hartanya – tidak takut memberi atau berbagi.
Apakah ia semakin mengerti kedaulatan Tuhan Allahnya, sehingga siap mentaati-Nya termasuk dalam hal mengelola dan memakai hartanya – terbuka untuk memakai hartanya bagi kepentingan pekerjaan Tuhan Allahnya.
Orang percaya yang sudah belajar apalagi terbiasa memberi dalam terang kasih dan kebenaran, adalah orang-orang yang terbebas dari jerat materialisme dan keduniawian. Hatinya berpaut erat pada Tuhan dan bukan pada harta benda dunianya.
Dia menjadi tuan atas harta bendanya dan bukan hamba dari kekayaannya. Firman Tuhan mengatakan ia memiliki kuasa untuk menikmati dan memakai hartanya dengan setia dan benar, dan orang demikian, dimungkinkan untuk menerima kepercayaan yang besar dari Tuhan dalam hal memiliki, mengelola dan memanfaatkan harta kekayaan dunia (lihat “Perumpamaan Talenta” Matius 25:14-30).
Mereka adalah anak-anak Tuhan yang kuat dan menang atas segala godaan dan cobaan dunia dalam hal uang. Siap bermitra dengan Tuhan untuk memperluas Kerajaan-Nya di bumi.
Di Korea, ada perkumpulan orang percaya yang sangat diberkati, berhasil dan betul-betul kaya dalam hal materi, tapi mereka hidup dalam kemerdekaan penuh dari belenggu Mamon.
Mereka menjadi donatur besar bagi pekerjaan misi ke seluruh dunia. Mereka bekerja dan menghasilkan uang bukan untuk membangun dinasti orang terkaya di dunia, atau mewariskan kekayaan berlimpah bagi anak cucunya, melainkan untuk bisa berbagian dalam memajukan pekerjaan Tuhan di dunia dengan kualitas etika, integritas dan profesionalisme teruji, melalui pelbagai bidang kehidupan : seni, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan, olah raga, politik, dlsb.
Mereka adalah penatalayan Tuhan yang berhasil, berbahagia dan berdampak bagi jamannya dan sesamanya. (Stewardship in Action, Wong Sul Lee, Ph.D)
Firman Tuhan tidak pernah salah atau berdusta, siapa menemukan rahasia memberi dengan benar, ia akan menemukan rahasia kebahagiaan dan keberhasilan hidup sejati.
Kepemilikan Penuh Hanya Terbukti Melalui Kesanggupan Memberikan Segala Yang Tak Sanggup Diberikan, Telah Menguasai Anda
(Complete Possession Is Proved Only By Giving, All You Are Unable To Give Possesses You-Andre Gide)
[Kisah Para Rasul 20:33-35; 1 Timotius 6:17-19]
Apakah ia semakin mengenal karakter dan kebaikan Tuhan Allahnya, sehingga ia juga suka meneladaninya – senang berbagi dan memberi.
Apakah ia semakin kenal kasih setia-Nya, sehingga sanggup mengandalkan Tuhan Allahnya dan bukan hartanya – tidak takut memberi atau berbagi.
Apakah ia semakin mengerti kedaulatan Tuhan Allahnya, sehingga siap mentaati-Nya termasuk dalam hal mengelola dan memakai hartanya – terbuka untuk memakai hartanya bagi kepentingan pekerjaan Tuhan Allahnya.
Orang percaya yang sudah belajar apalagi terbiasa memberi dalam terang kasih dan kebenaran, adalah orang-orang yang terbebas dari jerat materialisme dan keduniawian. Hatinya berpaut erat pada Tuhan dan bukan pada harta benda dunianya.
Dia menjadi tuan atas harta bendanya dan bukan hamba dari kekayaannya. Firman Tuhan mengatakan ia memiliki kuasa untuk menikmati dan memakai hartanya dengan setia dan benar, dan orang demikian, dimungkinkan untuk menerima kepercayaan yang besar dari Tuhan dalam hal memiliki, mengelola dan memanfaatkan harta kekayaan dunia (lihat “Perumpamaan Talenta” Matius 25:14-30).
Mereka adalah anak-anak Tuhan yang kuat dan menang atas segala godaan dan cobaan dunia dalam hal uang. Siap bermitra dengan Tuhan untuk memperluas Kerajaan-Nya di bumi.
Di Korea, ada perkumpulan orang percaya yang sangat diberkati, berhasil dan betul-betul kaya dalam hal materi, tapi mereka hidup dalam kemerdekaan penuh dari belenggu Mamon.
Mereka menjadi donatur besar bagi pekerjaan misi ke seluruh dunia. Mereka bekerja dan menghasilkan uang bukan untuk membangun dinasti orang terkaya di dunia, atau mewariskan kekayaan berlimpah bagi anak cucunya, melainkan untuk bisa berbagian dalam memajukan pekerjaan Tuhan di dunia dengan kualitas etika, integritas dan profesionalisme teruji, melalui pelbagai bidang kehidupan : seni, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan, olah raga, politik, dlsb.
Mereka adalah penatalayan Tuhan yang berhasil, berbahagia dan berdampak bagi jamannya dan sesamanya. (Stewardship in Action, Wong Sul Lee, Ph.D)
Firman Tuhan tidak pernah salah atau berdusta, siapa menemukan rahasia memberi dengan benar, ia akan menemukan rahasia kebahagiaan dan keberhasilan hidup sejati.
Kepemilikan Penuh Hanya Terbukti Melalui Kesanggupan Memberikan Segala Yang Tak Sanggup Diberikan, Telah Menguasai Anda
(Complete Possession Is Proved Only By Giving, All You Are Unable To Give Possesses You-Andre Gide)
[Kisah Para Rasul 20:33-35; 1 Timotius 6:17-19]
Manusia Baru
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
[Kolose 3]
Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
[Kolose 3]
04 Februari, 2011
Teladan Memberi Teragung
Perintah untuk memberi dan mengasihi yang terbaik hanya bisa diberikan oleh orang yang benar-benar telah melakukan perintah itu dengan hidupnya sendiri. Pertama, adalah Allah Bapa sendiri yang sudah memberikan milik-Nya yang paling berharga, yakni Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal bagi penebusan manusia berdosa, supaya mereka tidak binasa karena dosa, melainkan boleh beroleh hidup yang kekal.
Kedua, pribadi lain yang punya hak memberikan perintah memberi adalah Tuhan Yesus, karena Dia adalah figur Gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan domba-domba-Nya, yang disebut juga sebagai para sabahat-Nya (Yoh. 15:13).
Pemberian dilakukan bukan atas dasar perjanjian ataupun kelayakan, semua semata-mata karena anugerah, kasih-Nya yang besar terhadap manusia yang berdosa dan menolak/membelakangi diri-Nya.
Bagi orang percaya, yang sudah menerima anugerah pemberian termulia, hidup baru dan hidup kekal, maka belajar bahkan mendisiplinkan diri dalam memberi adalah suatu hal yang patut. Itu tanda paling mudah dan jelas, apakah seseorang sudah lahir baru diperbaharui hatinya, kembali memiliki hati bercitra Pencipta yang kini menjadi Bapa-Nya, hati yang penuh kasih, rindu, senang berbagi dan memberi (1 Yoh 3:16-18).
Orang yang tahu memberi, menandakan ia penuh dengan syukur akan semua anugerah Tuhan atas hidupnya, berkelimpahan dalam kasih karunia (Luk 7:47).
Ia mengenal dengan baik, hati dan sifat Tuhannya, dan ingin selalu meneladani sifat dan hati Tuhannya. Ada ahli Alkitab yang menghitung, ternyata kata kunci yang dipakai untuk ‘memberi’ mencapai 1.400 kali. Bandingkan dengan kata ‘percaya’, sekitar 310 kali, ‘berdoa’ sekitar 370 kali, dan ‘mengasihi’ sekitar 735 kali. Tuhan sendiri telah meneladankannya dan Firman Tuhan menegaskannya. Bagaimanakah kita sebagai makhluk ciptaan dan tebusan-Nya bisa belajar untuk meneladani dan melakukannya, atau tidak mampu melakukan apapun?
Penghayatan Pribadi Akan Pemberian Kasih Allah Terbesar Terpancar Lewat Kadar Kasih (Pemberian) Kita Terhadap Sesama.
[Yohanes 3:16;10:11;15:11-13]
Kedua, pribadi lain yang punya hak memberikan perintah memberi adalah Tuhan Yesus, karena Dia adalah figur Gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan domba-domba-Nya, yang disebut juga sebagai para sabahat-Nya (Yoh. 15:13).
Pemberian dilakukan bukan atas dasar perjanjian ataupun kelayakan, semua semata-mata karena anugerah, kasih-Nya yang besar terhadap manusia yang berdosa dan menolak/membelakangi diri-Nya.
Bagi orang percaya, yang sudah menerima anugerah pemberian termulia, hidup baru dan hidup kekal, maka belajar bahkan mendisiplinkan diri dalam memberi adalah suatu hal yang patut. Itu tanda paling mudah dan jelas, apakah seseorang sudah lahir baru diperbaharui hatinya, kembali memiliki hati bercitra Pencipta yang kini menjadi Bapa-Nya, hati yang penuh kasih, rindu, senang berbagi dan memberi (1 Yoh 3:16-18).
Orang yang tahu memberi, menandakan ia penuh dengan syukur akan semua anugerah Tuhan atas hidupnya, berkelimpahan dalam kasih karunia (Luk 7:47).
Ia mengenal dengan baik, hati dan sifat Tuhannya, dan ingin selalu meneladani sifat dan hati Tuhannya. Ada ahli Alkitab yang menghitung, ternyata kata kunci yang dipakai untuk ‘memberi’ mencapai 1.400 kali. Bandingkan dengan kata ‘percaya’, sekitar 310 kali, ‘berdoa’ sekitar 370 kali, dan ‘mengasihi’ sekitar 735 kali. Tuhan sendiri telah meneladankannya dan Firman Tuhan menegaskannya. Bagaimanakah kita sebagai makhluk ciptaan dan tebusan-Nya bisa belajar untuk meneladani dan melakukannya, atau tidak mampu melakukan apapun?
Penghayatan Pribadi Akan Pemberian Kasih Allah Terbesar Terpancar Lewat Kadar Kasih (Pemberian) Kita Terhadap Sesama.
[Yohanes 3:16;10:11;15:11-13]
Memberi Dengan Benar Itu Pangkal Mujizat
Kisah mujizat Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang (tidak termasuk wanita dan anak-anak) tercatat dalam keempat kitab Injil. Mengingatkan orang percaya di segala jaman dan tempat akan kesanggupan Tuhan mencukupkan kebutuhan melampaui keterbatasan yang ada. Namun mijizat itu tak akan pernah terjadi seandainya tidak ada seorang anak yang rela menyerahkan bekal makan siangnya kepada Tuhan Yesus. Para murid hanya berfokus pada kebutuhan yang besar, bukan pada apa yang mereka punya dan bisa mereka berikan untuk menjadi jawaban bagi kebutuhan yang ada. Pertimbangan murid-murid adalah pada keterbatasan dana dan daya yang mereka miliki atau yang lebih mengenaskan lagi, bisa jadi pertimbangan pengorbanan yang harus mereka lakukan dengan memakai semua uang yang ada tapi tetap saja sia-sia karena tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang ada (memberi konsumsi bagi 5000 orang lebih).
Para penafsir liberal yang tidak percaya mijizat pelipatgandaan makanan, mengomentari bahwa Tuhan Yesus sedang menegor keegoisan orang banyak yang tak tahu berbagi dengan rekan/tetangganya, sampai akhirnya ada seorang anak kecil yang polos dan baik hati rela memberikan bekal makan siangnya, hal ini banyak orang jadi malu hati dan mulai tergerak untuk mengeluarkan bekal makan siangnya masing-masing, berbagi dengan yang tidak memiliki atau kehabisan bekal, sehingga semuanya menjadi kenyang malah ada sisanya.
Yang benar adalah, mujizat itu benar-benar terjadi. Walau mungkin ada orang yang egois, masih mempunyai sisa bekal makanan setelah mengikuti Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya sepanjang hari, tapi enggan atau sungkan berbagi.
Tapi realita keterbatasan makanan dan uang memang ada, Tuhan Yesus mau para murid-Nya belajar kebenaran yang berharga tentang kuasa kasih, kuasa memberi yang diberkati Tuhan Yesus, tetapi rupanya tidak seorangpun di antara murid Tuhan Yesus yang berpikir untuk menyerahkan apa yang mereka punya, atau tak seorangpun berinisiatif menyerahkan apa yang masih mereka miliki untuk kepentingan orang lain. Kecuali seorang anak kecil, yang biasanya egois, menggenggam erat miliknya, dia dengan polosnya melaporkan sisa bekal yang masih dimilikinya, bahkan dengan sukarela menyerahkannya kepada Tuhan Yesus.
Apa yang dilakukan anak kecil ini, justru menjadi ‘modal’ terjadinya mijizat yang tercatat di keempat Injil. Mujizat terjadi bukan karena awal yang dahsyat secara kuantitas dana atau fasilitas, tapi kualitas hati yang tahu memberi, rela berbagi. Dimana sifat dasar Allah yaitu kasih dan memberi, dipraktekkan dengan benar, dipastikan mujizat bisa terjadi. Dan siapa yang rela/tahu menberi dengan benar, dia sendiri tidak akan pernah jadi kekurangan tetapi malahan menjadi berkat bagi orang, menjadi saluran mujizat Tuhan untuk menguatkan iman banyak orang.
Berikan Yang terbaik Pada Dunia, Dan Yang Terbaik Akan Kembali Padamu
(Give To The World The Best You Have And The Best Will Come Back To You - Madeline bridges)
[Markus 6:32-44 ; Yoh 6:1-14]
Para penafsir liberal yang tidak percaya mijizat pelipatgandaan makanan, mengomentari bahwa Tuhan Yesus sedang menegor keegoisan orang banyak yang tak tahu berbagi dengan rekan/tetangganya, sampai akhirnya ada seorang anak kecil yang polos dan baik hati rela memberikan bekal makan siangnya, hal ini banyak orang jadi malu hati dan mulai tergerak untuk mengeluarkan bekal makan siangnya masing-masing, berbagi dengan yang tidak memiliki atau kehabisan bekal, sehingga semuanya menjadi kenyang malah ada sisanya.
Yang benar adalah, mujizat itu benar-benar terjadi. Walau mungkin ada orang yang egois, masih mempunyai sisa bekal makanan setelah mengikuti Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya sepanjang hari, tapi enggan atau sungkan berbagi.
Tapi realita keterbatasan makanan dan uang memang ada, Tuhan Yesus mau para murid-Nya belajar kebenaran yang berharga tentang kuasa kasih, kuasa memberi yang diberkati Tuhan Yesus, tetapi rupanya tidak seorangpun di antara murid Tuhan Yesus yang berpikir untuk menyerahkan apa yang mereka punya, atau tak seorangpun berinisiatif menyerahkan apa yang masih mereka miliki untuk kepentingan orang lain. Kecuali seorang anak kecil, yang biasanya egois, menggenggam erat miliknya, dia dengan polosnya melaporkan sisa bekal yang masih dimilikinya, bahkan dengan sukarela menyerahkannya kepada Tuhan Yesus.
Apa yang dilakukan anak kecil ini, justru menjadi ‘modal’ terjadinya mijizat yang tercatat di keempat Injil. Mujizat terjadi bukan karena awal yang dahsyat secara kuantitas dana atau fasilitas, tapi kualitas hati yang tahu memberi, rela berbagi. Dimana sifat dasar Allah yaitu kasih dan memberi, dipraktekkan dengan benar, dipastikan mujizat bisa terjadi. Dan siapa yang rela/tahu menberi dengan benar, dia sendiri tidak akan pernah jadi kekurangan tetapi malahan menjadi berkat bagi orang, menjadi saluran mujizat Tuhan untuk menguatkan iman banyak orang.
Berikan Yang terbaik Pada Dunia, Dan Yang Terbaik Akan Kembali Padamu
(Give To The World The Best You Have And The Best Will Come Back To You - Madeline bridges)
[Markus 6:32-44 ; Yoh 6:1-14]
Rahasia Apa Di Balik Kebahagiaan Karena Memberi
Paulus bukan hanya mengetengahkan hidupnya sendiri sebagai contoh kehidupan orang percaya yang lebih berbahagia memberi daripada menerima, tetapi juga menasihati para pemimpin jemaat di Efesus untuk selalu mengingatkan perkataan dan teladan Tuhan Yesus sendiri sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka, otoritas tertinggi untuk digugu dan ditiru manusia, apalagi oleh orang percaya. Tuhan Yesus, Kalam, Firman yang telah menjelma menjadi manusia, tutur kata, pengajaran dan kehidupan-Nya merupakan standar sempurna bagi setiap orang di dunia ini. Tuhan Yesus merupakan gambaran Allah yang sempurna dalam hal memberi, sebab memberi adalah sifat dasar Allah yang indah. Sepanjang hidupnya, Tuhan Yesus selalu menaburkan kebaikan, memberikan apa yang baik bahkan seluruh hidupNya. Membuat orang merasakan sifat Allah yang tak terlihat dalam hidup dan pelayanan Tuhan Yesus. Sifat yang indah itu juga merupakan bagian dari citra manusia, yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah ( Kej 1:27-28 ).
Sayang, dosa sudah merusak sifat dasar ini, sehingga manusia menjadi egois, sulit dan merasa rugi kalau memberi. Tidak lagi selalu berbahagia, ketika ia berbagi dengan orang lain, lebih cenderung mementingkan diri sendiri daripada memikirkan kepentingan orang lain.
Namun dalam Tuhan Yesus, setiap orang percaya adalah ciptaan baru, dipulihkan hati dan potensinya sebagai makhluk yang memiliki gambar dan rupa Allah, sehingga ia sanggup dan bisa menikmati kembali kebahagiaan memberi tanpa pamrih. Ini adalah kebenaran yang perlu diingat dan harus sering dipraktekkan oleh setiap orang percaya. Dengan demikian semua orang di sekitar kita dapat melihat dan merasakan kebaikan hati yang merupakan sifat Allah, dalam setiap gerak-gerik dan kehidupan kita, yang disebut anak-anak Allah ( Matius 5:16 ).
Memberi Harus Menjadi Bagian Dari Kehidupan Orang Percaya,
Karena Kita Diciptakan Menurut Gambar & Rupa Allah Yang Sifat Dasarnya Suka Memberi
[Kisah Para Rasul 20:33-35]
Sayang, dosa sudah merusak sifat dasar ini, sehingga manusia menjadi egois, sulit dan merasa rugi kalau memberi. Tidak lagi selalu berbahagia, ketika ia berbagi dengan orang lain, lebih cenderung mementingkan diri sendiri daripada memikirkan kepentingan orang lain.
Namun dalam Tuhan Yesus, setiap orang percaya adalah ciptaan baru, dipulihkan hati dan potensinya sebagai makhluk yang memiliki gambar dan rupa Allah, sehingga ia sanggup dan bisa menikmati kembali kebahagiaan memberi tanpa pamrih. Ini adalah kebenaran yang perlu diingat dan harus sering dipraktekkan oleh setiap orang percaya. Dengan demikian semua orang di sekitar kita dapat melihat dan merasakan kebaikan hati yang merupakan sifat Allah, dalam setiap gerak-gerik dan kehidupan kita, yang disebut anak-anak Allah ( Matius 5:16 ).
Memberi Harus Menjadi Bagian Dari Kehidupan Orang Percaya,
Karena Kita Diciptakan Menurut Gambar & Rupa Allah Yang Sifat Dasarnya Suka Memberi
[Kisah Para Rasul 20:33-35]
Nasihat Terhadap Percabulan
Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.
Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya.
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."
Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
[1 Korintus 6]
Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya.
Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging."
Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
[1 Korintus 6]
Langganan:
Postingan (Atom)