03 Februari, 2011

Ketika Langit Sudah Hampir Melukis Dini Hari

Malam itu langit sudah hampir melukis dini hari, namun si paman baru dalam perjalanan pulang. Hari itu selesai juga baginya untuk dilewati. Lumayan, dia bisa mendapat beberapa tetes rejeki lagi. Namun, ternyata malam belum benar-benar selesai. Dia terpaksa menghentikan ojek yang ditumpanginya berkenaan dengan kecelakaan yang terjadi di depan matanya.

“Bang berhenti dulu, saya mau lihat pemuda yang terjatuh itu”, pintanya. Lalu dia melihat, menanyakan, dan memeriksa keadaan pemuda yang terjatuh akibat bertabrakan dengan pengendara motor lain yang sudah melarikan diri tak peduli dengan pengendara yang ditabraknya itu. Ternyata kakinya masuk ke dalam jari-jari roda belakang di antara rantai gerigi motor. Si paman mencoba membantu namun tampaknya kakinya tak bisa dikeluarkan.

Lalu dia menelepon kantor polisi terdekat melalui telepon genggamnya. Sebentar kemudian, beberapa polisi datang. Mereka memotong jari-jari roda tersebut, namun ternyata kaki pemuda itu tetap tak bisa dikeluarkan. Langkah berikutnya, mereka mencopot mesin yang terhubung dengan rantai motor. Mereka lalu memutuskan untuk membawa pemuda itu ke rumah sakit terdekat bersama elemen mesin yang masih tak bisa dilepas dari kakinya. Motor si pemuda di simpan ke kantor polisi.

Si paman baik-baik memperhatikan proses tersebut hingga selesai. Dia berterima-kasih kepada polisi-polisi tersebut, namun tentunya polisi-polisi itulah yang lebih berterima-kasih karena telah melaporkan kejadian tersebut. Nah, bagaimana dengan si pemuda? Asal si pemuda berbeda dengan si paman, namun si paman memutuskan untuk menolong. Si paman tau benar bahwa daerah tempat terjadinya kecelakaan itu sangat rawan. Jika si pemuda ditinggal sendiri, maka dia pasti akan menjadi mangsa tindakan kriminal lainnya oleh mereka yang mungkin telah mengintai dari jauh.

Nampaknya aku masih bisa bertemu malaikat di tempat yang kumuh sekalipun. Si paman itu seperti orang samaria dalam cerita alkitab.
Akhir cerita, si pemuda mengucapkan terima kasih kepada si paman.

Tidak ada komentar: