Perintah untuk memberi dan mengasihi yang terbaik hanya bisa diberikan oleh orang yang benar-benar telah melakukan perintah itu dengan hidupnya sendiri. Pertama, adalah Allah Bapa sendiri yang sudah memberikan milik-Nya yang paling berharga, yakni Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal bagi penebusan manusia berdosa, supaya mereka tidak binasa karena dosa, melainkan boleh beroleh hidup yang kekal.
Kedua, pribadi lain yang punya hak memberikan perintah memberi adalah Tuhan Yesus, karena Dia adalah figur Gembala yang baik yang menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan domba-domba-Nya, yang disebut juga sebagai para sabahat-Nya (Yoh. 15:13).
Pemberian dilakukan bukan atas dasar perjanjian ataupun kelayakan, semua semata-mata karena anugerah, kasih-Nya yang besar terhadap manusia yang berdosa dan menolak/membelakangi diri-Nya.
Bagi orang percaya, yang sudah menerima anugerah pemberian termulia, hidup baru dan hidup kekal, maka belajar bahkan mendisiplinkan diri dalam memberi adalah suatu hal yang patut. Itu tanda paling mudah dan jelas, apakah seseorang sudah lahir baru diperbaharui hatinya, kembali memiliki hati bercitra Pencipta yang kini menjadi Bapa-Nya, hati yang penuh kasih, rindu, senang berbagi dan memberi (1 Yoh 3:16-18).
Orang yang tahu memberi, menandakan ia penuh dengan syukur akan semua anugerah Tuhan atas hidupnya, berkelimpahan dalam kasih karunia (Luk 7:47).
Ia mengenal dengan baik, hati dan sifat Tuhannya, dan ingin selalu meneladani sifat dan hati Tuhannya. Ada ahli Alkitab yang menghitung, ternyata kata kunci yang dipakai untuk ‘memberi’ mencapai 1.400 kali. Bandingkan dengan kata ‘percaya’, sekitar 310 kali, ‘berdoa’ sekitar 370 kali, dan ‘mengasihi’ sekitar 735 kali. Tuhan sendiri telah meneladankannya dan Firman Tuhan menegaskannya. Bagaimanakah kita sebagai makhluk ciptaan dan tebusan-Nya bisa belajar untuk meneladani dan melakukannya, atau tidak mampu melakukan apapun?
Penghayatan Pribadi Akan Pemberian Kasih Allah Terbesar Terpancar Lewat Kadar Kasih (Pemberian) Kita Terhadap Sesama.
[Yohanes 3:16;10:11;15:11-13]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar