Kemudian
saya melihat, maka nampak suatu awan yang putih.
Di
atas awan itu duduk seorang yang kelihatannya seperti manusia.
Di
kepala-Nya ada sebuah mahkota emas,
dan
di tangan-Nya ada sebuah sabit yang tajam.
Kemudian
seorang malaikat lain keluar dari Rumah Allah.
Dengan
suara yang keras, ia berseru kepada Dia yang duduk di atas awan itu,
"Ayunkanlah
sabit-Mu itu dan tuailah sekarang,
sebab
sudah waktunya untuk panen; bumi sudah matang untuk dituai!"
Lalu
Dia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke bumi,
maka
bumi pun dituai.
Kemudian
saya melihat seorang malaikat yang lain lagi keluar dari Rumah Allah di surga.
Ia
pun memegang sebuah sabit yang tajam.
Setelah
itu, seorang malaikat lain, yang berkuasa atas api, datang dari mezbah.
Dengan
suara yang kuat ia berseru kepada malaikat yang memegang sabit yang tajam itu,
"Ayunkanlah
sabitmu itu dan keratlah buah-buah pohon anggur di bumi,
karena
buah-buahnya sudah matang!"
Maka
malaikat itu mengayunkan sabitnya ke bumi
dan
menyabit buah-buah anggur dari batangnya,
lalu
melemparkannya ke dalam alat pemeras anggur amarah Allah yang meluap-luap.
Buah-buah
anggur itu diperas di luar kota,
dan
dari alat pemeras anggur itu mengalirlah darah seperti sungai,
sejauh
tiga ratus kilometer, dan sedalam hampir dua meter.
Wahyu
14:14-20 BIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar