Sesudah
itu saya melihat lagi, lalu nampak lautan manusia yang luar biasa banyaknya
tidak
ada seorang pun yang dapat menghitung jumlahnya.
Mereka
adalah orang-orang dari setiap bangsa, suku, negara, dan bahasa.
Dengan
berpakaian jubah yang putih-putih
dan
dengan memegang dahan-dahan pohon palem di tangan,
orang-orang
banyak itu berdiri menghadap takhta dan menghadap Anak Domba itu.
Lalu
dengan suara yang kuat mereka berseru,
"Keselamatan
kita datangnya dari Allah kita,
yang
duduk di atas takhta, dan dari Anak Domba itu!"
Semua
malaikat berdiri mengelilingi takhta
dan
para pemimpin serta keempat makhluk itu.
Malaikat-malaikat
itu tersungkur di depan takhta lalu menyembah Allah.
Mereka
berseru, "Amin! Terpujilah Allah kita yang agung dan bijaksana.
Ia
patut dilimpahi ucapan-ucapan syukur dan penghormatan.
Ia
berkuasa dan kuat untuk selama-lamanya! Amin."
Salah
seorang dari pemimpin-pemimpin itu bertanya kepada saya,
"Orang-orang
yang berjubah putih ini,
siapa
mereka dan dari mana mereka datang?"
"Saya
tidak tahu, Tuan. Tuan sendiri yang tahu," jawab saya.
Maka
dia berkata kepada saya,
"Inilah
orang-orang yang sudah dengan selamat
melalui
masa penganiayaan yang hebat.
Mereka
sudah mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih
dengan
darah Anak Domba itu.
Itulah
sebabnya mereka berdiri di hadapan takhta Allah,
dan
beribadat kepada-Nya siang malam di dalam Rumah Allah.
Dan
Dia yang duduk di atas takhta itu akan hadir
dengan
mereka untuk melindungi mereka.
Mereka
tidak akan lagi merasa lapar atau haus;
matahari
ataupun panas terik tidak lagi akan membakar mereka,
sebab
Anak Domba yang duduk di tengah-tengah takhta itu
akan
menjadi gembala mereka.
Ia
akan menuntun mereka ke sumber air yang memberi kehidupan.
Dan
Allah akan menyeka segala air mata dari mata mereka."
-Wahyu
7:9-17 BIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar