06 Februari, 2011

Terlebih Bahagia Memberi Dari Pada Menerima

Selain refleksi sifat dasar Tuhan Allah yang dipulihkan dalam diri orang percaya, memberi juga menjadi ukuran kedewasaan iman dan rohani setiap orang percaya.
Apakah ia semakin mengenal karakter dan kebaikan Tuhan Allahnya, sehingga ia juga suka meneladaninya – senang berbagi dan memberi.
Apakah ia semakin kenal kasih setia-Nya, sehingga sanggup mengandalkan Tuhan Allahnya dan bukan hartanya – tidak takut memberi atau berbagi.
Apakah ia semakin mengerti kedaulatan Tuhan Allahnya, sehingga siap mentaati-Nya termasuk dalam hal mengelola dan memakai hartanya – terbuka untuk memakai hartanya bagi kepentingan pekerjaan Tuhan Allahnya.

Orang percaya yang sudah belajar apalagi terbiasa memberi dalam terang kasih dan kebenaran, adalah orang-orang yang terbebas dari jerat materialisme dan keduniawian. Hatinya berpaut erat pada Tuhan dan bukan pada harta benda dunianya.
Dia menjadi tuan atas harta bendanya dan bukan hamba dari kekayaannya. Firman Tuhan mengatakan ia memiliki kuasa untuk menikmati dan memakai hartanya dengan setia dan benar, dan orang demikian, dimungkinkan untuk menerima kepercayaan yang besar dari Tuhan dalam hal memiliki, mengelola dan memanfaatkan harta kekayaan dunia (lihat “Perumpamaan Talenta” Matius 25:14-30).
Mereka adalah anak-anak Tuhan yang kuat dan menang atas segala godaan dan cobaan dunia dalam hal uang. Siap bermitra dengan Tuhan untuk memperluas Kerajaan-Nya di bumi.

Di Korea, ada perkumpulan orang percaya yang sangat diberkati, berhasil dan betul-betul kaya dalam hal materi, tapi mereka hidup dalam kemerdekaan penuh dari belenggu Mamon.
Mereka menjadi donatur besar bagi pekerjaan misi ke seluruh dunia. Mereka bekerja dan menghasilkan uang bukan untuk membangun dinasti orang terkaya di dunia, atau mewariskan kekayaan berlimpah bagi anak cucunya, melainkan untuk bisa berbagian dalam memajukan pekerjaan Tuhan di dunia dengan kualitas etika, integritas dan profesionalisme teruji, melalui pelbagai bidang kehidupan : seni, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan, olah raga, politik, dlsb.
Mereka adalah penatalayan Tuhan yang berhasil, berbahagia dan berdampak bagi jamannya dan sesamanya. (Stewardship in Action, Wong Sul Lee, Ph.D)
Firman Tuhan tidak pernah salah atau berdusta, siapa menemukan rahasia memberi dengan benar, ia akan menemukan rahasia kebahagiaan dan keberhasilan hidup sejati.

Kepemilikan Penuh Hanya Terbukti Melalui Kesanggupan Memberikan Segala Yang Tak Sanggup Diberikan, Telah Menguasai Anda
(Complete Possession Is Proved Only By Giving, All You Are Unable To Give Possesses You-Andre Gide)

[Kisah Para Rasul 20:33-35; 1 Timotius 6:17-19]

Tidak ada komentar: