05 Agustus, 2011

tak dapat memiliki

Sayang, hari ini aku beli martabak..
berharap dapat sama-sama jalan beli martabak,
menikmati angin sepoi sore menuju malam bersamamu..
merasakan hangatnya kebersamaan dan jalan bergandengan tangan..

Sayang..
aku sungguh sayang dan cinta kamu..
taukah hati ini begitu sepi dan layu tanpamu,
rasanya ingin sekali boleh saling menyapa dan tetap berkomunikasi dengan baik, sehingga menekan rasa luka di hati..

Hari ini sempet ngobrol sama Eve,
aku cerita kalau aku tuh memikirkan kamu..
Ya..memang sulit juga melupakan kamu pelan-pelan..
pasti berat banget rasanya, gitu katanya..
namun ini semua demi kebaikan masing-masing ke depannya..

Sebentar lagi kamu udah mau nikah,
tak tau aku harus bagaimana..
menghindar dari pernikahanmu, itu sudah tak mungkin buatmu,
dari semula kamu jalan dengan pasangan barumu,
jujur saja hatiku sangat sakit dan terluka sekali..

Sekarang ini..hampa hatiku..
ingin bilang sayang dan cinta kamu tiap hari juga,
entah bagaimana mewujudkannya..
Eve sudah bilang agar tetap melanjutkan hidup,
karena kamu sudah tak mungkin lagi untuk diharapkan..

Jujur aku ingin sekali tau,
sebenarnya seberapa kamu cinta aku?
kamu bilang berharap bisa hidup bersama di S'pore,
aku sudah bilang, kita bisa mewujudkannya..
sementara ini mengumpulkan uang juga mengelola usaha yang sudah ada dahulu hingga berjalan dengan stabil..
Namun kamu tetap saja tak dapat menghindar dari pernikahanmu,
tak tau kah kamu, bagaimana hatiku ini hancur..
Mencintaimu sepenuh hati, namun kamu pergi menikah dengan orang lain..bagaimana aku harus mempercayaimu?
Mengatakan kamu sangat mencintaiku..
berkali-kalipun tak seorang dari teman dan sahabatku dapat mengerti keputusanmu..
entahlah aku harus menjadi gila seperti apa..

Tuhan tolong aku untuk menjalani waktu-waktu ke depan kehidupan ini..
Tuhan aku berdoa agar kamu mendapat kebahagiaan yang sempurna ke depannya..
Maafin aku yang hanya dapat memintamu untuk melupakanku..

Tidak ada komentar: