28 Oktober, 2011

Kasih adalah kelemahan yang menyimpan kekuatan kita

Motivasi kita dalam memberi adalah
bahwa kita sebenarnya memberi untuk Yesus.
"AKU berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
-Mat.25:40

Kasih belum lengkap tanpa memberi.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan"
-Yoh.3:16

Bila kita melihat seseorang kekurangan dan berkata kepadanya,
"Kenakanlah pakaian" atau "Hangatkanlah dirimu",
tetapi tidak memberikan apa yang diperlukannya,
"bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya [kita]?"
-Yoh.3:17

Kasih menyatakan dirinya dengan pemberian yang murah hati melalui perbuatan-perbuatan baik. Bila hal ini dilakukan dengan motivasi yang murni dan pujian diberikan kepada orang lain, Allah akan dipermuliakan.
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
-Mat.5:16

Orang-orang percaya pada abad pertama memiliki kasih yang demikian luar biasa sehingga mereka tidak mengatakan bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri tetapi menjual milik mereka dan memberikan uang itu untuk memenuhi kebutuhan orang percaya lainnya.
[Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.]
-Kis.4:32-35

Tidak ada komentar: