28 Oktober, 2011

Kasih yang sejati merupakan kualitas kasih yang paling penting

Kasih yang sejati merupakan kualitas kasih yang paling penting.
Kualitas-kualitas yang lain harus dimotivasi oleh kasih,
karena bila tidak kualitas-kualitas itu kosong dan tidak berguna.
"Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku
(baik hati, peduli, dan murah hati),
bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar
(tulus, teguh dan bertekad),
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku."
-1Kor.13:3

Kasih agape lebih besar daripada iman dan pengharapan
[Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.]
-1Kor.13:13

Kasih ini adalah hukum yang terutama yang Tuhan berikan
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
-Mat.22:36-40

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
-Yoh.17:23-26

Kasih adalah kelemahan yang menyimpan kekuatan kita

Motivasi kita dalam memberi adalah
bahwa kita sebenarnya memberi untuk Yesus.
"AKU berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
-Mat.25:40

Kasih belum lengkap tanpa memberi.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan"
-Yoh.3:16

Bila kita melihat seseorang kekurangan dan berkata kepadanya,
"Kenakanlah pakaian" atau "Hangatkanlah dirimu",
tetapi tidak memberikan apa yang diperlukannya,
"bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya [kita]?"
-Yoh.3:17

Kasih menyatakan dirinya dengan pemberian yang murah hati melalui perbuatan-perbuatan baik. Bila hal ini dilakukan dengan motivasi yang murni dan pujian diberikan kepada orang lain, Allah akan dipermuliakan.
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
-Mat.5:16

Orang-orang percaya pada abad pertama memiliki kasih yang demikian luar biasa sehingga mereka tidak mengatakan bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri tetapi menjual milik mereka dan memberikan uang itu untuk memenuhi kebutuhan orang percaya lainnya.
[Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.]
-Kis.4:32-35

20 Oktober, 2011

Memberikan sisa-sisa kepada TUHAN itu adalah suatu kejahatan

Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat?
Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat?
Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu,
apakah ia berkenan kepadamu,
apalagi menyambut engkau dengan baik?
firman TUHAN semesta alam.
-Maleakhi 1:8

Para imam di zaman Maleakhi mengira bahwa persembahan mereka sudah cukup. Mereka memiliki hewan yang tak bercacat, tetapi memilih untuk menyimpannya untuk diri sendiri dan mempersembahkan hewan yang kurang mereka sukai. Mereka pikir TUHAN senang kalau mereka sudah mempersembahkan sesuatu.
TUHAN menyebut hal ini sebagai kejahatan.

Sisa-sisa bukan saja tidak cukup dalam pandangan TUHAN
(dan seandainya kita lupa, pandangan-NYA adalah satu-satunya pandangan yang penting)
tetapi dipandang jahat.
Jadi mari kita berhenti memberi alasan "jadwal yang padat" atau
"tagihan yang menumpuk" atau "lupa".
[misal untuk berdoa, untuk memberi persembahan, saat teduh, dll]

Memberikan sisa-sisa kepada TUHAN itu adalah suatu kejahatan.

Semoga boleh bermanfaat bagi kita semua (• ˆ⌣ˆ •)
GOD Bless and Loves You more & more!
And Let us Loves Jesus more and more too! (• ˆ⌣ˆ •)

09 Oktober, 2011

YERUSALEM YANG TIDAK SETIA

Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
"Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji
dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem:
Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan;
ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti.
Kelahiranmu begini:
Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih;
juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.
Tidak seorangpun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan;
malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.
Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu:
Engkau harus hidup
dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang!
Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur,
bahkan sudah sampai pada masa mudamu.
Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.
Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau,
sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi.
Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu.
Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau,
demikianlah firman Tuhan ALLAH,
dan dengan itu engkau Aku punya.
Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.
Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.
Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu.
Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu.
Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak,
pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna;
makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.
Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu,
sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu,
demikianlah firman Tuhan ALLAH."

[Yahezkiel 16:1-14]