Suatu hari kami sedang mengadakan suatu perkumpulan doa, kira-kira duapuluh orang. Seperti biasa, kami mulai dengan bernyanyi dan memuji Tuhan.
Tiba-tiba kami merasakan hadirat Tuhan. Begitu kuat sekali sepertinya kami berada di hari Pentakosta. Aku ingat ibu mertuaku, yang mendorong dan sangat giat dalam pekerjaan Tuhan datang kepadaku dan berkata: "Bernada, jangan terlalu ribut dalam pujian karena kita ribut sekali". Dia betul, sebab pujiannya seperti suara air yang mengalir. Sewaktu aku mau berkata kepada saudara-saudaraku untuk menurunkan suara, tiba-tiba aku mendengar Tuhan berkata: “Jangan berkata apapun! Di dunia, ketika orang-orang ribut, tidak ada yang perduli. Kenapa kamu harus menghentikan pujian ini?”. Kemudian kami melanjutkan dengan berdoa dan memuji Tuhan, dan aku merasa ada sesuatu yang sangat luar biasa terjadi. Tiba-tiba aku ingat apa yang Tuhan katakan kepadaku dalam perjalananku yang pertama: “Aku akan kembali untukmu”.
Tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang memenuhi rumahku. Saudara-saudaraku juga melihatnya, dan mereka berlutut dihadapan Tuhan, Allah yang Setia dan Benar. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat, dan aku tetap berdiri. Cahaya itu semakin terang, dan mengambil rupa sebagai sosok manusia. Yang berdiri di hadapanku adalah Tuhan Yesus Kristus yang kelihatan sangat cantik dan penuh dengan kasih. Di bumi, aku tidak pernah melihat wajah seorang lelaki yang begitu cantik. Tuhan Yesus mendekat ke arah saudara-saudaraku. Sewaktu aku mau mengatakan kepada saudara-saudaraku bahwa Tuhan Yesus datang untukku, aku mulai berbicara dalam bahasa lidah. (1 Korintus 14:39-40).
Tuhan mendekatiku. Hanya dengan melihat kearahku, rohku keluar dari tubuhku. Aku berada di udara dan aku melihat apa yang terjadi di dalam rumahku. Aku melihat orang-orang membunyikan bel rumahku, dan ketika suamiku membukakan pintu, dua orang polisi sudah ada di depan pintu. Polisi itu berkata: “Kami mendengar bahwa ada seorang wanita mati disini, itulah sebabnya kami dating”. Suamiku berkata kepada polisi tersebut, tidak, kami disini hanya berdoa dan memuji Tuhan. Polisi itu tidak begitu percaya, tapi mereka tidak masuk ke dalam. Mereka berkata: “Baiklah, silahkan teruskan tapi jangan buat keributan”. Aku masih berada di udara ketika aku melihat semuanya itu.
Yesus menggandeng tanganku dan kami pergi ke Republik Dominica. Ketika kami sampai di kota itu, Tuhan Yesus berkata: “Terdapat dua dosa yang paling besar dari Negara ini yang sudah sampai kepada BapaKu, yaitu ilmu sihir dan pemujaan berhala.” Aku melihat orang-orang di Negara itu lari kepada sihir dan jimat.
Setelah itu Tuhan membawaku ke Venezuela dan ke Meksiko. Aku berada di udara bersama dengan Tuhan Yesus, tetapi aku melihat orang-orang berbalik ke ilmu gaib, jimat dan ilmu sihir. Di Meksiko, aku melihat orang-orang berkumpul dan memuja setan.
Tuhan Yesus berkata: “Dosa yang paling mengerikan ini telah sampai kepada BapaKu. Tanda pertama yang Aku berikan adalah sebagai satu peringatan bahwa akan terjadi gempa bumi di Mexico jika seluruh penduduknya tidak menyesal dan berbalik kepadaKu”.
Ketika aku kembali ke bumi, aku pergi ke Mexico dan menyampaikan pesan itu, orang-orang di sana tidak mau mendengarkannya dan betul saja terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di Meksiko.
Ketika kami masih berada di udara, Tuhan berkata: “Tangan BapaKu masih terbuka untuk menerima semua penduduk bumi”. Aku melihat lautan dengan ombak yang sangat besar, menyerupai raksasa. Aku juga melihat angin ribut terjadi di bumi. Aku bertanya: “Tuhan, apa yang akan terjadi dengan orang-orang Kristen ketika hal-hal ini terjadi?” Tuhan menjawab: “Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa siapapun yang setia kepadaKu, tidak ada satupun dari rambutnya yang akan tersentuh”. Setelah itu Tuhan membawaku ke tempat yang lain, aku melihat tempat-tempat di bumi terpisah-pisah. Tuhan berkata: “Banyak Negara-negara yang akan terhapus bersih”. Kemudian kami meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain dimana airnya bergerak-gerak. Kami pergi ke tempat itu melalui sebuah terowongan dan sampai ke kedalaman bumi. Aku melihat pintu-pintu yang sangat besar. Itu tidak sama dengan yang kulihat pada perjalananku yang pertama. Di setiap pintu tersebut terdapat rantai yang sangat besar. Tuhan Yesus pergi ke depan pintu itu, dan setelah Dia membuka rantai itu, Dia membawaku masuk melewati terowongan tersebut.
Saudara-saudara terkasih, Aku melihat ribuan orang dengan kepala mereka tertunduk ke bawah, pakaian mereka compang-camping. Mereka semua terantai, dengan rantai yang sangat besar, yang menimbulkan suara yang sangat bising sampai tidak dapat mendengar. Kemudian aku berkata: Tuhan, apa arti semua ini? Dia menjawab: “Semua lelaki dan wanita ini sedang menuju ke Neraka”. Diantara ribuan yang berjalan ke arah Neraka itu, aku melihat abang iparku, Adolfo. Dia memang seorang lelaki yang sulit, dia terbiasa kawin dan cerai kapan saja dia mau, dan dia sering mengutuk Tuhan. Kemudian aku mulai memohon kepada Tuhan untuk membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan Adolfo bahwa ia akan masuk ke Neraka, tetapi Tuhan tidak menjawabku. Aku memohon lagi kepada Tuhan agar membawaku pulang ke bumi dan memperingatkan orang-orang tentang apa yang aku lihat. Tuhan Yesus mengangkat kedua tanganNya ke atas dan berkata: "Pergilah dan katakan kepada mereka bahwa waktunya sudah hampir habis". Dia berkata lagi: “Ribuan dan ribuan orang akan masuk ke Neraka, waktu untuk Adolfo sudah habis, dia akan segera mati”.
Ketika aku kembali ke bumi, abang iparku, Adolfo tidak mau mengubah cara hidupnya. Suatu hari, dia tergesa-gesa pulang ke rumah dari tempat kerjanya dan berkata kepada istrinya: “Aku tidak dapat lagi bekerja, sesuatu mengatakan kepadaku bahwa aku akan segera mati”. Istrinya menjawab: “Karena kamu sedang mabuk seperti biasanya maka kamu mengatakan hal ini”. Lalu kedua-duanya pergi tidur. Beberapa menit kemudian, istrinya mendapat suatu penglihatan. Di dalam penglihatannya itu, dia dan suaminya berada di dalam sebuah terowongan, berpakaian jelek, dan berjalan menuju ke Neraka. Dia mendengar Tuhan berkata: “Waktu untuk kalian berdua sudah berakhir”.
Ketika aku masih berada di udara, Tuhan Yesus berkata: “Apakah kamu tahu mengapa Aku membawamu kesini untuk yang kedua kalinya? Karena Aku mau menunjukkan kepadamu bahwa ketika kunjunganmu yang pertama, jumlah orang-orang yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan yang sekarang”.
Tiba-tiba, Tuhan Yesus dan aku meninggalkan tempat itu dan pergi ke Surga tingkat satu, dan kemudian ke tingkat dua. Ketika kami sampai ke tingkat tiga, aku melihat malaikat-malaikat mengukur dari satu sisi ke sisi yang lain, kemudian aku bertanya kepada Tuhan: “Mengapa malaikat-malaikat ini bergerak kesana kemari? Yesus menjawab: “Memang benar malaikat-malaikatKu itu sedang bergerak disini, tapi Aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana bumi ini bergerak. Hati-hati sebab banyak setan-setan yang menguasai bumi. Setan-setan ini sangat marah dengan orang-orang Kristen karena waktunya sudah tinggal sedikit”.
Tuhan mengijinkankanku melihat setan-setan dengan kemarahan yang sangat mengerikan, dan Dia berkata: “Setan-setan yang kamu lihat itu adalah setan-setan perzinahan. Mereka akan menyerang ribuan pelayan-pelayanKu dan banyak yang akan jatuh ke dalam dosa tersebut. Apakah kamu tahu mengapa setan-setan itu boleh berhasil dalam menjatuhkan pelayan-pelayanKu ke dalam dosa itu? Itu karena pelayan-pelayanKu tidak memberikan semua kemuliaan mereka kepadaKu. Mereka mencuri kemuliaanKu dan menjadi sombong. Diatas semua itu, istri-istri mereka hidup dalam kekacauan rohani yang sangat besar. Mereka tidak membangun rumah mereka dengan bijaksana”(1 Timotius 2:11-14).
Aku melihat ribuan malaikat yang tak terhitung jumlahnya, yang telah siap untuk berperang. Kemudian Yesus berkata: “Sekarang Aku mengirim ribuan malaikat ini ke bumi untuk melindungi orang-orangKu. Disaat-saat terakhir ini, Aku akan dua kali lipat meningkatkan perlindungan ini. Setan juga menggandakan serangannya, tapi jangan lupa bahwa Allahmu adalah kuat dan berkuasa. Jika kamu menyerahkan segalanya kepadaNya, tidak akan ada sesuatu yang akan terjadi padamu”.
Tuhan kemudian membawaku ke tempat lain. Disana, aku melihat sebuah meja bulat yang sangat besar dan kursi yang terbuat dari emas. Di atas setiap kursi, tertulis sebuah nama, dan juga sebuah jubah dari kain lenan halus yang terbaik. Di depan setiap kursi diatas meja aku melihat mahkota-mahkota. Kemudian aku diberitahu bahwa disana juga terdapat sebuah kursi yang sangat besar dari yang lainnya. Di depan meja itu terdapat sebuah cangkir yang sangat besar terbuat dari emas. Tuhan Yesus mempersilahkan aku pergi untuk melihat apa yang ada di dalam cangkir tersebut. Cangkir itu penuh dengan anggur, siap untuk disajikan. Tuhan Yesus berkata kepadaku: “Apakah kamu tahu mengapa anggur itu telah siap untuk disajikan? Pergilah dan katakan kepada orang-orangKu bahwa Aku telah berdiri di depan pintu, Aku akan segera datang”.
Tuhan Yesus memberikanku sebuah jubah dari kain lenan terbaik dan sebuah mahkota. Aku memakai jubah dan mahkota itu, kemudian Tuhan membawaku ke tempat lain dimana aku melihat benda-benda seperti kaca. Dia berkata: “Bukankah tidak ada kotoran dan noda di jubahmu? Tidak ada seorangpun yang dapat masuk melalui pintu ini, juga ke tempat ini, kecuali dia memakai pakaian sepertimu. Beberapa diantara orang-orangKu di bumi mengotori pakaiannya. Yang lainnya menodainya, dan melupakannya. Katakan kepada orang-orangKu bahwa sekarang saatnya mereka mencuci pakaiannya, menggosoknya dan mengembalikannya seperti semula. Orang-orang Kristen Dapat meminta Roh Kudus untuk menolong mereka membersihkan pakaian mereka seperti semula, sebab Raja akan segera datang untuk merayakan pesta perkawinan Anak Domba dalam kerajaan BapaNya.”
Aku berasal dari keluarga yang telah bercerai dan aku ikut dengan bapaku. Ibuku adalah seorang pemuja berhala, sebaliknya bapaku, tidak percaya apa-apa. Aku mempunyai seorang adik perempuan yang berasal dari aliran Katolik, tetapi aku tahu bahwa Yesus akan segera membawanya keluar dari aliran tersebut dan mengabarkan injil bersamaku. Aku berdoa terus untuk dia. Ketika aku terpikir tentang ibuku yang hidup dalam pemujaan berhala, selama perjalananku yang pertama ke Surga, aku menangis kepadaNya dan berkata : “Tuhan, ibuku telah hilang, sebelumnya aku telah memberitakan Injil kepadanya tapi dia tidak mau mendengarnya. Dia lebih lagi kedalam jerumusan pemujaan berhalanya.”
Tuhan menjawab: “Aku akan menyelamatkan ibumu, tetapi Aku akan langsung membawanya pulang bersamaKu kalau tidak ia akan tambah terjerumus ke dalam dosa dan masuk ke Neraka. Untuk alasan inilah, setelah dia mengakui dosanya dan bertobat, dia langsung akan meninggal dan datang kesini, di Surga ini.”
Ketika aku kembali ke bumi, aku berdoa, menangis, meminta tanda, mengingatkan Tuhan akan janjinya yang telah Dia katakan padaku, tetapi aku melihat ibuku tambah terjerumus ke dalam pemujaan berhalanya. Suatu hari Tuhan memakai putraku untuk mengubah ibuku. Hanya tiga hari setelah pertobatannya, ibuku meninggal. Puji Tuhan!
Selama perjalananku yang kedua kalinya ke Surga, Tuhan berkata kepadaku: “Lihat, apa yang Kukatakan, tanganKu akan menggenapinya.”
Aku melihat ibuku berada di Surga yang indah, dia berada diantara wanita-wanita lainnya. Lalu Tuhan membawaku ke kawasan lain di Surga. Disana aku melihat jutaan anak-anak berpakaian putih yang menyembah dan memuji Tuhan. Yesus berkata: “Anak-anak ini adalah anak-anak yang digugurkan oleh ibunya dan dokter-dokter yang tidak bertanggungjawab. Bayi-bayi yang mereka bunuh ketika mereka masih berbentuk janin dalam rahim ibunya, dan yang ditemukan di tempat-tempat sampah dan sungai-sungai, semuanya ada di sini”.
Saudara-saudara terkasih, berlawanan dengan apa yang anda pikirkan, bagi Tuhan suatu janin adalah seorang manusia, sejak hari pertama kehamilan.
Yesus berkata lagi: “Bernada, bekerjalah karena Akulah kekuatanmu. Pesan ini harus diberitakan ke seluruh dunia. Ini adalah pesan untuk orang-orang Kristen, pendeta-pendeta, dan untuk seluruh mahluk di bumi, termasuk kamu. Biarlah Dia yang Kudus tetap Kudus.”
Saat itu juga pintu gerbang Surga terbuka, disana terdapat sebuah tangga listrik (escalator) yang sangat indah. Yesus memanggil ribuan malaikatNya untuk datang, dan kemudian Tuhan mengiringku pulang ke rumah.
Ketika aku sampai di rumah, aku melihat suami dan saudara-saudara Kristenku sedang menantikan rohku kembali. Aku melihat tubuh jasmaniku yang ada di bumi, dan aku berkata kepada Tuhan bahwa aku tidak mau tinggal lagi di tubuhku tersebut. Tuhan Yesus berkata: “Kamu tidak boleh kembali ke Surga bersamaKu karena waktumu belum tiba. Kamu harus mengatakan kepada orang-orangKu dulu tentang apa yang kau lihat supaya mereka dapat bersiap sedia.”
Dengan suara yang sangat kuat, Yesus berkata: “Masuklah dan terimalah kehidupan, Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati. (Yohanes 11:25-26)."
[by: Bernada Fernandez]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar