13 Februari, 2011

Bukan Aku Lagi, Tapi KRISTUS Dalamku

Rahasia kehidupan Kristus bukan terletak di ritual religi yang harus diulangi setiap waktu tertentu, melainkan dalam hubungan pribadi yang hidup dan intim dengan Firman Tuhan dan pribadi Logos (Firman) itu sendiri yakni Tuhan Yesus Kristus. Melalui disiplin berdoa, saat teduh, ibadah dan komsel (persekutuan dengan suadara seiman), kita belajar menyelaraskan segala sikap, pola pikir, pola respon dan reaksi emosi semakin selaras dengan sikap, pola pikiran dan perasaan Kristus. Inilah yang dikatakan Paulus memiliki pikiran dan perasaan seperti yang ada pada Kristus Yesus (Fil.2.5). Kita hidup, tapi bukan lagi kita sendiri yang hidup dengan segala pola ego kita, bahkan sampai ke level bawah sadarpun, pikiran dan perasaan Kristus yang hidup di dalam diri kita. Kondisi ini bisa dialami secara konsisten hanya dengan pertolongan Roh Kudus, yang merupakan wujud kehadiran dan kepemimpinan Kristus dalam hidup kita (Yoh 14:15-17).

Setiap kali kita diperhadapkan dengan situasi, kondisi, orang atau apapun juga, Roh Kudus selalu memimpin, menolong, menggerakkan, mengajar kita untuk dapat meresponi dengan benar. Ketika kita memilih taat pada dorongan dan pimpinan Roh, maka Roh Kuduslah yang akan memampukan kita melakukan tindakan respon yang benar, sesuai dengan kehendak Tuhan. Hasil dari setiap ketaatan terhadap pimpinan Roh adalah karakter yang makin menyerupai Kristus (Gal 5:22-23), yang biasa disebut buah Roh. Jika kita tidak taat pada tuntunan Roh, maka kita akan mendukakan Roh, jika dibiarkan berlarut-larut, akan berakhir dengan Roh Kudus berhenti memberikan bimbingan, teguran, peringatan.

Suatu kondisi buruk dan membahayakan bagi setiap orang percaya.
Itulah sebabnya Paulus memperingati jemaat Efesus agar tidak membiasakan diri membantah, menolak, mengabaikan gerakan Roh (Efesus 4:30), melainkan taaf. memberi diri dipimpin Roh, yang akan menolong kita hidup semakin pas dengan gambaran Kristus, hidup sebagai anak-anak Allah. Hidup seperti Kristus hidup, artinya kita akan makin peka terhadap apa yang menjadi pikiran, perasaan, pertimbangan, keinginan Kristus ketika diperhadapkan dengan sikon/orang/masalah, dlsb. Bukan lagi dikontrol oleh keinginan ego kita, dorongan kedagingan kita, pola pikir/perasaan bawah sadar kita yang lama dan dikuasai/dicemari dosa.

Suatu 'aura' baru akan tumbuh dan dirasakan oleh orang di sekitar kita, kita masih sama, tapi kita berbeda karena bukan lagi kita yang lama, melainkan Kristusyang hidup di dalam kita. Inilah kemenangan hidup yang indah untuk dimiliki, dialami setiap orang percaya. Bukan sekedar percaya Tuhan Yesus dan jadi orang Kristen, melainkan memiliki hidup Kristus - pikiranNya, perasaanNya, sikapNya, perspetifnya, dalam keseharian hidup kita.


BUAH KEHADIRAN KRISTUS DALAM KITA ADALAH KARAKTER KRISTUS, BUAH ROH YANG NYATA, YANG MENARIK BANYAK ORANG MELIHAT DAN MERESPONI DENGAN POSITIF KRISTUS YANG HIDUP DALAM HIDUP KITA.

[Galatia 2:19b-20; 5:16-26]

Tidak ada komentar: